
Ibu hamil tentu sangat membutuhkan beragam vitamin dan suplemen untuk menunjang kesehatan. Namun, terlalu banyak mengonsumsinya dapat menimbulkan bahaya.
Demi menunjang kesehatan ibu dan janin, ibu hamil seharusnya memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan suplemen. Hal itu dapat terpenuhi dengan mengonsumsi makanan-makanan yang kaya nutrisi.
Namun, bukan berarti lebih banyak lebih baik. Semakin banyak mengonsumsi vitamin, mineral, dan suplemen, bukan berati ibu hamil semakin sehat.
Sebab, terlalu banyak mengonsumsinya justru timbulkan bahaya. Untuk itu, ibu hamil perlu memahami angka kecukupan gizi yang diperlukan. Berikut informasi lengkapnya!
Vitamin Penting untuk Ibu Hamil
Apa saja vitamin yang perlu ibu hamil penuhi? Berikut beberapa vitamin dan jenis makanannya;
Asam Folat (Vitamin B9)
Asam folat atau vitamin B9 memiliki peran penting dalam pembentukan tabung saraf bayi yang berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang, dan mencegah cacat lahir seperti spina bifida dan anencephaly.
Asupan asam folat harian yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah 400-800 mikrogram (mcg). Makanan kaya asam folat termasuk sayuran hijau, buah jeruk, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Zat Besi
Zat besi sangat penting untuk wanita hamil karena membantu memproduksi hemoglobin yang membawa oksigen ke bayi yang sedang tumbuh. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi, yaitu sekitar 27 miligram (mg) per hari untuk mendukung peningkatan volume darah selama kehamilan.
Asupan zat besi yang tidak mencukupi dapat menyebabkan anemia, kelelahan, dan risiko kelahiran prematur atau berat lahir rendah yang lebih tinggi. Makanan kaya zat besi termasuk daging merah, unggas, ikan, dan kacang-kacangan.
Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium yang mendukung perkembangan tulang bayi. Wanita hamil membutuhkan sekitar 600-800 unit internasional (IU) vitamin D setiap hari. Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat meningkatkan potensi diabetes gestasional, preeklampsia, dan berat lahir rendah.
Paparan sinar matahari, ikan berlemak, produk susu, dan telur adalah sumber vitamin D yang baik. Namun, mendapatkan cukup vitamin D dari makanan saja mungkin sulit, jadi suplemen tambahan sering dianjurkan.
Vitamin C
Vitamin C, antioksidan, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Kandungan ini juga membantu dalam produksi kolagen, yang diperlukan untuk tulang, tulang rawan, dan kulit bayi. Wanita hamil harus mengkonsumsi sekitar 85 mg vitamin C per hari. Makanan kaya vitamin C termasuk buah jeruk, stroberi, paprika, dan brokoli.
Vitamin B12
Vitamin B12 sangat penting untuk pembentukan sel darah merah dan perkembangan sistem saraf bayi. Wanita hamil membutuhkan sekitar 2,6 mcg vitamin B12 setiap hari.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, kelahiran prematur, dan berat lahir rendah. Makanan yang mengandung vitamin B12 adalah produk hewani, seperti daging, unggas, ikan, telur, dan susu.
Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin atau vitamin B1 sangat penting untuk perkembangan otak bayi dan produksi energi ibu. Wanita hamil membutuhkan sekitar 1,4 mg tiamin per hari. Makanan kaya tiamin termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, dan sereal.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin, atau vitamin B2, berperan penting dalam produksi energi dan perkembangan tulang, otot, dan sistem saraf bayi. Ibu hamil membutuhkan 1,4 mg riboflavin setiap hari. Makanan kaya riboflavin termasuk produk susu, telur, daging tanpa lemak, dan biji-bijian.
Vitamin B6
Vitamin B6 mendukung perkembangan otak dan sistem saraf bayi sekaligus membantu tubuh ibu memproses protein, lemak, dan karbohidrat. Wanita hamil harus mengonsumsi 1,9 mg vitamin B6 per hari. Makanan tinggi vitamin B6 termasuk pisang, kentang, unggas, dan sereal.
Vitamin B7 (Biotin)
Biotin atau vitamin B7 sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kulit, rambut, dan kuku bayi. Wanita hamil membutuhkan sekitar 30 mcg biotin setiap hari. Makanan kaya biotin termasuk telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Namun, kekurangan biotin jarang terjadi, karena banyak tersedia di berbagai makanan.
Vitamin A
Vitamin A diperlukan untuk penglihatan bayi, sistem kekebalan tubuh, dan perkembangan organ. Wanita hamil harus mengkonsumsi sekitar 770 mcg vitamin A per hari.
Namun, asupan vitamin A yang berlebihan, terutama dalam bentuk retinol, dapat menyebabkan cacat lahir. Makanan kaya vitamin A antara lain ubi jalar, wortel, sayuran hijau, dan blewah. Wanita hamil harus fokus pada konsumsi beta-karoten, bentuk vitamin A yang lebih aman yang ditemukan dalam makanan nabati.
Vitamin E
Vitamin E melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mendukung sistem kekebalan dan perkembangan otak bayi. Wanita hamil membutuhkan sekitar 15 mg vitamin E setiap hari. Makanan kaya vitamin E termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sayur, dan sayuran berdaun hijau.
Vitamin K
Vitamin K sangat penting untuk pembekuan darah dan perkembangan tulang. Wanita hamil harus mengonsumsi 90 mcg vitamin K per hari. Makanan kaya vitamin K termasuk sayuran berdaun hijau, brokoli, dan kubis.
Baca Juga:
Mineral Penting untuk Ibu Hamil
Apa saja manfaat mineral untuk ibu hamil? Berikut ulasan lengkapnya;
Kalsium
Kalsium sangat penting untuk perkembangan tulang, gigi, jantung, otot, dan saraf bayi. Wanita hamil membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium setiap hari untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat selama kehamilan.
Asupan kalsium yang tidak memadai dapat menyebabkan hipertensi gestasional dan risiko preeklampsia yang lebih tinggi. Produk seperti susu, yogurt, dan keju merupakan sumber kalsium yang sangat baik.
Sumber non-susu termasuk sayuran berdaun hijau, susu nabati, almond, dan biji wijen. Mengkonsumsi makanan atau suplemen kaya vitamin D dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium.
Yodium
Yodium sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Ibu hamil harus mengkonsumsi sekitar 220 mcg yodium setiap hari.
Kekurangan yodium selama kehamilan dapat mengakibatkan gangguan kognitif dan keterlambatan perkembangan pada bayi. Garam beryodium adalah sumber utama yodium dalam banyak makanan.
Makanan laut, produk susu, dan telur juga menyediakan yodium. Rumput laut adalah sumber yodium nabati, tetapi kadarnya bisa sangat bervariasi, jadi penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang.
Zinc
Zinc diperlukan untuk pertumbuhan sel bayi, fungsi sistem kekebalan tubuh, dan sintesis DNA. Ibu hamil membutuhkan sekitar 11 mg zinc per hari untuk mendukung peningkatan kebutuhannya dan si kecil.
Kekurangan zinc selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah perkembangan otak. Makanan kaya zinc adalah daging merah, unggas, makanan laut, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Magnesium
Magnesium mendukung perkembangan tulang bayi serta fungsi otot dan saraf ibu. Wanita hamil sebaiknya mengonsumsi 350-360 mg magnesium setiap hari. Kekurangan magnesium selama kehamilan dapat menyebabkan hipertensi gestasional, preeklampsia, dan persalinan prematur.
Makanan kaya magnesium adalah kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan, dan sayuran berdaun hijau. Penyerapan magnesium dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium bersama makanan kaya magnesium.
Tembaga
Tembaga sangat penting untuk perkembangan otak, jantung, dan sistem kekebalan bayi. Wanita hamil membutuhkan sekitar 1.000 mcg tembaga setiap hari. Kekurangan tembaga dapat menyebabkan anemia, berat lahir rendah, dan masalah perkembangan pada bayi.
Makanan kaya tembaga adalah jeroan, kerang, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Mengkonsumsi makanan kaya zat besi dengan makanan kaya tembaga dapat membantu meningkatkan penyerapan tembaga.
Selenium
Selenium membantu melindungi sel ibu dan bayi dari kerusakan. Wanita hamil harus mengkonsumsi sekitar 60 mcg selenium setiap hari. Kekurangan selenium dapat menyebabkan hipertensi gestasional dan preeklampsia. Makanan kaya selenium termasuk kacang, makanan laut, daging, unggas, dan biji-bijian.
Baca Juga:
Suplemen Penting untuk Ibu Hamil
Selain vitamin dan mineral, ibu hamil juga perlu mengonsumsi suplemen. Berikut ini beberapa contohnya;
Asam Lemak Omega-3 (DHA dan EPA)
Asam lemak omega-3, khususnya asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA), sangat penting untuk perkembangan otak dan mata bayi.
Kandungan ini juga membantu mendukung kesehatan jantung ibu. Wanita hamil harus mengonsumsi setidaknya 200-300 mg DHA per hari. Ikan berlemak seperti salmon, mackerel, dan sarden adalah sumber DHA dan EPA yang sangat baik.
Namun, konsumsi ikan sebaiknya dibatasi 8-12 ons per minggu untuk menghindari asupan merkuri yang berlebihan. Ibu hamil yang vegetarian, vegan, atau memiliki alergi ikan dapat memilih suplemen minyak alga, sumber DHA dan EPA nabati.
Kolin
Kolin sangat penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi dan dapat membantu mencegah cacat tabung saraf.
Wanita hamil baiknya mengkonsumsi sekitar 450 mg kolin setiap hari. Makanan kaya kolin termasuk telur, daging tanpa lemak, ikan, unggas, dan produk susu.
Sumber kolin nabati termasuk polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran. Namun, mendapatkan kolin yang cukup dari makanan saja bisa jadi menantang, jadi suplemen mungkin diperlukan, terutama untuk vegetarian dan vegan.
Probiotik
Probiotik adalah bakteri menguntungkan yang dapat mendukung kesehatan pencernaan ibu hamil dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mengurangi risiko diabetes gestasional, preeklamsia, dan depresi pascamelahirkan.
Makanan kaya probiotik antara lain yogurt, kefir, kimchi, dan makanan fermentasi lainnya. Suplemen probiotik juga tersedia, tetapi penting untuk memilih produk yang dirancang khusus untuk wanita hamil dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai suplementasi.
Baca Juga:
Risiko Asupan Vitamin dan Mineral Berlebihan Selama Kehamilan
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Berikut resiko yang akan terjadi bila ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi vitamin dan mineral;
Potensi Membahayakan Bayi
Asupan vitamin dan mineral tertentu yang berlebihan tidak baik bagi ibu dan bayi. Misalnya, mengonsumsi terlalu banyak vitamin A dalam bentuk retinol karena dapat menyebabkan cacat lahir.
Sedangkan vitamin D dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan kadar kalsium darah tinggi yang dapat membahayakan ginjal dan jantung bayi.
Konsumsi zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan zat besi, menyebabkan mual, muntah, dan bahkan kerusakan organ pada kasus yang parah.
Tingkat zinc yang tinggi dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting lainnya, seperti tembaga, dan berpotensi menyebabkan masalah perkembangan pada bayi.
Pentingnya Mengikuti Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Mengikuti angka kecukupan harian yang direkomendasikan (RDA) untuk vitamin dan mineral selama kehamilan sangat penting untuk memastikan kesehatan yang optimal bagi ibu dan bayi.
RDA dikembangkan dengan hati-hati oleh para ahli kesehatan untuk memberikan nutrisi yang cukup tanpa risiko konsumsi berlebihan. Wanita hamil harus berhati-hati saat menggunakan suplemen dan selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menentukan kebutuhan nutrisi masing-masing dan suplemen yang tepat.
Memantau Asupan Suplemen
Beberapa wanita hamil mungkin tergoda untuk mengonsumsi banyak suplemen, berpikir bahwa “lebih banyak lebih baik”. Namun, pendekatan ini dapat menyebabkan asupan nutrisi tertentu yang berlebihan dan potensi bahaya.
Sangat penting untuk melacak semua suplemen yang dikonsumsi dan dosisnya, memastikan bahwa asupan nutrisi total tetap dalam batas aman. Wanita hamil harus bekerja sama dengan profesional kesehatan mereka untuk mengembangkan rencana suplemen pribadi yang memenuhi kebutuhan khusus mereka tanpa melebihi RDA.
Perbedaan Dosis atau Asupan Antara Trimester 1, 2, & 3
Saat kehamilan berlanjut, kebutuhan nutrisi dapat berubah selama trimester yang berbeda. Misalnya, asam folat sangat penting selama trimester pertama untuk mencegah cacat tabung saraf, sedangkan kebutuhan zat besi dan kalsium meningkat secara signifikan pada tahap akhir kehamilan.
Sangat penting bagi wanita hamil untuk menyesuaikan asupan nutrisinya sesuai dengan kebutuhan setiap trimester. Tenaga medis dapat memberikan panduan tentang penyesuaian yang tepat untuk dilakukan selama kehamilan.
Interaksi Antar Nutrisi
Risiko lain dari asupan vitamin dan mineral yang berlebihan adalah potensi interaksi antar nutrisi. Misalnya, jumlah zinc yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan tembaga, sementara kadar kalsium yang tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi.
Artinya, ibu hamil harus mematuhi kecukupan gizi harian, memantau asupan suplemen, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk panduan tentang suplemen dan dosis yang tepat selama kehamilan.
Baca Juga:
Tips Nutrisi untuk Kehamilan yang Sehat
Lantas, seberapa dosis yang tepat untuk mengonsomsi vitamin dan mineral? Simak infonya di bawah ini;
Makanan Tinggi Vitamin dan Mineral Penting
Diet seimbang yang kaya akan makanan utuh sangat penting untuk menyediakan vitamin dan mineral yang diperlukan selama kehamilan. Beberapa contoh makanan padat nutrisi antara lain:
- Buah dan sayuran mengandung vitamin, mineral, dan serat penting. Konsumsi berbagai sayuran hijau, beri, dan buah jeruk yang kaya akan sumber vitamin C, vitamin A, potasium, dan asam folat yang sangat baik.
- Biji-bijian utuh seperti roti gandum, beras merah, dan quinoa menyediakan nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, dan magnesium. Makanan tersebut juga mengandung serat yang dapat membantu meringankan sembelit selama kehamilan.
- Protein tanpa lemak seperti daging tanpa lemak, unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan polong-polongan untuk memastikan asupan protein dan zat besi yang cukup. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, sedangkan zat besi membantu meningkatkan volume darah ibu dan mencegah anemia.
- Olahan susu seperti yogurt, keju, atau susu nabati kaya akan kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya. Kalsium sangat penting untuk perkembangan tulang bayi, sedangkan vitamin D membantu penyerapan kalsium dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung lemak sehat, serat, dan mineral penting seperti zinc dan magnesium. Makanan tersebut juga merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik dan penting untuk perkembangan otak bayi.
Pentingnya Diet yang Seimbang
Diet seimbang sangat penting untuk menyediakan semua nutrisi yang diperlukan untuk ibu dan bayi selama kehamilan. Ibu hamil sebaiknya fokus mengonsumsi berbagai makanan padat gizi dari semua kelompok makanan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, protein, dan susu atau alternatif susu.
Mengonsumsi makanan yang seimbang tidak hanya memastikan asupan nutrisi yang cukup, tetapi juga dapat membantu mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan dan diabetes gestasiona.
Pentingnya Hidrasi Selama Kehamilan
Tetap terhidrasi sangat penting selama kehamilan, karena membantu menjaga tingkat cairan ketuban yang tepat, mendukung pengangkutan nutrisi penting ke bayi, dan membantu pencernaan.
Ibu hamil harus mengupayakan minum air setidaknya 8-10 gelas per hari. Air minum juga dapat membantu meringankan beberapa ketidaknyamanan kehamilan yang umum, seperti sembelit, bengkak, dan kelelahan.
Suplemen Vitamin dan Mineral Prenatal
Diet seimbang sangat penting selama kehamilan, suplemen vitamin dan mineral prenatal dapat membantu memastikan bahwa wanita hamil menerima semua nutrisi yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat. Suplemen prenatal biasanya mengandung vitamin dan mineral penting seperti asam folat, zat besi, dan kalsium. Wanita hamil harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menentukan suplemen dan dosis yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Baca Juga:
Pentingnya Nutrisi yang Tepat untuk Kesehatan Ibu dan Bayi Selama Kehamilan
Kehamilan yang sehat bergantung pada asupan vitamin, mineral, dan suplemen esensial yang cukup.
Ibu hamil harus mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup berbagai makanan padat nutrisi dari semua kelompok makanan. Beberapa nutrisi terpenting selama kehamilan antara lain asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, dan asam lemak omega-3.
Nutrisi yang tepat tidak hanya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu. Pola makan yang seimbang, dikombinasikan dengan suplementasi dan hidrasi yang tepat, dapat membantu mencegah komplikasi dan meningkatkan kehamilan yang sehat bagi ibu dan bayinya.
Baca Juga:
- ACOG, Nutrition During Pregnancy, https://www.acog.org/womens-health/faqs/nutrition-during-pregnancy
- NHS, Vitamins, supplements and nutrition in pregnancy, https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/vitamins-supplements-and-nutrition/
- March of Dimes, Vitamins and other nutrients during pregnancy, https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/vitamins-and-other-nutrients-during-pregnancy