
Ketika hari melahirkan sudah mau dekat, ibu hamil akan mengalami tanda-tanda. Nah dengan mengetahui ciri-ciri 3, 2, 1 minggu lagi mau melahirkan, Bunda bisa lebih mempersiapkan diri.
Memasuki usia sembilan bulan kehamilan, ibu hamil mungkin merasa deg-degan sekaligus tidak sabar untuk segera bertemu dengan si kecil. Untuk itu, ada baiknya Bunda mengetahui tanda-tanda apa saja saat mau melahirkan.
Lewat artikel berikut, Bunda akan menyimak informasi mengenai ciri-ciri mau melahirkan mulai 3 minggu, 2 minggu, hingga satu minggu lagi.
Selain itu, ada pula beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa tidak nyaman selama masa menyambut kelahiran buah hati tersebut. Daripada semakin tidak sabar untuk membacanya, lebih baik cek langsung di bawah ini, ya!
Tanda Awal Persalinan: 3 Minggu Sebelum Melahirkan
Tiga (3) minggu mau melahirkan, Bunda mungkin akan menemukan ciri-ciri yang terjadi di bawah ini.
A. Lightening atau Bayi Turun ke Panggul
Lightening merupakan proses di mana bayi turun ke panggul ibu untuk bersiap lahir. Kondisi tersebut biasanya terjadi beberapa minggu sebelum persalinan dimulai.
Untuk kapan terjadinya lightening, setiap ibu hamil mungkin akan mengalami waktu yang berbeda-beda. Adapun ciri-cirinya adalah:
1. Penurunan Tekanan pada Diafragma
Ketika bayi bergerak ke bawah, tekanan pada diafragma berkurang. Hal tersebut dapat membuat pernapasan lebih mudah dan mengurangi heartburn.
2. Peningkatan Tekanan Panggul
Dengan bayi berada di panggul, kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada kandung kemih. Hal tersebut akan menyebabkan Bunda menjadi lebih sering buang air kecil.
3. Perut Terlihat Turun
Ketika terjadi proses lightening, perut Bunda mungkin akan tampak lebih rendah. Hal ini kemudian menyebabkan bayi tampak “turun”.
4. Peningkatan mobilitas
Ibu mungkin akan merasa lebih nyaman ketika berjalan. Hal tersebut terjadi karena berkurangnya tekanan pada paru-paru.
Meski demikian, rasanya juga mungkin tidak terlalu nyaman karena adanya tambahan tekanan pada area panggul.
B. Peningkatan Lendir Vagina
Ketika serviks (leher rahim) mulai menipis dan melebar, sumbat mukus yang menutup jalan serviks selama kehamilan dapat mengendur dan keluar. Hal tersebut akan menyebabkan adanya peningkatan keputihan.
Keputihan bisa terjadi sejak beberapa hari sebelum melahirkan hingga beberapa jam sebelum persalinan.
Warnanya bisa bening, putih, atau agak merah muda. Keputihan ini, disebut leukorea, normal selama kehamilan dan dapat meningkat saat persalinan mendekat.
Untuk mengatasi peningkatan keputihan, Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Kenakan panty liner: menggunakan panty liner agar tetap bersih dan kering.
- Jaga kebersihan yang baik: menjaga kebersihan area genital dengan mencuci dengan sabun lembut dan air. Hindari douching atau menggunakan produk beraroma karena dapat menyebabkan iritasi.
- Pantau perubahan: mencatat setiap perubahan dalam cairan, seperti warna, konsistensi, atau bau, dan laporkan ke dokter yang menangani.
C. Kontraksi
Tanda-tanda lain mau melahirkan adalah merasakan kontraksi. Kontraksi meriupakan pengetatan dan relaksasi otot rahim mempersiapkan tubuh untuk melahirkan.
Pada tahap ini, Bunda mungkin mengalami kontraksi Braxton Hicks yang tidak teratur dan tidak seintens kontraksi sebenarnya.
“Kontraksi latihan” ini membantu mengencangkan rahim, akan tetapi tidak menyebabkan pelebaran serviks. Kontraksi Braxton Hicks dapat dibedakan dari kontraksi sebenarnya berdasarkan ketidakkonsistenannya.
Selain itu, Braxton Hicks dapat mereda dengan gerakan atau istirahat. Untuk mengatasi rasa tidak nyaman yang mungkin timbul, Bunda bisa mencoba lakukan beberapa hal yang berikut ini:
- Ubah posisi: bergerak, berjalan, atau mengubah posisi dapat meredakan kontraksi Braxton Hicks.
- Tetap terhidrasi: minumlah banyak air, karena dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi.
- Teknik relaksasi: melatih pernapasan dalam, visualisasi, atau teknik relaksasi lainnya.
Baca Juga:
Tanda-tanda Lanjut Melahirkan: 2 Minggu Sebelum Persalinan
Tidak terasa, 2 minggu lagi Bunda akan segera bertemu si kecil di dunia. Berikut adalah ciri-ciri yang mungkin terjadi pada saat 2 minggu lagi mau melahirkan.

A. Perubahan pada Leher Rahim
Saat hari persalinan sudah dekat, serviks atau leher rahim akan mengalami perubahan yang signifikan untuk mengakomodasi bayi. Tanda-tanda mau melahirkan yang terjadi pada leher rahim ini meliputi:
- Penipisan: serviks akan menipis dan memendek
- Pelebaran: serviks akan membuka secara bertahap yang pada akhirnya akan mencapai 10 sentimeter untuk memungkinkan bayi melewatinya.
Memang sulit bagi ibu hamil untuk melihat sendiri perubahan ini, akan tetapi dokter dapat memantaunya selama pemeriksaan. Perubahan serviks tersebut dapat terjadi secara bertahap selama beberapa minggu atau secara cepat dalam beberapa jam.
B. Insting Bersarang atau Nesting Instinct
Kondisi ini wajar terjadi pada ibu yang akan melahirkan. Adapun penjelasan lengkapnya dapat disimak berikut ini.
1. Definisi dan Penjelasan
Naluri bersarang adalah ledakan energi yang tiba-tiba dan mendorong ibu untuk mengatur, membersihkan, dan mempersiapkan rumah untuk menyambut kedatangan si kecil.
Perilaku ini biasa terjadi pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan. Hal ini memang dapat membantu Bunda untuk tetap bergerak aktif. Akan tetapi, jangan terlalu lelah dan memaksakan diri.
2. Cara Mengatasi Insting Bersarang
Untuk mengatasi naluri bersarang, pertimbangkan hal berikut:
- Beristirahat
Pastikan Bunda beristirahat dan tidak terlalu memaksakan diri. Istirahat saat dibutuhkan dan pertahankan keseimbangan antara aktivitas dan relaksasi.
- Minta bantuan
Libatkan pasangan, teman, atau anggota keluarga dalam persiapan menyambut si kecil. Hal ini akan membantu untuk menghindari kelelahan dan memastikan tugas diselesaikan secara efisien.
- Menentukan Prioritas
Bunda sebaiknya fokus pada tugas yang paling penting terlebih dahulu. Contohnya seperti menyiapkan kamar bayi, menyiapkan tas rumah sakit, dan mencuci pakaian bayi.
Tinggalkan tugas yang kurang penting untuk nanti atau bisa juga didelegasikan kepada orang lain.
- Tetap teratur
Buat daftar tugas dan kerjakan tugas secara sistematis, pantau kemajuan dari hal-hal yang telah dikerjakan.
C. Gejala Mirip Flu
Beberapa calon ibu mungkin mengalami gejala mirip flu seperti mual, diare, atau kelelahan pada minggu-minggu menjelang persalinan. Gejala tersebut bisa jadi merupakan cara tubuh mempersiapkan persalinan.
Namun, penting untuk membedakan antara gejala ini dan penyakit yang sebenarnya. Apabila merasakan gejala-gejala ini sebaiknya segera pergi untuk mendapatkan bantuan medis:
- Gejala persisten: jika gejala terus berlanjut atau memburuk segera periksa ke dokter untuk menyingkirkan masalah atau infeksi yang mendasarinya.
- Demam: apabila terjadi selama kehamilan dapat menjadi tanda infeksi maka dari itu harus segera diperiksakan.
- Dehidrasi: apabila mengalami diare atau muntah, pastikan tetap terhidrasi dengan minum banyak air dan mengonsumsi cairan kaya elektrolit.
Baca Juga:
Tanda-tanda Melahirkan yang Mendekati: 1 Minggu Sebelum Persalinan
1 minggu sebelum mau melahirkan, Bunda mungkin akan mengalami beberapa ciri-ciri berikut:

A. Bloody Show atau Keluarnya Lendir Bercampur Darah
Bloody show merupakan tanda bahwa persalinan sudah dekat. Saat serviks melebar, pembuluh darah bisa pecah yang menghasilkan sedikit darah bercampur lendir.
Lendir yang keluar tersebut mungkin berwarna merah muda, coklat, atau merah dan dapat muncul beberapa hari atau jam sebelum persalinan dimulai.
Apabila Bunda mengalami bloody show, beberapa hal yang harus dilakukan adalah:
- Tetap tenang karena ini adalah tanda persalinan yang normal. Namun, tidak berarti bahwa persalinan akan segera dimulai.
- Pantau warna lendir dan seberapa banyak. Apabila terjadi pendarahan berat, darah merah cerah, atau gumpalan darah yang besar, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan bantuan medis karena dapat mengindikasikan adanya masalah.
- Menjaga kebersihan dengan tetap menggunakan panty liner agar tetap bersih dan nyaman.
B. Ketuban Pecah
Tanda-tanda mau melahirkan lainnya adalah ketuban yang pecah. Ketuban pecah terjadi ketika kantung ketuban yang mengelilingi bayi robek sehingga melepaskan cairan ketuban.
Cairan yang keluar bisa berupa semburan atau tetesan yang lambat. Beberapa hal yang harus dilakukan ketika ketuban pecah adalah sebagai berikut:
- Mencatat waktunya
Beri tahu dokter ketika ketuban pecah karena informasi ini membantu menentukan langkah selanjutnya dan menilai risiko infeksi.
- Memeriksa warna cairan
Cairan ketuban harus jernih atau agak kekuningan. Jika berwarna hijau atau coklat, segera hubungi dokter karena mungkin mengindikasikan meconium (buang air besar pertama bayi) di dalam cairan. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko pada bayi.
- Menggunakan pembalut
Pakailah pembalut untuk menyerap cairan dan menjaga diri tetap bersih dan kering. Hindari menggunakan tampon karena dapat memasukkan bakteri ke dalam vagina.
- Memantau suhu
Pada beberapa kasus, selaput ketuban yang pecah dapat meningkatkan risiko infeksi. Maka dari itu, sebaiknya Bunda memeriksa suhu secara teratur.
C. Kontraksi Kuat
Pada tahap akhir sebelum persalinan, kontraksi menjadi lebih kuat, lebih teratur, dan lebih dekat. Kontraksi ini membantu mendorong bayi melalui jalan lahir.
Yang harus Bunda lakukan saat mengalami kontraksi yang kuat adalah:
- Waktu kontraksi
Pantau frekuensi dan durasi kontraksi untuk menentukan apakah sudah waktunya pergi ke rumah sakit.
Umumnya, jika kontraksi secara konsisten berjarak lima menit, masing-masing berlangsung satu menit, setidaknya selama satu jam maka segeralah pergi ke rumah sakit.
- Latih teknik pernapasan
Berfokuslah pada pernapasan yang lambat dan dalam untuk membantu mengatasi rasa sakit dan tetap tenang selama kontraksi.
Bunda juga dapat mencoba pernapasan berpola yang melibatkan ritme dan kedalaman napas yang berbeda untuk membantu relaksasi.
- Temukan posisi yang nyaman
Bereksperimenlah dengan berbagai posisi untuk menemukan apa yang terasa paling nyaman selama kontraksi. Contohnya seperti berdiri, duduk, bersandar pada pasangan, atau menggunakan bola bersalin.
- Gunakan teknik relaksasi
Selain teknik pernapasan, Bunda pun dapat menggunakan teknik relaksasi lain seperti visualisasi, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan untuk membantu mengatasi rasa sakit dan stres kontraksi.
Baca Juga:
Strategi Mengatasi Gejala Awal Persalinan
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Bunda lakukan untuk menghadapi tahap awal persalinan:

A. Teknik Pernapasan
Mempraktikkan teknik pernapasan yang tepat dapat membantu mengatasi rasa sakit dan kecemasan selama persalinan. Beberapa metode yang efektif meliputi:
- Pernapasan lambat
Tarik napas dalam-dalam melalui hidung lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Fokus pada napas dan rilekskan tubuh. Cobalah menghembuskan napas dua kali selama menarik napas.
- Pernapasan berpola
Tarik dan hembuskan napas dengan ritme dan kedalaman yang berbeda untuk membantu relaksasi dan mempertahankan fokus selama kontraksi.
Misalnya, Bunda dapat menarik napas cepat diikuti dengan beberapa hembusan napas pendek, atau mencoba teknik “hee-hee-hoo”.
- Membersihkan napas
Ambil napas dalam-dalam di awal dan akhir setiap kontraksi untuk membantu mendapatkan kembali kendali dan rileks. Teknik ini juga dapat membantu Bunda memfokuskan kembali dan bersiap untuk kontraksi berikutnya.
B. Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi dapat membantu mengurangi ketegangan dan stres selama persalinan. Beberapa metode yang dapat Bunda coba antara lain:
- Relaksasi otot progresif
Tegangkan dan rilekskan kelompok otot yang berbeda untuk melepaskan ketegangan dan meningkatkan relaksasi. Mulailah dari kaki dan lanjutkan ke kepala, tahan ketegangan selama beberapa detik sebelum melepaskannya.
- Visualisasi
Pejamkan mata dan bayangkan pemandangan atau lingkungan yang damai yang memberi kenyamanan dan ketenangan. Berfokuslah pada detail, seperti warna, suara, dan aroma, untuk menciptakan gambaran mental yang hidup.
- Meditasi
Fokus pada kata atau frasa, atau praktikkan meditasi kesadaran dengan berfokus pada saat ini dan menerimanya tanpa menghakimi.
C. Posisi untuk Persalinan
Mencoba berbagai posisi selama persalinan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan membuat kontraksi lebih mudah diatur. Beberapa posisi yang perlu dipertimbangkan adalah:
- Berdiri
Bunda dapat bersandar di dinding atau pasangan dapat memberikan dukungan dan membantu mengurangi tekanan pada punggung. Mengayunkan atau mengayunkan pinggul juga dapat membantu mengatasi nyeri.
- Duduk
Selain itu, Bunda juga bisa duduk di bola bersalin, kursi, atau tepi tempat tidur. Biarkan tubuh merasa rileks dan bergoyang dengan kontraksi. Posisi ini dapat membantu membuka panggul dan mendorong bayi untuk turun.
- Berlutut
Berlututlah di lantai dan gunakan bantal sebagai penopang atau condongkan tubuh ke depan pada permukaan yang ditinggikan seperti tempat tidur atau sofa. Posisi ini dapat membantu meredakan nyeri punggung dan tekanan pada perineum.
- Berbaring menyamping
Berbaring menyamping dengan bantal di antara kedua kaki untuk menopang dan mengurangi tekanan pada punggung dan pinggul. Posisi ini sangat membantu selama tahap mendorong, karena dapat membantu menghemat energi dan mengurangi risiko robekan.
D. Teknik Distraksi
Distraksi bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi tanda-tanda awal persalinan atau pembukaan. Beberapa teknik yang dapat Bunda coba yaitu:
- Mendengarkan musik
Bunda dapat membuat daftar putar lagu favorit yang menenangkan atau suara yang menenangkan. Contohnya seperti suara alam atau derau putih, untuk membantu rileks selama pembukaan.
- Menonton film atau acara TV
Selain itu, Bunda juga dapat menonton film atau acara TV. Pilih komedi ringan atau drama menarik untuk menyibukkan pikiran dan memberikan pengalih perhatian dari kontraksi.
- Terlibat dalam percakapan
Mengobrol dengan pasangan atau keluarga yang lain dapat membantu mengalihkan pikiran dari rasa sakit dan menghabiskan waktu lebih cepat.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis
Pembukaan memang merupakan proses yang alami. Meski demikian, penting bagi Bunda untuk mengetahui tanda-tanda mau melahirkan dan kapan harus mencari pertolongan medis.
Hal tersebut untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi. Berikut adalah beberapa situasi yang mengharuskan Bunda untuk segera pergi ke rumah sakit:

A. Tanda-Tanda Bahaya
Perhatikan baik-baik tanda-tanda peringatan yang dapat menunjukkan potensi masalah selama persalinan. Di antaranya adalah:
1. Pendarahan Hebat
Pendarahan normal dapat terjadi selama pembukaan. Akan tetapi, jika mengalami pendarahan hebat atau darah merah cerah, Bunda harus segera mendapatkan bantuan medis.
Pendarahan tersebut dapat mengindikasikan adanya solusio plasenta atau komplikasi lainnya.
2. Gerakan Janin yang Berkurang
Apabila Bunda menyadari gerakan bayi dalam kandungan menurun secara signifikan, terutama setelah 28 minggu kehamilan. Hal tersebut dapat menandakan gawat janin atau fetal distress.
3. Sakit Kepala Parah atau Perubahan Penglihatan
Sakit kepala hebat atau perubahan penglihatan tiba-tiba, seperti penglihatan kabur atau melihat bintik-bintik, dapat mengindikasikan potensi masalah seperti preeklampsia.
4. Demam atau Menggigil
Apabila Bunda mengalami demam atau menggigil selama persalinan dapat menjadi tanda adanya infeksi.
5. Sering Muntah
Meskipun mual dan muntah mungkin dapat selama pembukaan, terlalu sering muntah dapat menjadi tanda masalah yang lebih parah.
B. Kapan Harus Pergi ke Rumah Sakit
Bunda sebaiknya mengetahui kapan saatnya pergi ke rumah sakit untuk memastikan menerima perawatan dan dukungan yang diperlukan selama persalinan. Berikut adalah beberapa indikator bahwa sudah waktunya untuk pergi:
- Kontraksi yang kuat
Jika kontraksi secara konsisten berjarak lima menit, masing-masing berlangsung satu menit, setidaknya selama satu jam
- Ketuban pecah
Ketika ketuban pecah, sebaiknya segera menghubungi dokter. Bunda mungkin akan disarankan untuk segera pergi ke rumah sakit atau menunggu beberapa jam jika kontraksi belum dimulai.
Jangan lupa untuk memantau warna cairan atau lendir. Karena cairan hijau atau coklat dapat mengindikasikan mekonium yang memerlukan perhatian medis.
- Rasa sakit atau tekanan yang hebat
Jika Bunda mengalami rasa sakit yang parah, tekanan yang kuat di panggul, atau perasaan bahwa bayi menekan dengan keras, segeralah pergi ke rumah sakit.
Tanda-tanda tersebut dapat menunjukkan bahwa bayi turun ke jalan lahir dan proses persalinan berjalan dengan cepat.
- Bloody show
Ketika cairan kental seperti lendir bercampur darah keluar, yang dikenal sebagai bloody show, itu pertanda persalinan sudah dekat.
Pentingnya Mengetahui Tanda-Tanda Beberapa Minggu Sebelum Melahirkan
Itulah tadi ulasan mengenai ciri-ciri mau melahirkan dari 3, 2, 1 minggu lagi yang dapat Bunda simak di sini. Semoga saja informasinya dapat bermanfaat, ya!
Mengenali tanda-tanda mau melahirkan sangat penting bagi calon ibu, terutama yang belum berpengalaman. Dengan mengetahuinya, Bunda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan tidak terlalu stres.
- what to expect, Signs of Labor, https://www.whattoexpect.com/pregnancy/labor-signs
- American Pregnancy Association, Signs of Labor, https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/signs-of-labor/
- Grow by WebMD, Signs of Labor, https://www.webmd.com/baby/labor-signs