
Induksi persalinan perlu dilakukan saat tanda-tanda kontraksi asli tidak muncul. Penting bagi Bunda untuk mengetahui tips memancing kontraksi agar cepat melahirkan dalam kondisi aman dan sehat.
Kejadian tidak terduga bisa saja terjadi saat proses persalinan, misalnya saja tidak adanya kontraksi asli. Maka dari itu, Bunda perlu mengetahui tips dan cara memancing kontraksi agar cepat melahirkan si buah hati.
Induksi dalam proses kelahiran bayi bisa dilakukan secara alami maupun dibantu dengan tenaga medis. Metode-metode tersebut memiliki keunggulan dan risikonya masing-masing.
Tak hanya metode, ada juga tips bermanfaat yang dapat Bunda lakukan dalam mempersiapkan tubuh menjelang persalinan si kecil. Mari simak!
Mengenali Tanda-tanda Persalinan Sebenarnya
Sebelum mengetahui cara memancing kontraksi agar cepat melahirkan, sebaiknya Bunda mengenali tanda-tanda persalinan yang sebenarnya. Tanda-tanda ini menandakan bahwa persalinan sudah dekat dan tubuh siap untuk melahirkan. Di antaranya adalah:

1. Kontraksi Reguler
Kontraksi persalinan yang sebenarnya berbeda dengan kontraksi Braxton Hicks, yang juga dikenal sebagai kontraksi palsu. Kontraksi palsu temponya tidak teratur, jarang, serta seringkali tidak menimbulkan rasa sakit dan terjadi dalam waktu singkat.
Sementara itu, kontraksi kelahiran yang sebenarnya terjadi pada interval yang konsisten, frekuensi, durasi, dan intensitasnya meningkat secara bertahap. Ketika proses melahirkan berlangsung, kontraksi ini menjadi lebih kuat dan lebih dekat, biasanya terjadi dalam 30-70 detik, untuk membantu serviks melebar dan menipis.
2. Nyeri Punggung Bawah
Tanda dari persalinan selanjutnya adalah nyeri punggung bawah yang terus-menerus. Nyeri ini dapat menjalar ke perut dan makin intens selama kontraksi.
Ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil disebabkan oleh tekanan yang diberikan dari kepala bayi pada tulang belakang bagian bawah dan peregangan otot dan ligamen di sekitar area panggul.
Nyeri punggung bagian bawah sering datang secara bergelombang, mirip dengan kontraksi, dan mungkin tidak mereda di antara kontraksi.
3. Keluarnya Darah dari Vagina
Bloody show atau keluarnya darah dari vagina terjadi karena hasil dari sumbat lendir (mucus plug) yang terlepas dari serviks saat mulai melebar dan menipis. Sumbat lendir ini menutup pembukaan serviks selama kehamilan untuk melindungi rahim dari infeksi.
Saat copot, sumbat lendiri keluar dari vagina sebagai cairan kental yang lengket dan bercampur darah. Tahap ini dapat terjadi atau bahkan berhari-hari sebelum persalinan dimulai.
4. Pecahnya Kantung Ketuban
Pecahnya air ketuban terjadi saat kantung ketuban yang mengelilingi bayi robek kemudian melepaskan cairan ketuban. Tahap ini ditandai dengan semburan cairan yang tiba-tiba atau tetesan cairan yang lambat dan stabil dari vagina.
Biasanya, cairan ini berwarna bening tapi bisa sahja sedikit diwarnai dengan darah ataupun lendir. Setelah ketuban pecah, proses kelahiran bisa dimulai dalam beberapa jam. Bila kontraksi secara alami tidak muncul, maka tenaga kesehatan dapat menginduksi persalinan untuk mengurangi risiko infeksi.
5. Pelebaran dan Penipisan Serviks
Serviks akan melebar atau terbuka dan menipis ketika proses persalinan berlangsung. Di tahap awal melahirkan, serviks mungkin melebar 1-3 cm. Sedangkan pada fase persalinan aktif, serviks akan melebar dari 4-7 cm.
Pada tahap transisi akhir, serviks melebar hingga 10 cm yang memungkinan untuk menjadi jalan lewat bayi. Kemajuan persalinan dapat dinilai dengan cara memeriksa pelebaran dan penipisan serviks oleh tenaga kesehatan.
Baca Juga:
Intervensi Medis untuk Menginduksi Persalinan
Ketika proses kelahiran tidak dimulai secara alami atau ada kebutuhan medis untuk memulai proses melahirkan, maka tenaga kesehatan dapat menggunakan intervensi medis untuk menginduksi persalinan. Metode ini bertujuan untuk merangsang kontraksi dan mendorong pelebaran serta penipisan serviks. Berikut ini penjelasan dan potensi risikonya:
1. Prostaglandin Gel atau Tablet
Cara pertama untuk memancing kontraksi agar cepat melahirkan adalah dengan memberikan protaglandin gel atau tablet. Prostaglandin akan ditempatkan di dekat serviks yang dapat bekerja untuk melembutkan dan mematangkan agar membuatnya lebih nyaman untuk persalinan.
Biasanya, pemberian prostaglandin digunakan saat serviks belum matang atau cukup melebar untuk memulai proses kelahiran. Efek samping dari penggunaan metode ini adalah munculnya kram ringan, diare, serta iritasi pada vagina.
2. Oksitosin Sintentik (Pitocin)
Pitocin merupakan bentuk sintetik dari hormon oksitosin yang digunakan untuk merangsang kontraksi rahim. Obat ini diberikan melalui infus (IV) dengan dosis yang disesuaikan oleh tenaga medis untuk mengontrol frekuensi dan intensitas kontraksi.
Pemberian pitocin sering dilakukan saat proses melahirkan terhenti atau saat ketuban pecah tetapi kontraksi belum dimulai. Beberapa risiko dari penggunaan metode ini adalah kontraksi yang terlalu kuat, gawat janin (fetal distress), dan peningkatan risiko persalinan caesar.
3. Membrane Sweep
Membrane sweep atau stimulasi jangkauan selaput dilakukan oleh tenaga kesehatan selama pemeriksaan vagina. Praktisi memasukkan jari bersarung tangan ke dalam serviks dan dengan lembut melepaskan kantung ketuban dari dinding rahim.
Tindakan membrane sweep mengakibatkan lepasnya prostaglandin yang dapat membantu merangsang kontraksi untuk persalinan. Metode ini dinilai kurang invasif dan dapat dilakukan dalam pengaturan rawat jalan.
Efek samping dari metode membrane sweep yang mungkin dialami oleh beberapa wanita adalah ketidaknyamanan, kram, atau adanya keluar bercak.
4. Kateter Balon
Kateter balon adalah pipa kecil fleksibel yang dipasangi balon tiup di salah satu ujungnya. Tenaga kesehatan memasukkan kateter ke dalam serviks dan mengembangkan balon. Balon yang digembungkan memberikan tekanan lembut pada serviks, mendorong pelebaran dan pelepasan prostaglandin.
Jika serviks dinilai sudah cukup melebar, maka balon akan dikempiskan dan diangkat. Pemakaian metode ini kadang dikombinasikan dengan gel prostaglandin atau pitocin sebagai salah satu cara memancing kontraksi agar cepat melahirkan.
Risiko penggunaan kateter balon sebagai alat induksi adalah munculnya infeksi, pecahnya ketuban, serta ketidaknyamanan bagi ibu hamil.
Baca Juga:
Cara Alami untuk Memancing Kontraksi Agar Cepat Melahirkan
Sebelum mempertimbangkan intervensi medis, mungkin Bunda lebih suka untuk mencoba metode alami untuk menginduksi persalinan. Berikut ini penjelasannya:
A. Aktivitas Fisik dan Olahraga
1. Berjalan
Cara alami pertama untuk memancing kontraksi agar cepat melahirkan adalah dengan berjalan. Aktivitas ini dapat membantu memberikan tekanan lembut pada leher rahim melalui kepala bayi, yang dapat mendorong pelebaran dan kontraksi.
Selain itu, berjalan dapat mendorong pelepasan oksitosin, hormon yang merangsang kontraksi. Meskipun begitu, aktivitas ini sebaiknya dilakukan secukupnya sajaagar tubuh tidak kelelahan.
2. Mendaki Tangga
Menaiki tangga dapat membantu memposisikan bayi ke panggul, mendorong pelebaran dan penipisan serviks. Gerakan pinggul dari sisi ke sisi selama menaiki tangga juga dapat membantu bayi turun ke jalan lahir.
Namun, aktivitas mendaki tangga sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar tidak jatuh dan membahayakan kehamilan.
3. Jongkok dan Miring Panggul
Cara alami untuk memancing kontraksi agar cepat melahirkan selanjutnya adalah dengan jongkok dan memiringkan panggul. Aktivitas ini membantu membuka panggul dan mendorong bayi untuk bergerak lebih dalam ke jalan lahir.
Jongkok dan miring panggul juga dapat membantu meredakan nyeri punggung bagian bawah dan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas secara keseluruhan. Perlu diperhatikan untuk tidak melakukan aktivitas ini secara berlebihan.
B. Hubungan Seksual
Melakukan hubungan seksual menjadi salah satu cara induksi persalinan alami, Alasannya, air mani mengandung prostaglandin yang dapat membantu melunakkan serviks.
Selain itu, orgasme dari hubungan seksual juga mendorong lepasnya oksitosin yang kemudian dapat merangsang kontraksi. Meskipun begitu, hubungan seksual tidak disarankan sebagai induksi persalinan ketika air ketuban sudah pecah karena dapat menimbulkan infeksi.
C. Stimulasi Puting
Stimulasi puting, baik secara manual maupun dengan pompa payudara, dapat melepaskan oksitosin dan memicu kontraksi rahim. Cara memancing kontraksi agar cepat melahirkan ini harus dilakukan hati-hati karena jika berlebihan akan menyebabkan kontraksi yang terlalu kuat.
D. Akupresur
Akupresur melibatkan pemberian tekanan pada titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang aliran energi dan mendorong persalinan.
Beberapa titik tekanan umum untuk induksi persalinan meliputi anyaman antara ibu jari dan jari telunjuk (LI4), area di atas pergelangan kaki (SP6), dan punggung bawah (BL32).
Akupresur sebaiknya dilakukan oleh praktisi akupresur profesional atau tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan tentang metode ini.
E. Makanan Pedas dan Herbal Tertentu
Mengkonsumsi makanan pedas dan herbal tertentu dipercaya dapat membantu menginduksi persalinan dengan menstimulasi sistem pencernaan dan mendorong pelepasan prostaglandin.
Beberapa ramuan populer untuk induksi persalinan adalah teh daun raspberry, yang dianggap membantu mengencangkan rahim, dan minyak evening primrose, yang dapat membantu melembutkan serviks.
Meskipun begitu, bukti ilmiah untuk mendukung keefektifan metode ini terbilang terbatas. Selain itu, beberapa wanita hamil memiliki masalah pencernaan sehingga harus menghindari makanan pedas.
Baca Juga:
Terapi Agar Cepat Memancing Kontraksi dan Pembukaan Menjelang Kelahiran
Terapi alternatif bisa menjadi salah satu cara untuk memancing kontraksi agar cepat melahirkan. Sebut saja di antaranya:
1. Akupuntur
Akupuntur merupakan praktik pengobatan tradisional dari Tiongkok yang dipercaya dapat membantu merangsang kontraksi untuk persalinan.
Metode ini dilakukan dengan cara menyisipkan jarum tipis ke titik-titik tertentu pada tubuh untuk menyeimbangkan aliran energi dan meningkatkan penyembuhan.
Penggunaan akupuntur sebagai induksi persalinan sebaiknya dilakukan oleh praktisi akupuntur profesional sehingga menunjukkan hasil yang diharapkan.
2. Hipnosis
Hipnosis dapat digunakan sebagai teknik relaksasi selama kehamilan dan persalinan, membantu mengurangi stres, dan kecemasan. Metode ini dapat mendorong lepasnya oksitosin dan mengendurkan otot-otot di dalam rahim.
3. Terapi Chiropractic
Terapi chiropractic selama kehamilan dapat membantu menyelaraskan panggul dan tulang belakang, berpotensi meningkatkan posisi janin yang optimal, dan memudahkan persalinan.
Beberapa praktisi chiropractic menggunakan teknik khusus yang disebut Teknik Webster. Teknik ini bertujuan untuk mengurangi kendala intrauterin dan mendorong bayi untuk bergerak ke posisi yang tepat untuk persalinan.
4. Aromaterapi
Aromaterapi melibatkan penggunaan minyak esensial (essential oils) yang dapat memberikan efek terapeutik dan termasuk dalam salah satu cara memancing kontraksi agar cepat melahirkan. Beberapa minyak esensial, seperti clary sage, lavender, dan jasmine, dipercaya dapat membantu meningkatkan relaksasi, merangsang kontraksi, dan mendorong pelepasan oksitosin.
Meskipun begitu, ada juga beberapa minyak esensial yang berbahaya jika digunakan selama kehamilan. Oleh sebab itu, sebaiknya penggunaan metode ini dilakukan dengan konsultasi pada ahli kesehatan atau aromaterapis bersertifikat.
5. Refleksologi
Pijat refleksi adalah jenis pijatan yang melibatkan pemberian tekanan pada titik-titik tertentu di kaki, tangan, dan telinga untuk meningkatkan relaksasi dan keseimbangan dalam tubuh.
Beberapa ahli refleksi percaya bahwa merangsang titik-titik tertentu pada kaki dapat membantu menginduksi persalinan dengan mendorong pelepasan oksitosin, mendorong pelebaran serviks, dan mengurangi tingkat stres.
Baca Juga:
Mempersiapkan Tubuh untuk Persalinan dan Perawatan Diri Selama Persalinan
Mempersiapkan persalinan melibatkan kesiapan fisik dan emosional. Berikut ini berbagai tindakan yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan tubuh menjelang persalinan:

1. Senam Sebelum Melahirkan
- Senam kegel: perkuat otot dasar panggul, yang dapat membantu saat mengejan dan pemulihan setelah melahirkan. Untuk melakukan senam kegel, kontraksikan otot yang akan digunakan untuk menghentikan aliran urine, tahan selama beberapa detik, lalu lepaskan.
- Prenatal yoga: meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kekuatan sambil meningkatkan relaksasi dan menghilangkan stres. Kelas yoga prenatal sering menyertakan pose yang dimodifikasi dan peregangan yang disesuaikan dengan kebutuhan wanita hamil.
- Kemiringan panggul: membantu menjaga keselarasan panggul yang tepat, meringankan nyeri punggung bawah, dan mendorong bayi untuk bergerak ke posisi melahirkan yang optimal. Untuk melakukan panggul miring, berbaring telentang dengan lutut ditekuk, dan dengan lembut miringkan panggul ke atas.
2. Teknik Pernapasan
- Pernapasan lambat dan dalam: tarik napas dalam-dalam melalui hidung, isi paru-paru sepenuhnya, lalu embuskan perlahan melalui mulut. Teknik ini membantu meningkatkan relaksasi dan dapat sangat membantu selama awal persalinan.
- Cleansing breaths: tarik napas dalam-dalam dan hembuskan dengan cepat, seperti meniup lilin. Teknik ini dapat membantu mengatur ulang dan memfokuskan kembali selama kontraksi, memberikan kelegaan sesaat.
- Pernapasan berpola: tetapkan pola ritmis menghirup dan menghembuskan napas, seperti “dalam-dua-tiga, keluar-dua-tiga.” Pernapasan berpola dapat membantu menciptakan rasa kontrol dan prediktabilitas selama persalinan.
3. Teknik Relaksasi
- Visualisasi: bayangkan pemandangan yang menenangkan, seperti pantai atau hutan, untuk membantu mengalihkan rasa sakit dan meningkatkan relaksasi. Visualisasi juga dapat melibatkan membayangkan pembukaan serviks dan bayi turun selama kontraksi.
- Relaksasi otot progresif: tegangkan dan rilekskan berbagai kelompok otot di tubuh, mulai dari kaki hingga ke kepala. Teknik ini dapat membantu melepaskan ketegangan dan meningkatkan rasa tenang selama persalinan.
- Meditasi: fokus pada nafas, mantra, atau objek tertentu untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh selama persalinan. Meditasi terpandu yang disesuaikan dengan persalinan juga dapat membantu untuk meningkatkan relaksasi dan mengatasi rasa sakit.
4. Tindakan Kenyamanan dan Manajemen Nyeri
- Pijat: membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan relaksasi. Pasangan atau doula dapat memberikan pijatan lembut selama persalinan, dengan fokus pada area seperti punggung bawah, bahu, dan kaki.
- Kompres hangat atau dingin: menerapkan kehangatan atau dingin ke area yang tidak nyaman dapat membantu meredakan nyeri. Kompres hangat dapat sangat membantu untuk nyeri punggung bawah, sedangkan kompres dingin dapat meredakan pembengkakan atau peradangan.
- Hidroterapi: berendam dalam air hangat, seperti bak persalinan atau pancuran, dapat membantu meredakan nyeri dan meningkatkan relaksasi. Daya apung air juga memberikan dukungan bagi tubuh ibu hamil, mengurangi tekanan pada persendian dan otot.
- Perubahan posisi: mengubah posisi selama persalinan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mendorong bayi bergerak ke posisi melahirkan yang optimal. Beberapa posisi yang membantu termasuk berdiri, berlutut, jongkok, dan bersandar ke depan di atas penyangga, seperti bola bersalin atau pasangan.
- Teknik pernapasan: seperti yang telah dibahas sebelumnya, teknik pernapasan dapat membantu mengatasi rasa sakit dan kecemasan selama persalinan. Menggunakan teknik ini bersama dengan tindakan kenyamanan lainnya dapat meningkatkan keefektifannya.
5. Dukungan Emosional dari Pasangan, Keluarga, atau Doula
Selama persalinan, penting bagi ibu yang mau melahirkan untuk mendapatkan dukungan dari pasangan, anggota keluara, ataupun doula. Doula adalah asisten pendamping yang membantu ibu dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
Dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan kepastian, dorongan, dan kenyamanan. Sehingga, ibu yang mau melahirkan merasa lebih percaya diri dan tidak akan dipenuhi dengan kecemasan ataupun kekhawatiran.
Dukungan emosional dapat datang dalam bentuk afirmasi verbal, sentuhan fisik, ataupun melalui aksi nyata.
6. Hidrasi dan Nutrisi Selama Persalinan
Tetap terhidrasi dan bergizi selama persalinan sangat penting untuk menjaga tingkat energi dan kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut ini makanan dan minuman yang disarankan:
- Air: minumlah air secara teratur selama persalinan agar tetap terhidrasi. Dehidrasi dapat meningkatkan rasa tidak nyaman dan membuat kontraksi terasa lebih intens.
- Minuman kaya elektrolit: minuman seperti air kelapa atau minuman olahraga dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang selama persalinan, mendukung tingkat energi dan fungsi otot.
- Cemilan: cemilan kecil yang mudah dicerna, seperti buah, yogurt, atau biskuit, dapat memberikan energi yang cepat selama persalinan. Sangat penting untuk menghindari makanan berat atau berminyak, karena lebih sulit dicerna dan dapat menyebabkan mual atau ketidaknyamanan.
Baca Juga:
Pahami Cara Memancing Kontraksi yang Tepat agar Cepat Melahirkan
Tidak munculnya kontraksi ketika menjalani proses persalinan dapat mengancam kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Oleh sebab itu, tindakan induksi persalinan untuk memancing kontraksi perlu dilakukan.
Meskipun begitu, Bunda perlu memahami apa saja induksi persalinan beserta risikonya. Dengan begitu, Bunda bisa memilih cara memancing kontraksi yang aman agar cepat melahirkan buah hati dengan selamat.
Baca Juga:
- NHS, The stages of labour and birth, https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/what-happens/the-stages-of-labour-and-birth/
- Mayo Clinic, Labor and delivery, postpartum care, https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/stages-of-labor/art-20046545
- March of Dimes, Contractions and signs of labor, https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/contractions-and-signs-labor#:~:text=A%20contraction%20is%20when%20the,walk%20or%20talk%20during%20them.