
Ketahui panduan mendalam terkait usia kehamilan 28 minggu, termasuk perkembangan janin, bentuk perut ibu, dan tinggi fundus uteri. Pahami juga nutrisi, gaya hidup, serta tips pencegahan dari komplikasi untuk kehamilan yang sehat.
Usia kehamilan 28 minggu menandai awal trimester ketiga. Di mana janin dalam kandungan mengalami perkembangan yang cukup pesat dan dapat dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri.
Pada tahap ini, janin cenderung berada pada posisi kepala di bawah, siap untuk dilahirkan. Mata bayi bisa membuka dan menutup, dan bulu matanya sudah tumbuh sempurna.
Saat bayi terus tumbuh, Bunda juga akan merasakan ketidaknyamanan yang meningkat, fluktuasi emosi, dan perubahan bentuk perut. Simak informasi lengkapnya di artikel ini!
Perkembangan Janin Selama Kehamilan 28 Minggu
Selama usia kehamilan 28 minggu, janin mengalami perkembangan yang substansial. Berikut informasi lengkapnya:

A. Ukuran, Berat, Posisi, dan Bentuk Fisik Janin
Pada usia kehamilan ini, janin sedang mengalami fase pertumbuhan yang cepat. Bayi memiliki panjang kira-kira 3,7 cm dengan berat sekitar 1000 gr atau 1 kg. Bentuknya bisa diumpamakan seperti terong.
Posisi kepala janin bisa di atas, tapi ada juga yang berada di bawah. Kedua posisi tersebut normal untuk tahap kehamilan ini. Bayi memiliki banyak waktu dan ruang untuk bergerak dan mengubah posisi sebelum lahir.
B. Perubahan Bentuk dan Penampilan Fisik Janin
Penampilan fisik janin mengalami beberapa perubahan selama minggu ke-28. Bayi dapat menumbuhkan rambut tidak hanya di kulit kepala tetapi juga mengembangkan rambut halus dan lembut, yang dikenal sebagai lanugo, di tubuh. Bulu mata dan alis mulai terbentuk sehingga membuat penampilan janin yang semakin manusiawi.
Kulit bayi, yang tadinya tipis dan bening, menjadi lebih buram dan tidak terlalu keriput. Perubahan ini disebabkan oleh penumpukan lemak di bawah kulit yang akan memberikan kehangatan dan penyimpanan energi setelah melahirkan.
Mata bayi, yang tadinya menyatu tertutup dalam perkembangannya, sekarang bisa membuka dan menutup. Janin bahkan dapat merespons penyaringan cahaya melalui rahim walaupun ketajaman visual masih berkembang.
C. Pertumbuhan dan Gerakan Janin
Pertumbuhan janin berlangsung cepat selama periode ini dengan kenaikan berat badan yang substansial diharapkan selama beberapa minggu mendatang. Saat bayi tumbuh, ibu mungkin dapat merasakan peningkatan gerakan janin.
Gerakan-gerakan ini, termasuk tendangan, pukulan, dan gulungan, bisa sangat kuat. Aktivitas yang meningkat ini merupakan tanda positif dari bayi yang sehat dan aktif serta merupakan bagian penting dari perkembangan dan koordinasi ototnya.
D. Perkembangan Organ-organ dan Sistem Utama
Paru-paru, meski masih belum matang, sedang mengembangkan surfaktan. Zat ini membantu ekspansi dan kontraksi paru-paru, yang penting untuk bernapas di luar rahim.
Sementara itu, otak mengalami pertumbuhan pesat dengan miliaran neuron membentuk jaringan yang rumit. Jaringan ini akan memfasilitasi komunikasi antara berbagai bagian otak, membantu dalam segala hal mulai dari koordinasi gerakan hingga perkembangan kognitif.
Penglihatan bayi terus berkembang, meski akan tetap terbatas selama beberapa bulan setelah lahir. Mata sekarang dapat merasakan terang dan gelap, dan bayi bahkan mungkin berkedip atau kaget sebagai respons terhadap cahaya terang di luar rahim.
E. Hasil Pemeriksaan Ultrasonografi
Ultrasonografi atau USG pada usia kehamilan 28 minggu dapat memberikan gambaran rinci tentang janin. Jantung bayi terlihat berdetak dengan mantap, sebuah bukti ritmis dari kehidupan yang tumbuh di dalamnya.
Gerakan bayi juga terlihat, janin sering terlihat menendang, meninju, atau bahkan menghisap ibu jarinya. Fitur fisik bayi, termasuk wajah, tangan, dan kaki juga tampak jelas.
Baca Juga:
Perubahan Fisik dan Emosional Ibu Selama Kehamilan 28 Minggu
Apa yang Bunda rasakan di usia kehamilan 28 Minggu? Perubahan apa yang umumnya terjadi? Berikut informasinya:
A. Perubahan Fisik
Pada usia 28 minggu, tubuh ibu terus berevolusi untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Sehingga, normal jika terjadi perubahan-perubahan fisik, meliputi:
1. Penambahan Berat Badan
Kenaikan berat badan rata-rata pada tahap kehamilan ini berkisar antara 8-14 kilogram. Peningkatan berat badan ini penting dan sehat, terutama karena pertumbuhan bayi, pembesaran rahim, peningkatan volume darah, payudara yang lebih besar, dan penyimpanan lemak ekstra untuk menyusui.
2. Perubahan Payudara
Payudara menjadi lebih besar dan lebih sensitif, dengan pembuluh darah di bawah kulit menjadi lebih terlihat. Areola (area gelap di sekitar puting susu) dapat semakin gelap, dan benjolan kecil yang dikenal sebagai tuberkel Montgomery dapat muncul. Perubahan ini semua dalam persiapan untuk menyusui bayi yang baru lahir.
3. Perubahan Fisik Lainnya
Ada perubahan fisik lainnya yang mungkin dialami ibu hamil, termasuk perluasan rahim karena menampung bayi yang sedang tumbuh. Ekspansi ini dapat menyebabkan perut menonjol secara nyata.
Dengan bergesernya organ dalam untuk memberi ruang bagi bayi dan membuat ibu mungkin mengalami peningkatan ketidaknyamanan seperti sakit punggung, mulas, dan sesak napas. Masalah pencernaan seperti sembelit dan wasir dapat menjadi lebih umum karena perubahan hormonal dan peningkatan tekanan pada saluran pencernaan.
B. Bentuk & Ukuran Perut
Pada periode ini, ukuran perut sudah cukup menonjol dan normal jika perutnya besar serta bulat. Rahim kira-kira seukuran bola sepak, berkontribusi pada perut yang menonjol.
Sementara itu, tinggi fundus uteri diperkirakan 39-41 cm. Bentuk perut dapat sangat bervariasi dari satu wanita ke wanita lain karena faktor-faktor seperti tipe tubuh, posisi bayi, dan apakah wanita tersebut pernah hamil sebelumnya.
C. Perubahan Hormonal
Perubahan hormon terus memainkan peran penting dalam kehamilan pada 28 minggu. Tingkat progesteron dan estrogen tetap tinggi untuk mendukung pertumbuhan rahim dan payudara serta mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
Tingkat relaksin, hormon yang membantu mengendurkan ligamen dan persendian tubuh untuk mengantisipasi persalinan, juga meningkat. Peningkatan ini dapat menyebabkan kelonggaran sendi dan perubahan keseimbangan, yang menyebabkan kecanggungan atau ketidaknyamanan.
D. Perubahan Emosional
Selama kehamilan usia 28 minggu, ibu hamil biasanya mengalami perubahan suasana hati dan emosi yang meningkat. Perasaan gembira, antisipasi, dan kecemasan tentang kelahiran yang akan datang adalah hal biasa, dan terkadang emosi ini bisa membuat ibu hamil kewalahan.
Pada saat yang sama, banyak ibu hamil mendapati periode ini dipenuhi dengan emosi positif, karena mereka mulai lebih terhubung dengan bayinya melalui gerakan dan responsnya. Penting untuk mengakui perasaan ini, membaginya dengan mitra, teman, atau penyedia layanan kesehatan yang mendukung, dan mencari bantuan jika emosi ini menjadi terlalu kuat.
Baca Juga:
Pertimbangan Nutrisi dan Gaya Hidup selama Kehamilan 28 Minggu
Agar kehamilan di usia ke-28 minggu ini senantiasa sehat, berikut beberapa hal yang baiknya Bunda lakukan:

A. Kebutuhan Nutrisi dan Pentingnya Diet Seimbang untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Diet seimbang harus kaya akan nutrisi penting, termasuk protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Protein penting untuk pertumbuhan bayi, terutama selama trimester kedua dan ketiga.
Sementara itu, karbohidrat dapat memberikan energi dan lemak sehat berkontribusi pada perkembangan otak. Vitamin dan mineral mendukung berbagai fungsi tubuh dan perkembangan janin.
Kebutuhan zat besi dan kalsium sangat tinggi selama fase ini. Zat besi dibutuhkan untuk peningkatan volume darah ibu dan perkembangan darah bayi. Kalsium berkontribusi pada perkembangan tulang dan gigi bayi.
B. Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Suplemen yang Direkomendasikan
Pola makan ibu harus bervariasi dan menggabungkan berbagai makanan kaya nutrisi. Sebut saja:
- Buah dan sayuran: menyediakan vitamin, mineral, dan serat esensial, berbagai buah dan sayuran harus disertakan dalam makanan sehari-hari.
- Biji-bijian utuh: makanan seperti beras merah, roti gandum, dan oatmeal kaya akan serat, zat besi, dan vitamin B, meningkatkan sistem pencernaan yang sehat dan memberikan nutrisi penting.
- Protein tanpa lemak: makanan seperti daging tanpa lemak, unggas, ikan, telur, dan kacang-kacangan menyediakan asam amino yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, serta zat besi.
- Alternatif susu atau susu: makanan ini tinggi kalsium dan vitamin D, keduanya penting untuk perkembangan kerangka bayi.
Selain diet seimbang, beberapa ibu mungkin membutuhkan suplemen. Suplemen umum termasuk asam folat, zat besi, kalsium, dan terkadang asam lemak omega-3.
Meskipun begitu, penting untuk diingat supaya Bunda selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memulai konsumsi suplemen apa pun untuk memastikan agar aman dan bermanfaat.
C. Makanan, Zat, dan Kebiasaan Gaya Hidup yang Harus Dihindari Selama Kehamilan
- Alkohol: mengkonsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan spektrum alkohol janin dan masalah perkembangan lainnya.
- Kafein: batasi asupan kafein tidak lebih dari 200 miligram per hari karena konsumsi kafein yang berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran atau berat lahir rendah.
- Produk susu dan keju lunak yang tidak dipasteurisasi: dapat membawa bakteri berbahaya, seperti Listeria, yang dapat menyebabkan infeksi parah pada wanita hamil dan bayinya.
- Daging, unggas, dan makanan laut mentah atau setengah matang: bisa mengandung bakteri atau parasit berbahaya.
- Merokok: ibu hamil juga harus menghindari merokok dan paparan asap rokok karena kebiasaan ini dapat menyebabkan berat lahir rendah, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan lainnya untuk bayi.
- Obat-obatan terlarang dan obat-obatan tertentu: harus dihindari kecuali diresepkan oleh profesional perawatan kesehatan.
D. Rekomendasi Olahraga dan Aktivitas Fisik
Olahraga selama kehamilan bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi. Aktivitas ini dapat membantu mengelola berat badan, meningkatkan suasana hati, memperbaiki tidur, dan meningkatkan stamina untuk persalinan.
Latihan yang aman untuk hamil minggu ke-28 dapat mencakup jalan kaki, berenang, dan yoga prenatal. Regimen olahraga apa pun harus didiskusikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan keamanan.
E. Mendapatkan Cukup Istirahat dan Tidur
Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional ibu. Ibu hamil setidaknya perlu tidur 7-9 jam setiap malam.
Tidur siang juga dapat membantu memenuhi peningkatan kebutuhan ini. Rutinitas tidur yang tepat, seperti menjaga jadwal tidur yang konsisten dan menciptakan lingkungan waktu tidur yang santai, dapat meningkatkan kualitas tidur.
Selain itu, menggunakan bantal kehamilan untuk menopang dan tidur miring ke kiri dapat meningkatkan kenyamanan dan melancarkan peredaran darah pada bayi.
F. Pentingnya Menjaga Kesejahteraan Mental dan Emosional
Kehamilan membawa aliran hormon yang dapat memengaruhi suasana hati dan emosi wanita. Oleh karena itu, memperhatikan kesejahteraan mental dan emosional sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Normal bagi ibu hamil untuk memiliki perasaan yang campur aduk, dari kegembiraan dan kebahagiaan hingga kecemasan dan ketakutan.
Sementara itu, stres dapat berdampak buruk bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, terlibat dalam praktik manajemen stres seperti meditasi, mindfulness, dan yoga lembut dapat mengatasinya. Penting juga untuk menjaga komunikasi terbuka dengan orang yang dicintai untuk dukungan emosional.
Jika perasaan sedih atau cemas terus-menerus muncul, mencari bantuan profesional sangat dianjurkan. Profesional kesehatan mental dapat memberikan strategi dan perawatan untuk mengelola perasaan ini secara efektif.
G. Panduan untuk Aktivitas Seksual yang Aman
Melanjutkan aktivitas seksual selama kehamilan biasanya aman kecuali disarankan sebaliknya oleh penyedia layanan kesehatan. Perubahan hasrat seksual umum terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal, ketidaknyamanan fisik, atau kecemasan tentang keselamatan bayi. Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan mitra sangat penting untuk menavigasi perubahan ini.
Baca Juga:
Tips dan Tindakan Pencegahan Lainnya
Beberapa tips dan tindakan pencegahan hal yang tidak diinginkan dapat Bunda simak selengkapnya di bawah ini:

A. Pentingnya Pemeriksaan Prenatal dan Pemantauan Perkembangan Janin
Pemeriksaan prenatal menjadi semakin penting saat ibu memasuki tahap akhir kehamilannya. Kunjungan ini memungkinkan dokter kandungan untuk memantau kesehatan ibu secara dekat dan melacak perkembangan bayi, memastikan potensi komplikasi dapat dideteksi sejak dini.
Selama pemeriksaan ini, dokter kandungan akan secara rutin mengukur berat badan ibu, tekanan darah, dan ukuran rahim. Mereka juga dapat memantau detak jantung dan gerakan bayi. Tes darah dan ultrasonografi rutin membantu melacak pertumbuhan bayi, menilai kesehatan dan posisi plasenta, dan memastikan bayi berkembang secara normal.
B. Tanda dan Gejala Masalah Kesehatan, Komplikasi, atau Keguguran yang Berpotensi
Sementara banyak kehamilan berkembang tanpa komplikasi, penting bagi ibu untuk mengetahui tanda dan gejala yang dapat mengindikasikan potensi masalah kesehatan. Gejala-gejalanya adalah:
- Nyeri perut atau panggul yang terus-menerus dan parah
- Pendarahan atau keputihan vagina yang berat
- Sakit kepala parah yang terus-menerus
- Penglihatan kabur atau pusing tiba-tiba
- Pembengkakan tangan, wajah, atau kaki yang tiba-tiba atau parah
- Perubahan gerakan janin yang berkurang atau tiba-tiba
Selain itu, waspadai juga komplikasi lain yang dapat terjadi selama masa kehamilan ini seperti anemia, diabetes gestasional, dan preeklampsia.
Jika salah satu dari gejala ini terjadi, segera hubungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan saran dan panduan.
C. Mengatasi Gejala dan Ketidaknyamanan yang Terkait dengan Kehamilan
Kehamilan seringkali disertai dengan berbagai gejala dan ketidaknyamanan. Berikut ini beberapa tips untuk mengatasinya:
1. Mulas
Makan lebih sedikit, lebih sering, dan hindari berbaring segera setelah makan. Antasida yang dijual bebas dapat membantu, tetapi konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum minum obat apa pun.
2. Sembelit
Tingkatkan asupan serat, minum banyak air, dan lakukan aktivitas fisik secara teratur. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan tentang pelunak feses yang aman jika perlu.
3. Kram Kaki
Regangkan kaki sebelum tidur dan tetap terhidrasi. Pijatan lembut atau kompres hangat dapat mengurangi rasa tidak nyaman.
4. Nyeri Punggung
Pertahankan postur tubuh yang benar, kenakan sepatu yang mendukung, dan gunakan bantalan pemanas atau kompres hangat untuk menenangkan otot yang sakit. Yoga atau pijat prenatal juga dapat memberikan kelegaan.
D. Pilihan Pakaian dan Alas Kaki yang Tepat
Saat tubuh berubah selama kehamilan, memilih pakaian dan alas kaki yang nyaman menjadi pertimbangan yang sangat penting. Pilih baju hamil dengan ikat pinggang yang bisa diregangkan dan kain yang breathable. Hindari pakaian ketat atau aksesoris yang dapat menyempitkan aliran darah.
Selain itu, sebaiknya memilih sepatu yang nyaman dan mendukung dengan hak rendah atau tanpa hak. Alasannya adalah untuk mengakomodasi perubahan ukuran dan keseimbangan kaki.
E. Posisi Tidur yang Aman
Saat kehamilan berlanjut, menemukan posisi tidur yang nyaman bisa menjadi tantangan. The American Pregnancy Association merekomendasikan wanita hamil untuk tidur miring ke kiri dengan bantal di antara lutut.
Fungsinya adalah untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi tekanan pada hati. Hindari berbaring telentang karena ini dapat membatasi aliran darah ke rahim dan menyebabkan ketidaknyamanan.
F. Pertimbangan Perjalanan
Bepergian selama kehamilan umumnya aman. Namun, tetap penting untuk mendiskusikan rencana perjalanan dengan penyedia layanan kesehatan.
Saat bepergian dengan mobil, selalu kenakan sabuk pengaman dan sering-seringlah beristirahat untuk meregangkan tubuh dan berjalan.
Saat terbang, pilih tempat duduk di lorong untuk memudahkan akses ke kamar kecil dan berjalanlah di sekitar kabin untuk meningkatkan sirkulasi darah. Hindari tujuan dataran tinggi dan area dengan akses terbatas ke perawatan medis.
G. Persiapan untuk Melahirkan dan Menjadi Orang Tua
Bunda dan pasangan harus mulai mempersiapkan persalinan dan menjadi orang tua selama kehamilan. Ini mungkin termasuk:
- Menghadiri kelas prenatal untuk belajar tentang persalinan, menyusui, dan perawatan bayi.
- Membuat rencana kelahiran yang menguraikan preferensi untuk persalinan dan melahirkan, seperti opsi manajemen nyeri dan intervensi yang diinginkan.
- Menyiapkan kamar bayi dengan barang-barang penting seperti tempat tidur bayi, meja ganti, dan pakaian bayi.
- Memilih dokter anak dengan meneliti penyedia dan menjadwalkan konsultasi prenatal.
- Mendiskusikan pilihan cuti orang tua dengan pemberi kerja dan membuat pengaturan yang diperlukan untuk pekerjaan atau dukungan keluarga.
- Mempelajari peralatan keselamatan bayi, seperti kursi mobil, dan memasangnya dengan benar.
- Membangun jaringan dukungan dengan terhubung dengan teman, keluarga, dan orang tua lain yang mengharapkan untuk berbagi pengalaman dan sumber daya.
- Meneliti opsi pengasuhan anak, jika diperlukan, dan menyiapkan daftar calon pengasuh atau pusat penitipan anak.
- Menetapkan anggaran untuk pengeluaran terkait bayi dan membuat persiapan keuangan untuk kedatangan anggota keluarga baru.
- Mendiskusikan dan menyelaraskan filosofi dan strategi pengasuhan dengan pasangan untuk memastikan pendekatan yang kohesif dalam membesarkan anak.
Baca Juga:
Seringlah Berinteraksi dengan Bayi dalam Kandungan
Pada tahap ini, organ bayi terus berkembang, dan peregerakan menjadi lebih aktif. Bayi sudah bisa mendengar meski samar dan bernapas.
Bunda baiknya sering-sering berinteraksi dan mengajak ngobrol bayi dalam kandungan. Gerakan bayi semakin kuat sehingga Bunda mungkin saja merasa tidak nyaman.
Baca Juga:
- NHS, week by week pregnancy, https://www.nhs.uk/pregnancy/week-by-week/
- Baby Center, Pregnancy Week by Week, https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week
- What to Expect, Your Pregnancy Week-by-Week, https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/