
Penting bagi Bunda untuk melakukan persiapan dan perlengkapan melahirkan di rumah sakit. Pahami apakah baju bayi, tas persiapan melahirkan, dan perlengkapan lainnya sudah Bunda siapkan dengan benar untuk pengalaman persalinan yang aman dan lancar.
Mendekati waktu persalinan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh ibu hamil. Oleh sebab itu, tidak heran jika Bunda dan pasangan ingin melakukan persiapan dan perlengkapan melahirkan yang sebaik mungkin.
Melahirkan di rumah sakit ataupun pusat persalinan memang memerlukan perlengkapan yang bermacam-macam. Mulai dari baju bayi, tas melahirkan, hingga dokumen penting untuk mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang mumpuni.
Selain persiapan kelahiran, kami juga menyajikan informasi dan tips dalam menghadapi situasi pasca persalinan yang berguna untuk Bunda dan pasangan. Mari simak!
Memahami Tahapan Persalinan dan Melahirkan
Menyambut kehidupan baru ke dunia merupakan pengalaman yang sangat berarti. Penting bagi Bunda yang baru pertama kali melahirkan untuk memahami tahapan dan proses persalinan. Berikut ini rinciannya:

1. Persalinan Dini
Persalinan awal adalah awal dari proses persalinan yang ditandai dengan dimulainya kontraksi dan pembukaan serviks secara bertahap. Tahap ini dapat berlangsung antara 8-12 jam dan bervariasi untuk setiap individu.
Kontraksi selama awal persalinan kemungkinan terasa seperti kram menstruasi ringan hingga sedang dengan biasanya berjarak 5-20 menit.
Selama tahap ini, penting untuk ibu agar tetap rileks, terhidrasi, dan makan camilan ringan. Mengatur waktu kontraksi dan membuat catatan dapat membantu menentukan kapan harus pergi ke rumah sakit atau pusat persalinan.
Selain itu, ibu juga bisa melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan atau mandi air hangat untuk membantu relaksasi dan rasa nyaman.
2. Persalinan Aktif
Persalinan aktif adalah tahap di mana kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering. Biasanya, proses ini berlangsung selama 3-5 jam. Serviks melebar dari 4-7 cm dan kontraksi terjadi setiap 3-5 menit, masing-masing berlangsung sekitar 45-60 detik.
Untuk mengatasi rasa nyeri akibat kontraksi, ibu dapat melakukan latihan pernapasan, pijatan, dan mengubah posisi sehingga tubuh tetap rileks dan nyaman.
Umumnya, ibu diterima di rumah sakit atau pusat persalinan ketika mengalami persalinan aktif. Ketika sudah sampai di tempat, penyedia layanan kesehatan akan memantau detak jantung dan kontraksi ibu untuk memastikan keduanya dalam kondisi yang aman.
3. Transisi
Transisi merupakan fase persalinan terpendek tapi menjadi yang paling intens. Tahap ini berlangsung sekitar 30 menit hingga 2 jam. Kondisi serviks melebar dari 7-10 cm dan kontraksi menjadi kuat terjadi setiap 2-3 menit dan berlangsung sekitar 60-90 detik.
Ketika terjadinya kontraksi pada tahap transisi, beberapa wanita mungkin mengalami mual, menggigil, atau dorongan yang meningkat untuk mengejan.
Oleh sebab itu, ibu disarankan untuk melakukan aktivitas seperti bernapas dalam-dalam, visualisasi, dan bersuara guna membantu menahan intensitas kontraksi.
Dukungan dari pasangan atau bidan juga dapat memberikan kenyamanan serta kepastian selama menjalani fase yang menantang ini.
4. Mendorong dan melahirkan
Setelah sampai pembukaan yang terakhir, saatnya untuk mendorong. Bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan, mengejan dapat berlangsung 1 hingga 2 jam. Sementara itu, untuk ibu yang pernah melahirkan sebelumnya mungkin akan terjadi lebih cepat.
Penyedia layanan kesehatan akan memberikan panduan tentang kapan dan bagaimana mengejan secara efektif untuk memastikan kedatangan bayi dengan selamat.
Kepala bayi akan mulai “bermahkota” saat bayi bergerak melalui jalan lahir. Akhirnya, momen menakjubkan tiba saat bayi lahir. Tali pusar kemudian akan dijepit, dan bayi akan diletakkan di dada ibu untuk kontak langsung dari kulit ke kulit untuk meningkatkan ikatan dan membagikan kehangatan.
5. Melahirkan Plasenta
Setelah bayi lahir, ibu akan melahirkan plasenta, yang juga dikenal sebagai “kelahiran susulan”. Umumnya, tahap ini membutuhkan waktu 5-30 menit dengan sedikit kontraksi ringan untuk mengeluarkan plasenta.
Penyedia layanan kesehatan akan memastikan tidak ada sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Baca Juga:
Persiapan dan Perlengkapan untuk Menginap di Rumah Sakit atau Pusat Melahirkan
Persiapan yang tepat adalah kunci untuk pengalaman rumah sakit atau pusat persalinan yang lancar. Berikut adalah langkah-langkah penting yang harus Bunda ambil sebelum hari besar:
1. Meneliti rumah sakit atau pusat persalinan
Teliti rumah sakit dan pusat persalinan di daerah Bunda dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak, fasilitas yang tersedia, dan penyedia perawatan. Cari fasilitas yang sesuai dengan preferensi dan nilai Bunda, apakah itu lingkungan seperti rumah, akses ke teknologi medis canggih, atau metode melahirkan tertentu.
Jika memungkinkan, ikuti tur dan ajukan pertanyaan tentang staf, fasilitas yang tersedia, dan pendekatan mereka terhadap persalinan dan persalinan. Buat keputusan berdasarkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan memberi Bunda ketenangan pikiran.
2. Melakukan pra pendaftaran dan memahami kebijakan rumah sakit
Pra pendaftaran dengan rumah sakit atau pusat persalinan pilihan Bunda dapat menghemat waktu dan stres selama persalinan. Kumpulkan dan serahkan dokumen yang diperlukan, seperti rekam medis, informasi asuransi, dan hasil tes prenatal.
Selain itu, biasakan diri Bunda dengan fasilitas dan kebijakan rumah sakit, seperti pengunjung, intervensi tenaga kerja, dan tinggal sekamar dengan bayi. Mengetahui peraturan sebelumnya dapat membantu Bunda merasa lebih siap dan nyaman selama proses dan pasca persalinan.
3. Mempersiapkan rencana kelahiran
Rencana kelahiran memperjelas preferensi Bunda dalam proses persiapan melahirkan. Diskusikan opsi penanganan nyeri, posisi melahirkan, dan praktik perawatan bayi baru lahir dengan penyedia layanan kesehatan pilihan Bunda.
Pertimbangkan keinginan Bunda untuk kontak kulit-ke-kulit, penundaan penjepitan tali pusat, dan inisiasi menyusui. Perlu diingat bahwa rencana kelahiran harus fleksibel karena keadaan dapat berubah selama persalinan.
Bagikan rencana kelahiran Bunda yang sudah final dengan pasangan, tim perawatan kesehatan, dan rumah sakit untuk memastikan semua orang memahami hal yang sama.
4. Mengepak tas rumah sakit
Memiliki tas rumah sakit yang dikemas dengan baik dapat meredakan stres selama persalinan. Bagi tas menjadi tiga kategori: barang untuk ibu, barang untuk bayi, dan barang untuk pasangan kelahiran. Berikut adalah saran tambahan untuk setiap kategori:
1. Barang untuk ibu
- Pakaian yang nyaman (misalnya, piyama ibu hamil, bra menyusui, dan jubah)
- Perlengkapan mandi (misalnya, sikat gigi, pasta gigi, dan sampo)
- Kaus kaki atau sandal anti selip
- Makanan ringan dan minuman
- Hiburan (misalnya buku, majalah, atau tablet)
- Dokumen penting (misalnya KTP, kartu asuransi, dan rencana kelahiran)
- Charger hp
- Bantal ekstra untuk menambah kenyamanan
- Bantal menyusui untuk mendukung menyusui
- Syal atau selimut tipis untuk kehangatan
- Folder untuk mengatur dokumen penting
- Lip balm dan aksesoris rambut
- Alat bantu relaksasi, seperti minyak esensial atau musik yang menenangkan
2. Barang untuk bayi
- Pakaian (misalnya onesie, kaus kaki, dan topi)
- Popok dan tisu
- Selimut untuk menerima bayi saat proses melahirkan
- Kursi mobil untuk bayi (terpasang dengan benar di kendaraan Bunda)
- Selimut yang lembut dan hangat
- Kain untuk sendawa
- Dot (jika diperlukan)
- Pakaian untuk pulang, sesuaikan dengan cuaca
3. Barang untuk pasangan yang menemani persalinan
- Pakaian yang nyaman dan pakaian ganti
- Perlengkapan mandi
- Hiburan
- Makanan ringan dan minuman
- Charger hp
- Bantal leher yang mendukung untuk istirahat
- Kamera atau ponsel untuk mengabadikan kenangan
- Daftar nomor telepon dan alamat penting
- Uang tunai atau kartu untuk parkir, makan, atau pengeluaran tak terduga lainnya
Baca Juga:
Mempersiapkan Rumah untuk Bayi Setelah Persalinan
Menciptakan lingkungan pengasuhan yang aman untuk bayi sangat penting. Berikut adalah langkah-langkah untuk mempersiapkan rumah Bunda:

1. Menyiapkan kamar anak
- Tempat tidur bayi, buaian, atau tempat tidur bersama dengan kasur yang kokoh, seprai yang pas, dan tidak ada tempat tidur atau bantal yang longgar
- Meja ganti atau tempat penyimpanan untuk popok, lap, dan krim
- Meja rias untuk mengatur pakaian, selimut, dan perlengkapan bayi lainnya
- Kursi yang nyaman untuk menyusui atau menyusui, dengan bantal atau bantalan penyangga
- Pencahayaan lembut, seperti lampu malam atau lampu yang dapat diredupkan, untuk menciptakan suasana yang menenangkan saat menyusui di malam hari
Bunda bisa memadukan warna-warna yang menyenangkan, memajang lukisan yang memberikan kesan positif, dan karpet lembut untuk menciptakan lingkungan yang hangan dan nyaman.
Selain itu, Bunda juga dapat mempertimbangkan untuk menambahkan tirai anti tembus pandang, mesin white noise, atau mainan gantungan untuk membantuk bayi Bunda tidur lebih nyenyak.
2. Babyproofing rumah
- Pasang gerbang pengaman untuk memblokis tangga dan area yang tidak aman, memastikannya memenuhi standar keselamatan saat ini
- Amankan furnitur berat, seperti rak buku dan meja rias, ke dinding untuk mencegah terguling
- Tutupi stopkontak listrik dengan penutup pengaman anak dan gunakan pengatur kabel untuk mengatur kabel yang longgar
- Pasang kunci kabinet, kait laci, dan kunci alat untuk menjauhkan barang berbahaya dari jangkauan
- Gunakan pelindung sudut pada tepi furnitur yang tajam dan amankan karpet dengan bantalan anti selip
Bunda dapat menyesuaikan pengamanan seiring dengan pertumbuhan bayi tercinta. Jika bayi mulai bergerak, pertimbangkan tindakan pencegahan tambahan seperti pelindung jendela dan penutup kenop kompor.
3. Menyetok perlengkapan bayi yang penting
- Popok dan lap, pilihan sekali pakai dan kain jika diperlukan
- Pakaian bayi dalam berbagai ukuran, termasuk onesie, sleeper, kaus kaki, topi, dan bedong
- Selimut untuk membedung, tummy time, dan memberikan kehangatan
- Bak mandi bayi, sabun bayi lembut, dan waslap lembut
- Perlengkapan makan, seperti botol, dot, sikat botol, dan rak pengering; pertimbangkan bantal menyusui dan krim puting jika menyusui
- Kotak P3K, termasuk termometer digital, jarum suntik, gunting kuku, dan pereda nyeri bayi
Sebaiknya Bunda dan pasangan tidak menyetok terlalu banyak karena kebutuhan bayi dapat berubah seiring waktu. Jika kurang, Bunda bisa membeli item tambahan sesuai kebutuhan.
4. Mempelajari dasar-dasar perawatan bayi
- Menghadiri kelas atau lokakarya prenatal dengan topik seperti CPR bayi, menyusui, dan perawatan bayi baru lahir; banyak rumah sakit dan pusat komunitas menawarkan kelas-kelas ini
- Teliti sumber daya online, buku, dan video tentang teknik perawatan bayi, seperti mengganti popok, memandikan, dan menenangkan bayi yang rewel
- Minta saran dari profesional kesehatan, teman, atau anggota keluarga dengan pengalaman mengasuh anak; jangan ragu untuk bertanya dan belajar dari wawasan mereka
Keyakinan dalam merawat bayi datang dengan latihan dan dukungan, jadi bersabarlah dan percayalah pada insting Bunda. Ingatlah bahwa setiap bayi berbeda, jadi bersiaplah untuk beradaptasi dan temukan yang terbaik untuk Bunda dan anak Bunda.
Baca Juga:
Merawat Kesehatan Selama Kehamilan dan Persiapan Persalinan
Menjaga kesehatan yang baik selama kehamilan sangat penting bagi Bunda dan bayi. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan:
1. Pemeriksaan kehamilan secara teratur
Jadwalkan konsultasi rutin dengan penyedia layanan kesehatan Bunda untuk memantau kesehatan dan perkembangan bayi. Pemeriksaan pranatal membantu mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan memastikan Bunda berada di jalur yang tepat untuk kehamilan yang sehat.
Konsultasi ini biasanya mencakup pengukuran berat badan dan tekanan darah, tes urin, tes darah, dan pemindaian ultrasound. Penyedia layanan kesehatan juga memberikan kesempatan untuk mendiskusikan masalah, gejala, atau pertanyaan apa pun yang mungkin Bunda miliki.
2. Tetap aktif dan berolahraga
Olahraga teratur selama kehamilan dapat meningkatkan suasana hati, tingkat energi, dan kesejahteraan Bunda secara keseluruhan. Aktivitas ini juga dapat mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan seperti sakit punggung dan pembengkakan, meningkatkan kualitas tidur, dan mengurangi risiko diabetes gestasional dan hipertensi akibat kehamilan.
Setidaknya, Bunda disarankan untuk melakukan 30 menit latihan intensitas sedang hampir setiap hari dalam seminggu. Aktivitas ringan seperti berjalan, berenang, dan yoga prenatal juga bisa menjadi pilihan yang bagus.
Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai rutinitas olahraga. Selain itu, penting bagi Bunda untuk selalu memperhatikan reaksi tubuh selama berolahraga.
3. Makan diet seimbang
Pemenuhan nutrisi harus Bunda perhatikan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam persiapan melahirkan. Disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
Selain itu, kebutuhan vitamin dan mineral seperti asam folat, zat besi, dan kalsium juga tidak boleh dilewatkan.
Bunda bisa melakukan konsultasi dengan ahli gizi ataupun obgyn dalam menyusun pola makan yang sesuai dengan kebutuhan Bunda.
4. Menghadiri kelas persalinan
Kelas persalinan dapat memberikan informasi berharga tentang persalinan, menyusui, dan perawatan bayi baru lahir. Selain itu, kelas ini juga menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan calon orang tua lainnya dan membangun support system.
5. Melatih teknik relaksasi dan pernapasan
Mempelajari teknik relaksasi dan pernapasan dapat membantu Bunda dalam mengatasi tuntutan fisik dan emosional persalinan. Teknik seperti pernapasan dalam, visualisasi, dan relaksasi otot progresif dapat mengurangi kecemasan dan meredakan ketidaknyamanan selama kontraksi.
Metode lain seperti meditasi mindfulness dan soft stretching juga dapat meningkatkan relaksasi dan fokus mental selama persalinan. Mempraktikkan teknik ini secara teratur selama kehamilan dapat membantu Bunda merasa lebih siap dan terkendali saat waktunya tiba.
Baca Juga:
Dukungan Pasca Melahirkan dan Perencanaan
Rencana pasca persalinan yang terorganisir dengan baik memastikan transisi yang lebih mulus dalam proses menjadi orang tua. Pertimbangkan aspek-aspek utama ini setelah persiapan melahirkan:

1. Membangun support system pasca persalinan
Bangun jaringan pertemanan, anggota keluarga, dan nakes profesional yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis setelah kelahiran bayi. Memiliki support system yang kuat dapat membantu meredakan stres, mengurangi risiko depresi pascapersalinan, dan memudahkan penyesuaian menjadi orang tua.
2. Perencanaan cuti melahirkan atau paternitas
Diskusikan opsi cuti melahirkan dan paternitas dengan bos secara jauh-jauh hari jika Bunda adalah seorang pekerja. Biasakan diri dengan kebijakan perusahaan ataupun tempat kerja Bunda dan hak hukum apa pun yang mungkin Bunda miliki.
Pastikan Bunda memiliki rencan untuk kelancaran serah terima tanggung jawab pekerjaan selama cuti melahirkan.
3. Memahami perubahan fisik dan emosional pasca melahirkan
Bunda sebaiknya mempersiapkan diri dengan adanya perubahan fisik ataupun emosional setelah melahirkan. Sebut saja adanya fluktuasi hormon, perubahan suasana hati, dan lelah.
Ada pula ketidaknyamanan fisik akibat nyeri perineum, pembengkakan payudara, atau penyembuhan sayatan caesar.
Hubungi tenaga medis jika terjadi sesuatu yang tidak normal dan membuat Bunda merasa kesakitan ataupun tidak nyaman.
4. Persiapan menyusui atau pemberian susu formula
Bunda dapat berkonsultasi topik seputar menyusui dengan nakes terkait untuk mempersiapkan diri. Selain itu, perlengkapan yang menunjang proses menyusui juga perlu untuk disediakan di rumah, seperti pompa ASI, kantong untuk menyimpan ASI, bra untuk menyusui dan sebagainya.
Jika disarankan oleh obgyn untuk menggunakan susu formula sebagai pemenuhi gizi terhadap bayi, Bunda sebaiknya memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup. Pastikan bahwa produk dan pemberian susu formula yang dipilih sesuai dengan kebutuhan bayi.
5. Mencari tahu support system untuk orangtua baru
Bunda bisa mencari support system yang menawarkan dukungan dan bimbingan tambahan dalam menjadi orangtua baru, misalnya saja kelas dan layanan pengasuhan anak.
Selain itu, Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk perawatan yang optimal dan kesehatan anak juga tetap terjaga.
Baca Juga:
Pahami Persiapan dan Perlengkapan Melahirkan untuk Persalinan yang Aman dan Lancar
Demikian penjelasan mengenai apa saja persiapan dan perlengkapan dalam proses melahirkan yang perlu Bunda ketahui. Dengan memahami hal-hal yang sudah diuraikan di atas, Bunda dan pasangan diharapkan tidak lagi mengalami rasa cemas ataupun panik dalam menyambut kelahiran buah hati.
Selain itu, tips-tips pasca kelahiran yang kami sajikan semoga bisa membantu Bunda dan pasangan dalam proses menjadi orangtua baru.
Baca Juga:
- MedlinePlus, What to bring to your labor and delivery, https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000543.htm
- Kernodle Clinic, Preparing for Baby: 10 Things to Do Before You Give Birth, https://www.kernodle.com/obgyn_blog/preparing-for-baby/
- what to expect, 12 Ways You Can Prepare for Labor, https://www.whattoexpect.com/pregnancy/labor-and-delivery/preparing.aspx