
Pada usia kehamilan 7 bulan, ukuran janin sudah sebesar labu madu. Perut Bunda pun sudah menonjol atau menunjukkan baby bump.
Perkembangan apa saja yang terjadi pada janin saat memasuki usia kehamilan 7 bulan? Dari segi ukuran, si kecil sudah sebesar labu madu.
Karenanya, perut Bunda atau baby bump sudah terlihat menonjol. Janin juga sudah mulai bergerak dan Bunda dapat merasakannya meskipun waktunya tidak bisa diprediksi.
Penasaran ingin mengetahui informasi selengkapnya? Kalau begitu, langsung cek saja artikel lengkapnya berikut ini!
Perkembangan Janin Selama Kehamilan 7 Bulan
Berikut ini adalah perkembangan yang terjadi pada bayi pada usia kehamilan 7 bulan.
A. Ukuran, Berat, Posisi, dan Bentuk Fisik Janin
Pada usia 7 bulan kehamilan, janin berkembang dengan pesat. Rata-rata, memiliki panjang 36-41 centimeter.
Sementara itu, beratnya sekitar 1 sampai 1,5 kilogram. Besarnya kurang lebih seperti labu madu.
Kepala janin sekarang sudah proporsional menyesuaikan dengan tubuhnya. Posisi kepalanya juga berada di bawah.
Meski demikian, ada juga yang masih dalam posisi sungsang. Kaki atau pantanya yang berada di bawah. Posisi ini masih dapat berubah saat bayi terus tumbuh dan bergerak di dalam rahim.
B. Perubahan Bentuk dan Penampilan Fisik Janin
Bayi sudah memiliki fitur wajah yang terlihat jelas pada usia kehamilan 7 bulan. Kelopak mata, alis, dan bulu mata terlihat, dan mata bisa membuka dan menutup.
Kulit janin memang terlihat keriput, namun lama kelamaan akan halus seiring timbunan lemak yang menumpuk. Zat lilin putih yang disebut vernix caseosa menutupi kulit untuk melindunginya dari cairan ketuban.
Rambut halus atau lanugo yang awalnya menutupi seluruh tubuh, mulai menghilang. Pada akhir bulan ketujuh, nanti hanya tersisa sedikit di bahu dan punggung atas. Rambut bayi di kulit kepala juga mulai tumbuh.
Kuku bayi tumbuh dan dapat mencapai ujung jari tangan dan kaki. Indera perabanya juga berkembang. Hal tersebut memungkinkannya menyentuh wajah atau menjelajahi tubuhnya dengan tangan.
C. Pertumbuhan dan Gerakan Janin
Janin di dalam kandungan akan menjadi lebih aktif selama memasuki usia kehamilan 7 bulan. Contohnya seperti bergerak dan menendang.
Gerakan-gerakan ini sering disebut sebagai quickening. Nantinya, gerakan tersebut akan terasa lebih kuat dan lebih terlihat saat bayi terus tumbuh.
Calon ibu juga bisa merasakan bayinya cegukan yang tampak seperti benjolan yang berirama dan lembut. Cegukan ini membantu memperkuat diafragma yang berguna untuk mempersiapkan bayi untuk bernapas setelah lahir.
Pola tidur bayi juga menjadi lebih mapan dan mungkin tidur lebih lama. Namun, gerakan bayi masih tidak dapat diprediksi. Si kecil bisa saja lebih aktif pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.
D. Perkembangan Organ dan Sistem Utama
Pada periode ini, organ dan sistem janin menjadi matang dengan cepat. Otak mengalami perkembangan yang luar biasa dengan korteks serebral menjadi lebih kompleks.
Sistem saraf juga berkembang dengan baik sehingga bisa meningkatkan kontrol dan koordinasi otot. Paru-paru bayi sedang berkembang dan memproduksi surfaktan. Zat tersebut membantu menjaga kantung udara tetap terbuka setelah lahir.
Sistem pencernaan semakin matang dan bayi mulai menelan cairan ketuban. Kondisi ini berguna untuk membantu mengembangkan saluran pencernaannya. Ginjal pun sudah mulai berfungsi dan bisa memproduksi urin.
Sistem kekebalan menjadi lebih kuat sehingga janin mulai memproduksi antibodinya sendiri. Hal tersebut akan membantu melindunginya setelah lahir.
Pendengaran bayi juga berkembang. Ia pun dapat mengenali suara dari dunia luar, terutama suara ibu.
Tulang bayi tumbuh lebih kuat dan mulai menyimpan kalsium, fosfor, dan mineral lainnya yang akan mendukung sistem kerangka mereka setelah lahir.
Seleranya juga berkembang sehingga memungkinkan untuk merasakan rasa yang berbeda dari cairan ketuban yang ditelan.
E. Hasil USG
Selama trimester ketiga, USG dapat dilakukan untuk memantau pertumbuhan, posisi, dan kesehatan bayi secara keseluruhan. Tingkat cairan plasenta dan cairan ketuban juga diperiksa untuk memastikan lingkungan yang sehat bagi janin.
Gambar USG dapat menunjukkan fitur wajah, gerakan, dan posisi plasenta bayi. Dokter juga dapat mengukur kepala, perut, dan anggota tubuh bayi untuk memperkirakan beratnya dan menilai pertumbuhannya.
Meskipun USG memberikan informasi yang berguna, namun alat tersebut mungkin tidak bisa mendeteksi semua potensi masalah atau komplikasi. Untuk itu, pemeriksaan prenatal rutin dan komunikasi dengan dokter sangat penting untuk memantau kehamilan dan mengatasi potensi masalah yang mungkin terjadi.
Baca Juga:
Perubahan Fisik dan Emosional Ibu Selama Kehamilan 7 Bulan
Selama masa kehamilan, fisik maupun emosional calon ibu tentu saja akan mengalami perubahan. Penjelasan lebih lengkapnya dapat disimak berikut ini!

A. Perubahan Fisik
Pada usia 7 bulan kehamilan, calon ibu mengalami banyak perubahan fisik. Salah satunya adakah kenaikan berat badan.
Di periode ini, rata-rata berat badan calon ibu akan bertambah antara 8 sampai 11 kilogram. Penambahan berat tersebut menunjukkan bayi yang sedang tumbuh, plasenta, cairan ketuban, peningkatan volume darah, dan simpanan lemak tambahan.
Perubahan payudara juga terus terjadi sebagai persiapan untuk menyusui. Payudara bisa menjadi lebih besar, lebih berat, dan terasa lebih nyeri.
Puting susu kemungkinan juga bisa mengeluarkan kolostrum yaitu cairan kaya nutrisi berwarna kekuningan yang berguna untuk mendukung sistem kekebalan bayi. Namun tidak usah takut, karena ini adalah hal yang normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan laktasi.
Pada semester ketiga, mungkin akan terjadi pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, dan tangan atau edema. Hal ini disebabkan oleh peningkatan volume darah dan tekanan pada pembuluh darah.
Untuk meminimalisir pembengkakan, calon ibu sebaiknya meninggikan kaki, menghindari berdiri dalam waktu lama, dan memakai sepatu yang nyaman. Minum banyak air, mengurangi asupan garam, dan memakai stoking kompresi juga dapat membantu mengatasinya.
Selain itu, varises dapat berkembang atau memburuk selama kehamilan. Penyebabnya adalah karena peningkatan volume dan tekanan darah menambah ketegangan pada pembuluh darah di kaki.
B. Bentuk & Ukuran Perut
Perut calon ibu tentu saja terus membesar untuk mengakomodasi pertumbuhan bayi di usia kehamilan 7 bulan. Rahim letaknya berada sekitar 7,6 cm di atas pusar.
Tinggi fundus atau jarak dari puncak tulang kemaluan ke puncak rahim digunakan untuk menilai pertumbuhan bayi. Pada tahap ini, tinggi fundus uteri biasanya sekitar 28 hingga 31 cm.
Ketika bayi mengambil lebih banyak ruang, calon ibu mungkin merasa tidak nyaman, termasuk heartburn, sesak napas, atau kesulitan menemukan posisi tidur yang nyaman.
Untuk meredakan heartburn, Bunda sebaiknya makan dalam porsi kecil tapi lebih sering dan jangan berbaring segera setelah makan. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi juga dapat membantu mengurangi refluks.
C. Perubahan Hormon
Fluktuasi hormon selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai gejala. Salah satu efek umum adalah mengendurnya ligamen dan persendian sebagai persiapan tubuh untuk melahirkan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan nyeri panggul dan punggung bagian bawah. Nah untuk mengurangi ketidaknyamanan, calon ibu dapat melakukan peregangan ringan, yoga prenatal, olahraga low impact, atau menggunakan bantalan pemanas..
Selain itu, hormon dapat menyebabkan peningkatan keputihan. Umumnya, hal ini normal terjadi karena membantu mencegah infeksi dan menjaga lingkungan yang sehat untuk bayi.
Meski demikian, jika keputihan berbau menyengat, berwarna tidak biasa, atau disertai rasa gatal atau nyeri, sebaiknya segera pergi ke dokter karena bisa saja mengindikasikan infeksi.
D. Perubahan Emosional
Sama seperti fisik, perubahan emosional selama kehamilan juga dapat mempengaruhi calon ibu. Bunda mungkin merasa campur aduk, seperti gembira, cemas, dan waspada saat hari perkiraan lahir sudah dekat.
Kehamilan pun bisa memengaruhi citra tubuh dan rasa percaya diri karena menyesuaikan diri dengan perubahan tubuhnya. Komunikasi terbuka dengan pasangan, teman, atau dokter dapat membantu mengatasi perasaan ini dan memberikan dukungan.
Kelelahan dapat meningkat selama bulan ketujuh karena tubuh bekerja lebih keras untuk menopang bayi yang sedang tumbuh. Ibu harus memprioritaskan istirahat dan perawatan diri untuk menjaga kesehatan fisik dan emosionalnya.
Baca Juga:
Pertimbangan Gizi dan Gaya Hidup Selama Kehamilan 7 Bulan
Selama kehamilan, Bunda sebaiknya mengusahakan yang terbaik demi tumbuh kembang janin yang ada di perut. Hal tersebut termasuk mempertahankan gaya hidup yang sehat dan mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan

A. Kebutuhan Gizi dan Pentingnya Diet Seimbang untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Diet seimbang sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin selama kehamilan di usia 7 bulan ini. Ibu hamil harus mengonsumsi berbagai makanan dari berbagai kelompok makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak.
Tujuannya adalah untuk memastikan asupan nutrisi penting yang memadai seperti protein, zat besi, kalsium, dan asam folat. Zat-zat inilah yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Selama trimester ketiga, ibu hamil membutuhkan tambahan 200 hingga 300 kalori per hari untuk mendukung pertumbuhan si kecil.
Namun, tentu saja jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan faktor individu seperti berat badan sebelum hamil, tingkat aktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan.
Kalau misalnya masih bingung, Bunda dapat bertanya kepada dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih jelas.
B. Makanan yang Harus Dimakan dan Suplemen yang Direkomendasikan
Ibu hamil harus memasukkan makanan padat nutrisi ke dalam menu makanannya, seperti:
- Protein tanpa lemak: ayam, kalkun, ikan, kacang-kacangan, lentil, tahu, dan produk susu rendah lemak
- Biji-bijian utuh: beras merah, roti gandum, quinoa, dan oat
- Buah-buahan dan sayur-sayuran: bayam, seledri, kangkung, brokoli, tomat, kubis, jeruk, leci, kiwi, pisang, stroberi, apel, atau melon
- Lemak sehat: alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun
- Makanan kaya serat: biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan untuk mencegah sembelit
- Vitamin prenatal yang mengandung asam folat, zat besi, dan kalsium tinggi juga dapat dikonsumsi untuk membantu mengisi kekurangan nutrisi.
- Suplemen asam lemak omega-3, khususnya DHA, juga dianjurkan untuk mendukung perkembangan otak dan mata bayi.
C. Makanan, Zat, dan Gaya Hidup Berbahaya yang Harus Dihindari Selama Kehamilan
Selama kehamilan, sebaiknya Bunda menghindari makanan dan zat tertentu yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Contohnya adalah:
- Makan daging, unggas, dan makanan laut yang mentah atau setengah matang
- Mengonsumsi produk susu dan keju yang tidak dipasteurisasi
- Makan ikan bermerkuri tinggi, seperti hiu, ikan todak, dan king mackerel
- Makan telur mentah atau setengah matang
- Mengonsumsi alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang
- Batasi asupan kafein, tidak lebih dari 200 mg per hari
D. Rekomendasi Olahraga dan Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga yang teratur dapat membantu Bunda mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi ketidaknyamanan terkait kehamilan, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dalam sehari, setidaknya lakukan olahraga low impact selama 30 menit. Contohnya seperti berjalan, berenang, dan yoga prenatal.
Latihan dasar panggul, juga dikenal sebagai latihan Kegel, juga bisa dilakukan. Manfaatnya adalah untuk membantu memperkuat otot-otot yang menopang rahim, kandung kemih, dan usus, mengurangi risiko inkontinensia dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
E. Mendapatkan Istirahat dan Tidur yang Cukup
Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting selama kehamilan untuk membantu mendukung tuntutan yang meningkat pada tubuh. Untuk itu, Bunda setidaknya harus tidur 7 hingga 9 jam per malam.
Untuk meningkatkan kualitas tidur, Bunda bisa membuat rutinitas waktu tidur, batasi waktu layar sebelum tidur, dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Menggunakan bantal untuk menopang punggung, perut, dan kaki juga dapat meningkatkan kenyamanan saat tidur.
F. Pentingnya Menjaga Kesejahteraan Mental dan Emosional
Kesehatan mental dan emosional sangat penting selama kehamilan karena dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Ibu hamil harus memprioritaskan untuk merawat diri, mengelola stres, dan mencari dukungan dari orang yang dicintai atau dokter bila diperlukan.
Mempraktikkan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, dan praktik mindfulness, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan rasa tenang.
G. Panduan untuk Aktivitas Seksual yang Aman
Pada semester ketiga kehamilan, aktivitas seksual umumnya aman dilakukan. Dengan catatan, selama tidak ada komplikasi atau masalah medis.
Bunda dan pasangan harus berkomunikasi secara terbuka dan melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan. Beberapa posisi mungkin lebih nyaman daripada yang lain.
Misalnya, posisi berbaring menyamping atau menggunakan bantal sebagai penopang bisa lebih nyaman saat perut membesar. Dengarkan sinyal tubuh dan berhenti jika merasa tidak nyaman atau rasa sakit.
Baca Juga:
Tips dan Pencegahan Lainnya
Berikut ini adalah beberapa tips dan pencegahan yang bisa Bunda lakukan pada usia kehamilan 7 bulan.

A. Pentingnya Pemeriksaan Prenatal dan Memantau Perkembangan Janin
Pemeriksaan prenatal rutin pada usia 7 bulan membantu memastikan kehamilan yang sehat. Selain itu, juga memungkinkan dokter untuk mendeteksi dan mengatasi potensi masalah sejak dini.
Beberapa hal yang dilakukan selama pemeriksaan antara lain:
- Mengukur tekanan darah dan berat badan
- Menguji diabetes gestasional dan kondisi lainnya
- Memantau detak jantung dan pertumbuhan bayi
- Menilai posisi bayi dan plasenta
B. Tanda dan Gejala Masalah Kesehatan, Komplikasi, atau Keguguran yang Perlu Diwaspadai
Pada periode ini, risiko untuk keguguran biasanya menurun jika dibandingkan saat trimester pertama. Meski demikian, Bunda patut waspada jika mengalami tanda-tanda seperti:
- Muntah terus-menerus atau parah
- Demam tinggi atau menggigil
- Nyeri atau sering buang air kecil
- Gatal atau ruam yang terus-menerus
C. Mengatasi Gejala dan Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan
Berikut adalah lebih banyak tip yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi rasa tidak nyaman selama kehamilan:
- Memposisikan kaki lebih tinggi untuk mengurangi pembengkakan
- Minum banyak air agar tetap terhidrasi dan mencegah sembelit
- Mengenakan stoking kompresi untuk membantu kaki bengkak dan tidak nyaman
- Menggunakan pelembab udara untuk meredakan hidung tersumbat dan kering
D. Pilihan Pakaian dan Alas Kaki yang Tepat
Saat memilih baju hamil, pertimbangkan:
- Ikat pinggang yang dapat disesuaikan yang dapat mengakomodasi perut yang membesar
- Atasan ramah menyusui untuk memudahkan menyusui setelah melahirkan nanti
- Support bra bersalin yang memberikan dukungan memadai tanpa membatasi sirkulasi
E. Posisi Tidur yang Aman
Apabila Bunda merasa tidak nyaman jika tidur miring ke kiri, maka cobalah miring ke kanan. Lakukan secara bergantian.
Menempatkan bantal di antara lutut juga dapat membantu meringankan ketidaknyamanan pada pinggul dan punggung bagian bawah.
F. Pertimbangan Perjalanan
Saat merencanakan perjalanan selama kehamilan, pertimbangkan tips berikut:
- Pilih tujuan dengan akses yang mudah menjangkau bantuan medis
- Bawalah salinan catatan prenatal dan obat-obatan yang diperlukan
- Tetap up-to-date tentang vaksinasi dan penelitian potensi risiko kesehatan di tempat tujuan
- Berkonsultasikan dengan dokter mengenai tindakan pencegahan atau larangan terkait perjalanan udara
G. Persiapan untuk Persalinan dan Menjadi Orang Tua
Langkah-langkah tambahan untuk mempersiapkan persalinan dan menjadi orang tua meliputi:
- Belajar tentang pilihan persalinan, seperti teknik mengatasi nyeri dan posisi melahirkan.
- Mengemas tas rumah sakit dengan barang-barang penting untuk ibu dan bayi.
- Membekali diri dengan pengetahuan dasar untuk perawatan bayi baru lahir, termasuk memberi makan, mengganti popok, dan memandikan.
Baca Juga:
Pentingnya Mengedukasi Diri Terkait Kehamilan Usia 7 Bulan
Bunda, demikianlah informasi mengenai kehamilan usia 7 bulan yang dapat disimak lewat artikel di atas. Semoga bermanfaat, ya!
Kehamilan memang menjadi salah satu momen indah yang banyak ditunggu oleh pasangan yang sudah menikah. Meski demikian, tetap membutuhkan persiapan fisik dan mental yang baik.
Hal tersebut dilakukan supaya ketika tiba waktunya untuk melahirkan nanti, persalinan bisa berjalan dengan lancar serta ibu dan bayi selamat.
Baca Juga:
- babycenter, Pregnancy in weeks, months, and trimesters, https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/pregnancy-in-weeks-months-and-trimesters_10326878
- verywellfamily, How Many Months Pregnant Are You?, https://www.verywellfamily.com/how-many-months-pregnant-am-i-2760090
- American Pregnancy Association, Baby Development Month By Month, https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/week-by-week/baby-development-month-by-month/