
Bagaimana cara mengecilkan perut secara alami tanpa korset setelah melahirkan caesar atau normal? Ada banyak cara, salah satunya adalah olahraga.
Usai melahirkan, baik caesar atau vaginal, Bunda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengecilkan perut secara alami tanpa korset?
Tentu saja ada beragam cara yang bisa Bunda lakukan. Beberapa di antaranya adalah menjaga pola tidur, mengurangi stres, dan berolahraga rutin.
Namun, Bunda perlu ketahui bahwa mengecilkan perut pasca melahirkan memiliki tantangan tersendiri dan tak semua wanita memiliki pengalaman yang sama.
Tidur, Hidrasi, dan Nutrisi
Beberapa faktor tertentu secara signifikan memengaruhi kemampuan Bunda untuk mengurangi lemak perut pascapersalinan baik itu normal atau pun caesar. Namun, Bunda harus lebih dulu pulih pascapersalinan. Berikut untuk memulihkan kondisi;
1. Pentingnya Tidur yang Cukup untuk Pemulihan
Tidur yang cukup sangat penting untuk pemulihan pascapersalinan. Kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon tubuh, sehingga mengganggu upaya penurunan berat badan dan berpotensi meningkatkan berat badan.
Tidur sangat penting untuk mengatur hormon lapar, seperti ghrelin dan leptin, yang memengaruhi nafsu makan dan pengeluaran energi. Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan tidur:
- Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur dengan menjaga agar kamar tidur tetap sejuk, gelap, dan tenang.
- Tetapkan rutinitas waktu tidur dan lakukan aktivitas santai, seperti membaca atau mandi air hangat, sebelum tidur.
- Tidur siang di siang hari dapat membantu mengatasi gangguan tidur di malam hari.
- Usahakan tidur 7-9 jam per malam untuk mendukung pemulihan pascapersalinan dan penurunan berat badan.
2. Minum Banyak Air
Tetap terhidrasi sangat penting untuk pemulihan pascapersalinan. Asupan air yang cukup mendukung pencernaan, metabolisme, dan pembuangan racun. Air minum juga dapat menekan rasa lapar dan membantu mencegah makan berlebihan.
- Berikut tips agar tetap terhidrasi:
- Bawalah botol air yang dapat digunakan kembali.
- Atur pengingat untuk minum air sepanjang hari.
- Targetkan 8-10 gelas air per hari agar tetap terhidrasi dan mendukung pengecilan perut pascapersalinan.
3. Nutrisi yang Tepat
Diet seimbang sangat penting untuk pemulihan pascapersalinan dan pengurangan lemak di perut. Mengkonsumsi makanan padat nutrisi yang kaya protein, serat, vitamin, dan mineral membantu memperbaiki jaringan, mendukung regulasi hormon, dan menyediakan energi.
4. Rekomendasi Makanan
- Protein tanpa lemak: ayam, kalkun, ikan, dan kacang-kacangan menyediakan asam amino esensial untuk perbaikan jaringan dan pertumbuhan otot.
- Biji-bijian utuh: beras merah, quinoa, roti gandum, dan oat menyediakan serat untuk pencernaan dan energi berkelanjutan.
- Buah-buahan dan sayuran: berry, sayuran berdaun hijau, paprika, dan produk berwarna lainnya menawarkan vitamin, mineral, dan antioksidan untuk kesehatan secara keseluruhan.
- Lemak sehat: alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun menyediakan asam lemak esensial untuk produksi hormon dan rasa kenyang.
5. Makanan yang Baiknya Bunda Hindari
- Camilan dan minuman manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang menyebabkan peningkatan rasa lapar dan penyimpanan lemak.
- Makanan olahan cenderung tinggi garam, lemak tidak sehat, dan aditif, makanan olahan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan peradangan.
- Kafein berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu tidur.
- Alkohol dapat mengganggu tidur, hidrasi, dan pemulihan pascapersalinan secara keseluruhan.
Makan makanan yang seimbang mendukung pengurangan perut pascapersalinan, meningkatkan tingkat energi, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca Juga:
Probiotik dan Prebiotik
Probiotik dan prebiotik memiliki peran penting dalam mengurangi lemak perut, meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan, dan mendukung pengelolaan berat badan. Berikut info lengkapnya;
1. Definisi dan Kegunaan Probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme hidup, sering disebut sebagai “bakteri baik” yang membantu menjaga keseimbangan usus. Mikrobioma usus yang seimbang ini mendukung pencernaan, kekebalan, dan pengelolaan berat badan.
Selain itu, probiotik dapat membantu mengurangi peradangan, yang berkontribusi terhadap akumulasi lemak perut dan berbagai masalah kesehatan.
2. Cara Kerja Probiotik
- Pengontrol nafsu makan: probiotik dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan, seperti leptin dan ghrelin, membantu mengendalikan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang.
- Mengurangi penimbunan lemak: strain probiotik tertentu dapat menurunkan jumlah kalori yang diserap dari makanan dan mengurangi penyimpanan lemak.
- Peningkatan pembakaran lemak: probiotik dapat merangsang produksi protein yang meningkatkan oksidasi lemak yang menyebabkan pembakaran lemak lebih besar.
- Mengurangi nafsu makan: mikrobioma usus yang seimbang dapat mengurangi keinginan untuk makan makanan berkalori tinggi yang tidak sehat.
3. Contoh Makanan yang Mengandung Probiotik dan Prebiotik
Makanan kaya probiotik:
- Yogurt: pilih yogurt alami tanpa pemanis dengan kultur hidup dan aktif untuk memastikan manfaat probiotik.
- Kefir: Minuman susu fermentasi ini mengandung berbagai bakteri menguntungkan dan strain ragi.
- Sayuran yang difermentasi: sauerkraut, kimchi, dan acar menyediakan berbagai jenis probiotik.
- Miso dan tempe: produk kedelai fermentasi ini mengandung bakteri menguntungkan yang mendukung kesehatan usus.
Makanan kaya prebiotik:
- Pisang: kaya akan inulin dan fructooligosaccharides, pisang meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang sehat.
- Bawang putih dan bawang merah: sayuran aromatik ini mengandung serat prebiotik yang menutrisi bakteri menguntungkan.
- Biji-bijian utuh: oat, jelai, dan dedak gandum menawarkan serat prebiotik yang mendukung kesehatan usus dan keanekaragaman bakteri.
- Asparagus dan artichoke: kedua sayuran tersebut merupakan sumber serat prebiotik yang baik yang mendorong keragaman bakteri usus.
4. Studi yang Mendukung Efektivitas Probiotik dalam Mengurangi Lemak Perut
Penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi probiotik dan pengurangan lemak perut. Misalnya, sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi yogurt probiotik setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan lemak perut sebesar 4,6%.
Studi lain mengamati bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen probiotik selama kehamilan dan pascapersalinan memiliki risiko obesitas sentral yang lebih rendah satu tahun setelah melahirkan.
Tinjauan berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa strain probiotik tertentu, terutama dari keluarga Lactobacillus, dapat membantu mengurangi berat badan dan massa lemak.
Memasukkan probiotik dan prebiotik ke dalam diet pascapersalinan dapat mendukung upaya pengurangan lemak perut, kesehatan usus secara keseluruhan, dan pengelolaan berat badan.
Baca Juga:
Olahraga
Memasukkan olahraga teratur ke dalam rutinitas pascapersalinan sangat penting untuk mengurangi lemak perut, membangun kembali kekuatan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Aktivitas fisik juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres selama masa transisi ini.
1. Manfaat Senam dalam Mengecilkan Perut Buncit
- Memperkuat otot inti yang membantu membangun kembali otot perut yang melemah selama kehamilan.
- Membakar kalori
- Memperbaiki suasana hati karena olahraga merangsang produksi endorfin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
- Meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis.
2. Rekomendasi Jenis Olahraga
Selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai program olahraga untuk memastikan aman untuk situasi khusus. Jika sudah konsultasi, pertimbangkan untuk melakukan jenis olahraga berikut:
- Aktivitas aerobik: Pilihan berdampak rendah seperti berjalan, berenang, dan bersepeda dapat membantu meningkatkan detak jantung, membakar kalori, dan membangun daya tahan tubuh.
- Olahraga kekuatan: Gunakan latihan beban tubuh, resistance band, atau beban ringan untuk membentuk otot, memperbaiki postur tubuh, dan meningkatkan metabolisme.
- Olahraga dasar panggul: latihan kegel dan gerakan lain yang menargetkan dasar panggul dapat memperkuat otot yang melemah dan meningkatkan kontrol kandung kemih.
- Peregangan dan yoga: Peregangan lembut dan yoga dapat meningkatkan kelenturan, meredakan ketegangan otot, dan meningkatkan relaksasi.
3. Latihan Khusus untuk Mengencangkan Otot
Berfokus pada otot inti dalam dapat membantu mengencangkan area perut dan mendukung postur tubuh:
- Latih pernapasan dalam dan terkontrol untuk melibatkan otot abdominis transversal dan meningkatkan stabilitas inti.
- Berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan telapak kaki rata di lantai, lalu miringkan panggul untuk mengaktifkan otot perut bagian dalam dan dasar panggul.
- Berbaring telentang dengan tangan dan kaki terentang, perlahan-lahan turunkan lengan dan kaki yang berlawanan ke tanah sambil menarik abdominis melintang.
4. Waktu dan Intensitas Olahraga
Lakukan olahraga secara bertahap, dimulai dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau peregangan. Saat kekuatan dan daya tahan meningkat, tingkatkan intensitas dan durasi latihan.
Setelah itu, lakukan untuk setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu, dikombinasikan dengan latihan kekuatan dan latihan fleksibilitas.
Perhatikan baik-baik sinyal tubuh dan sesuaikan rutinitas olahraga sesuai kebutuhan. Hindari aktivitas atau olahraga berdampak tinggi yang menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Baca Juga:
Menyusui
Menyusui adalah aspek penting dari pemulihan pascapersalinan, memberikan nutrisi penting untuk bayi Anda sekaligus mendorong penurunan berat badan dan kesejahteraan ibu secara keseluruhan.
1. Fungsi ASI untuk Pemulihan dan Penurunan Berat Badan
Menyusui menawarkan banyak manfaat bagi ibu dan bayi, seperti;
- Kontraksi rahim: pelepasan oksitosin selama menyusui memicu kontraksi rahim, membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil dengan lebih cepat.
- Pembakaran kalori: memproduksi ASI membutuhkan energi ekstra, yang dapat membantu penurunan berat badan pascapersalinan dan pengecilan perut.
- Bonding: menyusui memupuk hubungan emosional yang kuat antara ibu dan bayi yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
- Transfer nutrisi: ASI memberikan nutrisi penting, antibodi, dan senyawa penambah kekebalan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Kalori yang Terbakar Selama Menyusui
Ibu menyusui biasanya membakar 300 hingga 500 kalori tambahan per hari, tergantung pada produksi ASI dan faktor individu. Pengeluaran kalori yang meningkat ini dapat mendukung upaya penurunan berat badan dan membantu mengurangi lemak perut pasca melahirkan. Namun, sangat penting untuk mengonsumsi nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan Anda dan bayi Anda.
3. Tips Tambahan untuk Menurunkan Berat badan Pasca Melahirkan Saat Menyusui
Pertimbangkan tip berikut untuk mendukung penurunan berat badan dengan aman selama menyusui:
- Diet seimbang: fokus pada konsumsi diet padat nutrisi, termasuk berbagai buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Pastikan asupan vitamin dan mineral esensial yang cukup, seperti kalsium, zat besi, dan vitamin D.
- Tetap terhidrasi: minum cukup air sangat penting untuk produksi susu, menjaga tingkat energi, dan mendukung metabolisme. Konsumsi setidaknya 8 hingga 10 gelas air per hari, atau lebih jika diperlukan.
- Penurunan berat badan bertahap: upayakan tingkat penurunan berat badan yang lambat dan stabil sekitar 1 hingga 2 pon per minggu. Penurunan berat badan yang cepat dapat berdampak negatif pada suplai ASI dan dapat melepaskan racun yang tersimpan dalam jaringan lemak ke dalam ASI.
- Olahraga teratur: jadikan aktivitas fisik secara teratur ke dalam rutinitas untuk mendukung penurunan berat badan, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga:
Perubahan Gaya Hidup dan Tantangan
Menavigasi periode pascapersalinan bisa menjadi tantangan, dan mengurangi lemak perut mungkin memerlukan penyesuaian gaya hidup dan memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi kemajuan.
1. Penyebab Perut Tidak Mengecil Pasca Melahirkan
Beberapa faktor dapat menyebabkan perut pascapersalinan tidak menyusut secepat yang diinginkan:
- Genetika: susunan genetik individu dapat memengaruhi bentuk tubuh, distribusi lemak, dan kecepatan dalam menurunkan berat badan.
- Perubahan hormon: pergeseran hormon kehamilan dan pascapersalinan, seperti fluktuasi kadar estrogen, dapat memengaruhi distribusi lemak dan kemajuan penurunan berat badan.
- Metabolisme lambat: faktor-faktor seperti usia, perubahan hormonal, atau massa otot yang berkurang dapat memperlambat metabolisme, sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan.
- Stres: tingkat stres yang meningkat dapat menaikkan produksi kortisol yang berkontribusi pada penambahan berat badan, terutama di area perut.
2. Perubahan Bentuk Tubuh Setelah Melahirkan
Tubuh Bunda mungkin mengalami perubahan permanen setelah melahirkan, seperti:
- Pinggul lebih lebar: perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan tulang panggul melebar, yang dapat menyebabkan pinggul lebih lebar bahkan setelah melahirkan.
- Stretch mark dan kulit kendur: pembesaran perut yang cepat selama kehamilan dapat menyebabkan stretch mark dan kulit kendur yang mungkin tidak mengencang sepenuhnya setelah melahirkan.
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara: menyusui dan fluktuasi hormonal dapat mengubah ukuran dan bentuk payudara, dengan beberapa wanita mengalami peningkatan atau penurunan kepenuhan.
3. Penggunaan Korset
Korset dapat memberikan dukungan dan kompresi sementara ke area perut, tetapi efektivitas jangka panjangnya untuk mengecilkan perut terbatas. Mengandalkan metode ini saja bukanlah solusi berkelanjutan untuk mengecilkan perut pasca melahirkan. Alih-alih, prioritaskan hal-hal berikut:
- Pola makan sehat: konsumsi makanan seimbang dan padat nutrisi yang mendukung kebutuhan tubuh Anda dan mendorong penurunan berat badan.
- Olahraga teratur: kakukan aktivitas fisik secara teratur, termasuk latihan aerobik dan latihan kekuatan, untuk membakar kalori, membentuk otot, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Kurangi stres: latih teknik pengurangan stres, seperti pernapasan dalam, meditasi, atau olahraga ringan, untuk membantu mengelola kadar kortisol dan mendukung penurunan berat badan.
- Kesabaran dan kasih sayang diri: pahami bahwa pemulihan pascapersalinan membutuhkan waktu, dan berbaik hatilah pada diri sendiri saat Bunda menyesuaikan dengan tubuh baru pasca melahirkan.
Baca Juga:
Ubah Gaya Hidup untuk Mengurangi Lemak Perut
Mengurangi lemak perut pascapersalinan dapat dicapai melalui beberapa pendekatan mencakup tidur, hidrasi, nutrisi, probiotik, olahraga, dan beradaptasi dengan perubahan gaya hidup.
Di sisi lain, Bunda perlu memahami bila bentuk tubuh tiap wanita pascamelahirkan itu berbeda-beda.
Jadi, tak perlu membandingkan bentuk perut ibu lain yang lemaknya berkurang dengan cepat.
Fokus pada diri sendiri dengan menjaga kualitas tidur, olahraga, dan makan makanan tertentu.
Baca Juga:
- Grow by WebMD, 6 Get-Your-Body-Back Moves for New Moms, https://www.webmd.com/parenting/baby/6-exercises-for-new-moms
- Baby Centre, Your post-baby belly: why it's changed and how to tone it, https://www.babycentre.co.uk/a1052298/your-post-baby-belly-why-its-changed-and-how-to-tone-it
- Healthline, Saying Adieu to Your Postpartum Belly (but Celebrating It, Too), https://www.healthline.com/health/womens-health/postpartum-belly