
Pelajari tentang tahap kehamilan 3 minggu, termasuk perkembangan janin, perubahan bentuk perut ibu, dan tinggi fundus uteri. Selain itu, penting bagi Bunda untuk memahami tips penting untuk kehamilan yang sehat.
Di usia kehamilan 3 minggu, kira-kira apa saja yang akan berubah pada Bunda? Tentu belum banyak dan tidak terlalu signifikan.
Namun, Bunda akan merasakan perubahan hormonal, seperti nyeri payudara, perut kembung, dan mudah lelah. Di usia ini, ukuran janin masih sangat kecil, yaitu sekitar 0,1 hingga 0,2 milimeter walaupun belum bisa dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri.
Untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat, ada beragam hal yang sebaiknya Bunda hindari dan lakukan. Langsung simak artikel ini untuk info lengkap, seputar perubahan jani dan bentuk perut di usia kehamilan 3 minggu.
Tes Kehamilan
Ketika memasuki kehamilan usia 3 minggu, Bunda mungkin penasaran dan ingin melakukan pengecekkan. Lantas, apakah bisa melakukan pengujian kehamilan di usia 3 minggu?

A. Kapan Bunda Bisa Melakukan Tes Kehamilan
Waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan adalah setelah terlambat haid. Perkiraannya adalah jika haid terlambat 1-2 minggu dari siklus biasanya.
Maka dari itu, usia kehamilan 3 minggu menjadi salah satu waktu yang disarankan untuk melakukan tes apakah Bunda benar-benar hamil.
B. Jenis Tes Kehamilan
Uji kehamilan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni tes urin dan tes darah. Keduanya menguji keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG), yang diproduksi tubuh selama kehamilan.
1. Tes Urin
Tes kehamilan yang paling mudah ditemukan di pasaran adalah tes urin atau juga dikenal dengan test pack. Perangkat tes ini harganya beragam, nyaman, dan mudah dipakai di rumah.
Test pack mendeteksi tingkat hCG serendah 20 mIU/mL atau setinggi 100 mIU/mL. Waktu yang paling tepat untuk melakukan uji kehamilan dengan test pack adalah setelah haid terlambat karena kadar hCG meningkat dengan cepat setelah implantasi.
Berikut ini beberapa format tes urin yang tersedia:
- Strip tes: strip tipis seperti kertas yang dicelupkan ke dalam sampel urin. Setelah menunggu sebentar, strip akan menampilkan garis untuk menunjukkan hasil tes.
- Tes midstream: tes kehamilan berbentuk seperti tongkat yang diletakkan langsung di aliran urin. Biasanya, harganya lebih mahal dibandingkan dengan strip tes.
- Tes digital: alat tes kehamilan yang dioperasikan dengan baterai yang menampilkan hasil tes sebagai kata atau simbol di layar. Perangkat tes ini paling mudah untuk dibaca tetapi harganya terbilang mahal dibandingkan tes kehamilan lainnya.
2. Tes Darah
Uji kehamilan dengan menggunakan tes darah dapat dilakukan di klinik medis atau laboratorium. Tes ini dapat mendeteksi kehamilan lebih awal dibandingkan tes urin, kadang-kadang sedini enam sampai delapan hari setelah ovulasi.
Dokter biasanya melakukan tes darah 10-12 hari setelah ovulasi, karena kadar hCG biasanya lebih tinggi dalam darah daripada urin. Ada dua jenis tes darah:
- Tes hCG kualitatif: metode ini memastikan apakah hCG ada dalam darah, tetapi tidak bisa mengukur jumlah konsentrasinya.
- Tes hCG kuantitatif: cara ini mengukur jumlah hCG yang ada dalam darah sehingga tenaga medis dapat memantau perkembangan kehamilan, mendeteksi potensi komplikasi, atau mengevaluasi apakah ada risiko keguguran.
C. Tips untuk Menginterpretasikan Hasil Tes dan Mencari Saran Medis
1. Membaca Hasil Tes Urin
Uji kehamilan dengan tes urin dianjurkan untuk sesuai dengan petunjuk yang disediakan. Jika sudah, maka hasil tes akan muncul dalam beberapa menit dengan menggunakan garis, simbol, atau kata-kata yang menunjukkan positif atau negatif.
Jika hasilnya positif, segera hubungi dokter kandungan untuk memastikan kehamilan dan konsultasikan untuk perawatan selanjutnya.
2. Positif dan Negatif Palsu
Hasil tes kehamilan positif palsu bisa saja muncul walaupun jarang terjadi. Hal ini dikarenakan kesalahan penggunaan alat tes, konsumsi obat-obatan tertentu, atau adanya kondisi medis yang mendasarinya.
Jika hasilnya negatif tetapi gejala kehamilan tetap ada, Bunda disarankan untuk menunggu beberapa hari sebelum melakukan tes ulang karena kadar hCG mungkin masih terlalu rendah untuk dideteksi. Negatif palsu dapat terjadi karena tes dilakukan terlalu dini, urin terlalu encer, atau petunjuknya tidak diikuti dengan benar.
3. Membaca Hasil Tes Darah
Untuk tes darah, tenaga kesehatan akan menginterpretasikan hasilnya dan memberi saran yang sesuai. Dalam tes hCG kuantitatif, tenaga kesehatan dapat meminta tes tambahan untuk memantau kadar hCG dari waktu ke waktu.
4. Kapan Mencari Bantuan Medis
Segera hubungi tenaga medis apabila Bunda berada dalam situasi:
- Hasil HPT positif: jadwalkan janji temu dengan dokter kandungan untuk memastikan kehamilan dan memulai perawatan prenatal.
- Hasil tes yang tidak teratur atau tidak terduga: bicaralah dengan dokter kandungan untuk mendapat klarifikasi dan panduan.
- Hasil HPT negatif berulang dan terlambat haid: konsultasikan dengan dokter kandungan untuk menentukan penyebab dan singkirkan kemungkinan kehamilan atau komplikasi.
Baca Juga:
Perubahan Fisik dan Emosi pada Kehamilan 3 Minggu
Tiga minggu setelah kehamilan, wanita mungkin melihat perubahan fisik dan emosional yang halus. Sementara beberapa mungkin mengalami gejala yang nyata, yang lain mungkin tidak merasakan perbedaan. Memahami perubahan ini membantu wanita mengatasi kehamilan dini dengan lebih baik.
A. Perubahan Fisik
1. Berat Badan Bertambah
Pada usia kehamilan 3 minggu, penambahan berat badan biasanya minimal. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami kembung, yang dapat menyebabkan penampilan sedikit lebih berisi. Penting untuk diingat bahwa pengalaman setiap wanita berbeda dan penambahan berat badan dapat bervariasi selama kehamilan.
2. Perubahan Payudara
Beberapa wanita mungkin memperhatikan kelembutan atau pembengkakan payudara sejak minggu ketiga kehamilan. Perubahan ini disebabkan fluktuasi hormonal dan payudara mungkin terasa lebih sensitif, penuh, atau lebih berat dari biasanya. Areola, area yang lebih gelap di sekitar puting susu, juga bisa menjadi lebih gelap dan menonjol.
3. Kelelahan
Peningkatan kadar hormon progesteron dapat menyebabkan kelelahan sehingga membuat sebagian wanita merasa lebih lelah dari biasanya. Sangat penting untuk mendengarkan tubuh dan istirahat sesuai kebutuhan untuk mendukung kesejahteraan Bunda selama kehamilan.
4. Bercak
Beberapa wanita mungkin mengalami bercak ringan atau pendarahan sekitar waktu implantasi. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa menjadi bagian normal dari awal kehamilan. Namun, jika pendarahan berat atau disertai rasa sakit yang parah, segera meminta pertolongan medis.
B. Bentuk & Ukuran Perut
Pada usia kehamilan 3 minggu, biasanya tidak ada perubahan nyata pada bentuk perut wanita. Sel telur yang telah dibuahi masih berada di tuba falopi dan belum tertanam di dalam rahim.
Akibatnya, rahim belum mulai mengembang atau berubah bentuk untuk menampung embrio yang sedang tumbuh. Penting juga untuk diperhatikan bahwa pada tahap awal kehamilan ini, sel telur yang telah dibuahi masih terlalu kecil untuk menyebabkan perubahan yang terlihat pada bentuk perut.
Maka dari itu, pemantauan berdasarkan tinggi fundus uteri sebagai indikator pertumbuhan dan perkembangan janin masih belum bisa dilakukan.
C. Perubahan Hormon
Saat kehamilan berada di usia 3 minggu, tubuh Bunda akan mengalami perubahan hormon, di antaranya:
1. Human chorionic gonadotropin (hCG)
Hormon hCG diproduksi oleh plasenta yang sedang berkembang dan bertanggung jawab untuk mempertahankan kehamilan. Kadar hCG mengalami peningkatan pesat selamat awal kehamilan.
Peningkatan kadar hCG akan memuncak pada usia delapan hingga sebelas minggu kehamilan. Peningkatan ini dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti mual atau sering buang air kecil.
2. Progresteron
Progesteron memiliki peran penting untuk menjaga kehamilan yang sehat. Hormon ini membantu menebalkan lapisan rahim, mendukung perkembangan plasenta, dan mencegah kontraksi.
Selama kehamilan, kadar progesteron mengalami peningkatan dan dapat menyebabkan kelelahan, perut kembung, dan perubahan suasana hati.
3. Estrogen
Kadar estrogen juga meningkat selama kehamilan. Hormon ini membantu mengatur produksi hormon kehamilan lainnya dan mendukung pertumbuhan rahim dan plasenta.
Tingginya kadar estrogen dapat menyebabkan gejala seperti nyeri payudara yang meningkat, perubahan kulit, atau emosi yang meningkat.
D. Perubahan Emosional
Perubahan emosional yang dialami wanita selama awal kehamilan bisa sangat bervariasi. Beberapa wanita mungkin merasa senang, cemas, atau kewalahan dengan kemungkinan menjadi seorang ibu.
Fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, lekas marah, dan emosi yang meningkat. Penting bagi Bunda untuk mengakui dan mengatasi keadaan emosional selama hamil dan mencari dukungan dari orang yang dicintai atau tenaga kesehatan terkait sesuai kebutuhan.
Baca Juga:
Perkembangan Janin Selama 3 Minggu Kehamilan
Minggu ketiga kehamilan menandai fase kritis dalam perkembangan janin. Meskipun embrio tetap kecil, transformasi yang signifikan terjadi.

A. Fertilisasi dan Implantasi
1. Proses Fertilisasi
Pada kehamilan 3 minggu, proses pembuahan yang ajaib terjadi. Selama ovulasi, ovarium melepaskan sel telur ke tuba falopi, di mana ia dapat bertemu dengan sperma.
Jika sperma berhasil menembus sel telur maka pembuahan bisa terjadi dan kemudian menghasilkan sel tunggal yang disebut zigot. Zigot ini mengandung kombinasi unik materi genetik dari kedua orang tuanya.
2. Jadwal Implantasi
Zigot kemudian memulai perjalanan menuruni tuba falopi untuk menuju rahim dengan membelah dan tumbuh di sepanjang jalan. Perjalanan ini memakan waktu kurang lebih lima sampai tujuh hari.
Pada saat mencapai rahim, zigot telah berubah menjadi blastokista, sebuah struktur yang mengandung sekelompok sel. Blastokista kemudian menempel pada lapisan rahim dalam proses yang disebut implantasi, yang biasanya terjadi sekitar tujuh hingga sepuluh hari setelah pembuahan
B. Perkembangan Embrio
Blastokista mulai berdiferensiasi menjadi embrio pada usia kehamilan 3 minggu. Lapisan luar sel, yang disebut trofoblas, akan berkembang menjadi plasenta – organ yang bertanggung jawab untuk menyediakan nutrisi dan oksigen penting bagi bayi yang sedang berkembang dan mengeluarkan produk limbah. Lapisan sel bagian dalam, yang dikenal sebagai embrioblas, akan menjadi embrio itu sendiri.
C. Ukuran, Berat, Posisi, dan Bentuk Fisik Janin
Pada tahap ini, embrio sangat kecil dan memiliki panjang sekitar 0,1 cm. Bentuk janin menyerupai biji poppy dengan berat <0,1 gram.
D. Perubahan Bentuk dan Penampilan Fisik Janin
Selama usia kehamilan 3 minggu, penampilan fisik embrio belum terlihat karena sel-sel masih dalam tahap perkembangan. Beberapa minggu ke depan, sel-sel ini akan terus berdiferensiasi dan membentuk berbagai struktur yang pada akhirnya akan membentuk janin.
E. Pertumbuhan dan Gerakan Janin
Pertumbuhan dan gerakan janin belum dapat diamati karena embrio masih mengembangkan struktur esensialnya. Saat kehamilan berlanjut, janin akan tumbuh lebih nyata dan mulai bergerak.
F. Pengembangan Organ dan Sistem Utama
Sel-sel embrio terus berspesialisasi dan membentuk fondasi organ dan sistem utama. Proses ini disebut dengan organogenesis yang melibatkan perkembangan sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, sistem kerangka, dan seterusnya.
Selama beberapa minggu ke depan, organ dan sistem ini akan terus berkembang dan matang yang pada akhirnya menghasilkan janin yang terbentuk sempurna.
G. Hasil Ultrasonografi
Ultrasonografi pada kehamilan usia 3 minggu umumnya tidak dilakukan karena embrio terlalu kecil untuk dideteksi. Sebagian besar dokter kandungan merekomendasikan untuk menunggu hingga setidaknya 6 minggu setelah kehamilan untuk USG pertama, yakni ketika embrio dan detak jantungnya dapat divisualisasikan.
Baca Juga:
Pertimbangan Nutrisi dan Gaya Hidup selama Kehamilan 3 Minggu
Pertimbangan nutrisi dan gaya hidup yang tepat sangat penting untuk mendukung perkembangan janin selama minggu ketiga kehamilan dan seterusnya. Berikut ini penjelasannya:
A. Kebutuhan Nutrisi dan Pentingnya Diet Seimbang untuk Kesehatan Ibu dan Janin
1. Asam Folat
Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi yang sedang berkembang. Ibu hamil harus menargetkan setidaknya 400 mikrogram (mcg) asam folat per hari.
2. Zat Besi
Zat besi diperlukan untuk produksi hemoglobin, yang membantu mengangkut oksigen dalam darah. Ibu hamil membutuhkan sekitar 27 miligram (mg) zat besi per hari.
3. Kalsium
Kalsium sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Ibu hamil harus mengonsumsi setidaknya 1.000 mg kalsium per hari.
4. Protein
Asupan protein yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil harus mengonsumsi sekitar 71 gram (g) protein per hari.
B. Makanan yang Harus Dimakan dan Suplemen yang Direkomendasikan
Diet seimbang selama kehamilan harus mencakup berbagai makanan kaya nutrisi, seperti:
- Buah dan sayuran: targetkan setidaknya lima porsi buah dan sayuran per hari, termasuk campuran berbagai warna dan jenis untuk memastikan berbagai macam nutrisi.
- Biji-bijian utuh: pilih biji-bijian utuh seperti beras merah, roti gandum, dan quinoa untuk menyediakan nutrisi dan serat penting.
- Protein tanpa lemak: pilih sumber protein tanpa lemak seperti unggas, ikan, kacang-kacangan, dan tahu. Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi 2-3 porsi protein per hari.
- Susu: sertakan produk susu rendah lemak seperti yogurt, keju, dan susu untuk menyediakan kalsium, vitamin D, dan protein.
Selain diet sehat, ibu hamil mungkin perlu mengonsumsi vitamin prenatal untuk memastikan asupan nutrisi penting yang cukup. Penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan vitamin prenatal yang sesuai berdasarkan kebutuhan individu.
C. Makanan, Zat, dan Kebiasaan Gaya Hidup yang Berbahaya yang Harus Dihindari Selama Kehamilan
Selama kehamilan, sangat penting untuk menghindari makanan dan zat tertentu yang dapat membahayakan bayi yang sedang berkembang. Sebut saja:
1. Alkohol
Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir dan masalah perkembangan. Ibu hamil harus menghindari alkohol sepenuhnya.
2. Kafein
Asupan kafein yang tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran atau berat lahir rendah. Batasi konsumsi kafein tidak lebih dari 200 mg per hari yang setara dengan sekitar satu cangkir kopi 12 ons.
3. Makanan Mentah atau Setengah Matang
Hindari daging, unggas, makanan laut, dan telur mentah atau setengah matang, yang dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella atau Listeria.
4. Ikan dengan Merkuri Tinggi
Ibu hamil harus menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti hiu, ikan todak, dan king mackerel. Sebagai gantinya, pilih opsi rendah merkuri seperti salmon, sarden, atau trout.
5. Merokok
Merokok selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Ibu hamil harus menghindari merokok dan paparan asap rokok.
D. Rekomendasi Olahraga dan Aktivitas Fisik
Tetap aktif selama kehamilan dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, mengurangi risiko komplikasi, dan meredakan ketidaknyamanan terkait kehamilan. Targetkan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau yoga prenatal. Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai rutinitas olahraga baru selama kehamilan.
E. Mendapatkan Istirahat dan Tidur yang Cukup
Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan. Bertujuan untuk tidur setidaknya tujuh hingga sembilan jam per malam dan tidur siang sebentar di siang hari jika diperlukan. Prioritaskan istirahat dan relaksasi, karena kelelahan biasa terjadi selama awal kehamilan.
F. Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional
Kesehatan mental dan emosional sama pentingnya dengan kesehatan fisik selama kehamilan. Luangkan waktu untuk perawatan diri dan manajemen stres, termasuk teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga prenatal. Tetap buka komunikasi dengan mitra, teman, dan keluarga untuk membina jaringan dukungan yang kuat.
G. Panduan untuk Aktivitas Seksual yang Aman
Aktivitas seksual selama kehamilan umumnya aman, selama tidak ada komplikasi atau masalah medis tertentu. Ibu hamil harus selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang masalah atau pertanyaan apa pun yang berkaitan dengan aktivitas seksual. Komunikasi dengan pasangan sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan keamanan selama keintiman.
Baca Juga:
Tips dan Tindakan Pencegahan Lainnya
Berikut adalah tips dan tindakan pencegahan pada kehamilan usia 3 minggu yang Bunda perlu perhatikan.

A. Pentingnya Pemeriksaan Prenatal dan Pemantauan Perkembangan Janin
Pemeriksaan prenatal berfungsi sebagai kesempatan bagi penyedia layanan kesehatan untuk menilai kesehatan ibu hamil dan bayinya. Janji temu ini umumnya mencakup tes darah, tes urin, dan ultrasonografi untuk memeriksa potensi masalah.
Perawatan prenatal yang konsisten membantu memastikan bahwa setiap masalah ditangani dengan segera serta mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
B. Tanda dan Gejala Masalah Kesehatan, Komplikasi, atau Keguguran yang Berpotensi
- Pendarahan hebat: bercak ringan biasa terjadi pada awal kehamilan, perdarahan hebat dengan atau tanpa gumpalan dapat mengindikasikan keguguran. Pendarahan bisa memiliki beragam variasi warna, mulai dari merah terang hingga coklat tua.
- Nyeri perut yang parah : kram ringan dapat terjadi saat implantasi sel telur yang telah dibuahi, tetapi nyeri hebat, terutama jika terlokalisasi di satu sisi, mungkin menandakan adanya masalah.
- Nyeri punggung bagian bawah: terjadi terus-menerus dan parah bisa menjadi gejala keguguran, meski juga umum terjadi selama kehamilan normal. Rasa sakitnya bisa ringan dan berat dan dapat meningkat seiring waktu.
- Hilangnya gejala kehamilan secara tiba-tiba: tidak lagi merasakan nyeri payudara atau mual, dapat mengindikasikan keguguran. Namun, kondisi ini saja bukanlah tanda yang pasti, karena gejala dapat berfluktuasi selama awal kehamilan
- Keluarnya jaringan atau gumpalan dari vagina bisa menjadi tanda keguguran.
Sebagian besar keguguran terjadi selama trimester pertama, dengan risiko tertinggi antara minggu keempat dan keenam kehamilan. Pada kehamilan tiga minggu, risikonya relatif rendah, tetapi tetap penting untuk memantau gejala dan mencari pertolongan medis jika timbul kekhawatiran.
Berbagai faktor yang meningkatkan risiko keguguran, adalah usia ibu, kelainan kromosom, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Mempertahankan gaya hidup sehat dan menerima perawatan prenatal yang tepat dapat membantu mengurangi risikonya.
C. Mengelola Gejala dan Ketidaknyamanan yang Berkaitan dengan Kehamilan
- Kram kaki: meregangkan, memijat area yang terkena, dan mengoleskan panas atau dingin dapat membantu meringankan kram kaki. Tetap terhidrasi dengan baik dan menjaga asupan kalsium yang cukup juga dapat membantu mencegah kram.
- Kaki dan pergelangan kaki bengkak: mengangkat kaki, menghindari duduk atau berdiri dalam waktu lama, dan mengenakan alas kaki yang nyaman dan suportif dapat membantu meminimalkan pembengkakan.
- Sesak napas: mempraktikkan postur tubuh yang baik, tidur dengan bantal tambahan sebagai penopang, dan melakukan olahraga ringan seperti berjalan atau berenang dapat membantu mengatasi sesak napas.
D. Pilihan Pakaian dan Alas Kaki yang Tepat
Saat kehamilan berlanjut, mungkin perlu berinvestasi dalam pakaian hamil yang dirancang untuk mengakomodasi perut yang membesar. Pilihlah kain alami yang breathable seperti kapas yang dapat membantu mengatur suhu tubuh dan mencegah ketidaknyamanan.
Selain itu, bra yang dipasang dengan benar dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk pertumbuhan payudara dan membantu meringankan sakit punggung.
E. Posisi Tidur yang Aman
Ketika hamil, tidur telentang dapat menyebabkan masalah seperti tekanan darah rendah, pusing, dan bahkan berkurangnya aliran darah ke bayi. Selain tidur di sisi kiri, menempatkan bantal di antara lutut dapat membantu menopang pinggul dan punggung bagian bawah sehingga meningkatkan kualitas tidur dan kenyamanan.
F. Pertimbangan Perjalanan
Saat bepergian selama kehamilan, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan, moda transportasi, dan ketersediaan layanan kesehatan. Ibu hamil harus membawa salinan catatan prenatal dan obat-obatan yang diperlukan, serta memastikan diri memiliki perlindungan asuransi yang memadai untuk perawatan prenatal dan layanan darurat.
G. Persiapan untuk Melahirkan dan Menjadi Orang Tua
Saat usia kehamilan 3 minggu, persiapan melahirkan belum begitu penting. Penting untuk Bunda memperhatikan pemenuhan nutrisi dan menjaga kesehatan fisik maupun mental selama hamil.
Persiapan untuk menjadi orangtua dapat Bunda lakukan ketika usia kehamilan sudah dewasa dan mendekati tanggal persalinan.
Baca Juga:
Jaga Kehamilan Usia 3 Minggu dengan Baik
Sebagian ibu mungkin belum menyadari adanya kehamilan di usia 3 minggu karena perubahan dan gejalanya masih begitu ringan.
Karena itu, bila Bunda merasakan seringan apa pun gejala, segera lakukan test kehamilan. Baik itu melalui test pack atau test darah. Semakin cepat pengecekkan, makin cepat pula pemeriksaan pranatal yang bisa Bunda persiapkan.
Baca Juga:
- NHS, Pregnancy week-by-week, https://www.nhs.uk/pregnancy/week-by-week/
- Baby Center, Pregnancy Week by Week, https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week
- What to Expect, Your Pregnancy Week-by-Week, https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/