• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

RuangBunda

Tips Praktis untuk Bunda

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Nama
  • Rangkaian Nama
  • Kehamilan
  • Kelahiran
  • Bayi
  • Anak
  • Inspirasi
» Kehamilan

Kehamilan 27 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri & Gejala yang Dirasakan Bunda

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Kehamilan 27 Minggu

Ketahui perjalanan kehamilan usia 27 minggu, termasuk perkembangan janin, bentuk perut ibu, tinggi fundus uteri, dan nutrisi yang dibutuhkan. Pahami juga tips gaya hidup, pencegahan, serta persiapan menjadi orang tua.

Selamat Bunda! Usia kehamilan Bunda kini sudah mencapai 27 minggu. Itu artinya, kehamilan hampir memasuki trimester ketiga atau di trimester kedua akhir dan perut pun sudah semakin menonjol.

Dalam periode ini, janin dalam kandungan sudah mulai bernapas dan mulai bisa mendengar suara di luar secara samar-samar. Selain itu, tinggi fundus uteri juga dapat diukur untuk mengetahui progres kehamilan.

Dalam tahap ini, Bunda bisa mengajaknya berinteraksi karena bayi bisa saja memberikan respon. Simak informasi lengkapnya, yuk!

Perkembangan Janin Selama Kehamilan 27 Minggu

Pada usia 27 minggu kehamilan, janin mengalami banyak perubahan. Setiap tonggak perkembangan memperkuat hubungan antara ibu dan anak.

Kehamilan Usia 27 Minggu

A. Ukuran, Berat, Posisi, dan Bentuk Fisik Janin

Ukuran janin sekitar 36,6 cm dari kepala hingga tumit dengan berat sekitar 875 gr. Jika dibandingkan dengan barang di kehidupan sehari-hari, janin kira-kira sebesar kol kecil.

Posisi kepala janin dalam rahim adalah di atas, tapi bisa juga berada di bawah. Dalam beberapa minggu mendatang, bayi akan terus tumbuh sehingga posisinya dapat berubah berkali-kali.

B. Perubahan Bentuk dan Penampilan Fisik Janin

Selama periode ini, tubuh bayi terus terisi timbunan lemak sehingga membuat penampilannya menjadi lebih bulat. Kulit bayi masih agak berkerut tetapi mulai halus karena lemak menumpuk di bawah permukaan.

Mata bayi terbuka sebagian, dan bahkan mungkin merespons cahaya dengan membuka atau menutupnya. Bulu mata dan alis menjadi lebih tegas, dan rambut bayi terus tumbuh.

C. Pertumbuhan dan Gerakan Janin

Kehamilan minggu ke-27, janin menjadi lebih aktif dan terkoordinasi. Gerakannya lebih terlihat, dan ibu mungkin mengalami peningkatan tendangan, peregangan, dan guling. Gerakan-gerakan ini sangat penting untuk perkembangan otot bayi dan kelenturan sendi.

Saat bayi tumbuh, cairan ketuban di dalam rahim berkurang sehingga membuat gerakannya lebih terlihat. Ibu hamil juga mungkin mulai mengamati pola aktivitas bayi dengan periode istirahat yang diikuti dengan ledakan aktivitas.

D. Perkembangan Organ-organ dan Sistem Utama

1. Paru-paru

Paru-paru janin berkembang pesat, dengan percabangan pohon bronkial dan kantung udara (alveoli) mulai terbentuk. Organ pernapasan ini memproduksi surfaktan, zat yang membantu paru-paru mengembang dan berkontraksi secara efektif setelah lahir.

2. Otak

Otak bayi juga tumbuh dengan cepat, dan koneksi sarafnya menjadi lebih kompleks. Korteks serebral sedang berkembang, yang memainkan peran penting dalam ingatan, perhatian, dan kesadaran. Indera pendengaran, rasa, dan sentuhan bayi juga membaik.

3. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan bayi terus menjadi matang dan bayi mungkin mulai menelan lebih banyak cairan ketuban, mempersiapkan kehidupan di luar rahim. Usus bayi sekarang dapat berkontraksi dan rileks, membantu pencernaan nutrisi.

4. Ginjal

Ginjal bayi berfungsi penuh dan menghasilkan urin, yang dikeluarkan ke dalam cairan ketuban.

5. Sistem Kekebalan

Sistem kekebalan bayi masih berkembang dan menerima antibodi dari ibu untuk membantu melindungi dari infeksi setelah lahir.

6. Sistem Kerangka

Tulang bayi terus menguat, dan tulang rawannya perlahan berubah menjadi jaringan tulang.

E. Hasil Pemeriksaan Ultrasonografi

Selama ultrasonografi atau USG pada usia kehamilan 27 minggu, dokter kandungan dapat menilai pertumbuhan dan kesejahteraan bayi, termasuk memeriksa posisi bayi, volume cairan ketuban, dan fungsi plasenta.

Selain itu, USG juga dapat memberikan gambaran rinci tentang fitur fisik dan perkembangan organ bayi. Dalam beberapa kasus, dokter kandungan mungkin dapat menentukan jenis kelamin bayi jika sebelumnya tidak ditentukan.

Baca Juga:

  • 1 Kehamilan 6 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 2 Kehamilan 7 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, & Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 3 Kehamilan 5 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • Perubahan Fisik dan Emosional Ibu Selama Kehamilan 27 Minggu

    Saat kehamilan berlanjut, Bunda mungkin mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional. Berikut penjelasannya;

    A. Perubahan Fisik

    1. Pertambahan Berat Badan

    Sebagian besar ibu hamil bertambah sekitar 8-12 kg. Pertambahan berat badan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti berat badan sebelum hamil, metabolisme, dan kesehatan secara keseluruhan.

    2. Perubahan Payudara

    Payudara terus membesar dan mungkin terasa lebih berat dan lebih sensitif. Areola (kulit yang lebih gelap di sekitar puting susu) juga bisa berwarna lebih gelap. Beberapa wanita mungkin mengalami kebocoran kolostrum, susu bentuk pertama yang diproduksi oleh payudara, sebagai persiapan untuk menyusui.

    3. Pembengkakan

    Ibu hamil mungkin mengalami pembengkakan di tangan, kaki, dan pergelangan kaki karena peningkatan retensi cairan. Pembengkakan ini disebut edema dan normal selama kehamilan. Mengangkat kaki dan tetap terhidrasi dapat membantu meringankan pembengkakan. Stoking kompresi juga bisa memberikan kelegaan.

    4. Kram Kaki

    Kram kaki, terutama di malam hari, bisa menjadi lebih umum selama tahap kehamilan ini. Peregangan, pemijatan, dan tetap aktif dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas kram kaki. Mandi air hangat atau shower juga bisa memberikan kelegaan.

    5. Sesak Napas

    Saat rahim mengembang, hal itu dapat menekan diafragma, menyebabkan sesak napas. Mempraktikkan postur tubuh yang baik dan melakukan olahraga ringan dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru.

    6. Nyeri Punggung

    Perut yang membesar dapat menyebabkan perubahan pusat gravitasi, yang dapat menyebabkan nyeri punggung. Mengenakan sepatu yang mendukung dan menggunakan mekanisme tubuh yang tepat saat mengangkat dapat membantu mencegah atau mengurangi nyeri punggung.

    B. Bentuk & Ukuran Perut

    Perut terus membesar saat bayi tumbuh dan rahim naik lebih tinggi di perut. Tinggi fundus uteri pada kehamilan 27 minggu diperkirakan 37-39 cm di atas tulang kemaluan. Tinggi fundus dapat bervariasi tergantung posisi bayi dan bentuk tubuh ibu.

    Dokter kandungan akan memantau pertumbuhan rahim selama pemeriksaan prenatal untuk memastikan bahwa bayi tumbuh dengan baik. Bunda juga dapat melihat peningkatan stretch mark di perut dan area lain saat kulit mengembang.

    C. Perubahan Hormonal

    Selama kehamilan, berbagai hormon memainkan peran penting dalam tubuh. Tingkat hormon seperti progesteron, estrogen, dan human chorionic gonadotropin (hCG) terus meningkat.

    Hormon-hormon ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk perubahan suasana hati, kelelahan, dan peningkatan kepekaan terhadap bau. Ibu hamil juga dapat mengalami perubahan pada rambut, kuku, dan kulit karena fluktuasi hormonal.

    D. Perubahan Emosional

    Ibu hamil mungkin mengalami berbagai macam emosi pada minggu ke-27 kehamilan. Saat tanggal jatuh tempo semakin dekat, perasaan gembira, cemas, dan antisipasi dapat meningkat. Beberapa wanita mungkin merasa kewalahan dengan perubahan fisik dan kemungkinan menjadi orang tua.

    Penting bagi Bunda untuk berkomunikasi dengan pasangan, teman, atau penyedia layanan kesehatan tentang emosi ini dan mencari dukungan bila diperlukan. Terlibat dalam teknik pengurangan stres seperti meditasi, latihan pernapasan dalam, dan yoga prenatal dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional.

    Baca Juga:

  • 1 Kehamilan 4 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, & Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 2 Kehamilan 3 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 3 Kehamilan 33 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • Pertimbangan Nutrisi dan Gaya Hidup selama Kehamilan 27 Minggu

    Gaya hidup sehat dan nutrisi yang tepat sangat penting untuk memastikan kehamilan yang sehat. Ibu hamil harus memperhatikan pilihan diet dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mendukung kesehatan Bunda sendiri dan bayi yang berkembang.

    Kehamilan Usia 27 Minggu

    A. Kebutuhan Nutrisi dan Pentingnya Diet Seimbang untuk Kesehatan Ibu dan Janin

    Diet seimbang selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu secara keseluruhan dan perkembangan bayi. Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi berbagai makanan kaya nutrisi dari semua kelompok makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Hidrasi yang memadai juga penting, dengan asupan yang disarankan minimal 8 hingga 10 gelas air setiap hari.

    B. Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Suplemen yang Direkomendasikan

    1. Buah dan Sayuran

    Targetkan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Sayuran dan buah menyediakan vitamin, mineral, dan serat penting. Pilihlah variasi warna-warni untuk memastikan asupan nutrisi yang beragam.

    2. Biji-bijian Utuh

    Pilih roti gandum, pasta, dan sereal sebagai sumber serat, vitamin B, dan mineral yang baik. Biji-bijian utuh juga menyediakan karbohidrat lepas lambat, membantu mempertahankan tingkat energi yang stabil.

    3. Protein Tanpa Lemak

    Pilihlah daging tanpa lemak, unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Ibu hamil harus mengonsumsi setidaknya 71 gram protein setiap hari. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

    4. Produk Susu

    Sertakan produk susu rendah lemak atau bebas lemak, seperti susu, yogurt, dan keju, sebagai sumber kalsium, vitamin D, dan protein. Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk perkembangan tulang bayi.

    5. Lemak Sehat

    Konsumsi lemak sehat dalam jumlah sedang yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun. Asam lemak omega-3, ditemukan pada ikan dan beberapa sumber tumbuhan, sangat penting untuk perkembangan otak bayi.

    6. Suplemen

    Vitamin prenatal yang mengandung asam folat, zat besi, dan kalsium biasanya direkomendasikan. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan suplemen yang sesuai untuk kebutuhan individu. Suplemen tambahan seperti vitamin D atau DHA dapat direkomendasikan berdasarkan kebutuhan khusus.

    C. Makanan, Zat, dan Kebiasaan Gaya Hidup yang Harus Dihindari Selama Kehamilan

    1. Makanan Mentah atau Setengah Matang

    Hindari daging, ikan, telur, dan unggas mentah atau setengah matang untuk mencegah penyakit bawaan makanan, seperti listeriosis dan salmonellosis.

    2. Produk Susu yang Tidak Dipasteurisasi

    Hindari susu, keju, dan produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi, karena mungkin mengandung bakteri berbahaya seperti Listeria.

    3. Ikan dengan Merkuri Tinggi

    Batasi asupan ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti hiu, ikan todak, dan king mackerel. Pilihlah ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, dan trout.

    4. Alkohol dan Tembakau

    Menahan diri dari konsumsi alkohol dan tembakau, karena menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kesehatan bayi, termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan masalah perkembangan.

    5. Kafein Berlebihan

    Batasi asupan kafein tidak lebih dari 200 miligram per hari, setara dengan kurang lebih dua cangkir kopi. Kelebihan kafein dapat meningkatkan risiko keguguran dan berat lahir rendah.

    6. Makanan Olahan dan Tinggi Gula

    Minimalkan asupan makanan olahan dan tinggi gula, karena hanya menawarkan sedikit nilai gizi dan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan.

    D. Rekomendasi Olahraga dan Aktivitas Fisik

    Aktivitas fisik secara teratur selama kehamilan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan umum, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Targetkan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu, seperti jalan cepat atau berenang.

    Selain itu, sertakan latihan kekuatan untuk kelompok otot utama dua kali seminggu. Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai program olahraga apa pun selama kehamilan. Pertimbangkan untuk berpartisipasi dalam kelas olahraga sebelum melahirkan, yang dapat memberikan dukungan sosial dan panduan tentang olahraga yang aman.

    E. Mendapatkan Cukup Istirahat dan Tidur

    Tidur sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil secara keseluruhan. Dengan perubahan fisik dan peningkatan kebutuhan metabolisme, merasa lebih lelah adalah hal yang wajar.

    Ibu hamil disarankan untuk tidur 7-9 jam di malam hari. Jika perlu, Bunda juga bisa mempertimbangkan tidur siang singkat di siang hari.

    F. Pentingnya Menjaga Kesejahteraan Mental dan Emosional

    Kesejahteraan mental dan emosional sangat penting selama kehamilan. Tidak jarang perubahan hormonal dan antisipasi menjadi orang tua menyebabkan perubahan suasana hati dan naik turunnya emosi. Terlibat dalam teknik relaksasi, seperti mindfulness, yoga, atau meditasi, dapat membantu mengelola stres dan kecemasan.

    G. Panduan untuk Aktivitas Seksual yang Aman

    Pada usia kehamilan 27 minggu, melakukan aktivitas seksual umumnya aman. Dengan catatan, tidak ada komplikasi atau kekhawatiran khusus.

    Wanita hamil harus berkomunikasi dengan pasangannya dan penyedia layanan kesehatan tentang kekhawatiran atau ketidaknyamanan yang mereka alami saat berhubungan seks.

    Beberapa wanita mungkin perlu menyesuaikan posisi seksual mereka saat perut mereka membesar untuk memastikan kenyamanan dan keamanan.

    Baca Juga:

  • 1 Kehamilan 32 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 2 Kehamilan 31 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri & Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 3 Kehamilan 29 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • Tips dan Tindakan Pencegahan Lainnya

    Berikut adalah tips dan tindakan pencegahan pada kehamilan usia 27 minggu yang Bunda perlu perhatikan:

    Kehamilan Usia 27 Minggu

    A. Pentingnya Pemeriksaan Prenatal dan Pemantauan Perkembangan Janin

    Pemeriksaan prenatal rutin memungkinkan dokter kandungan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta kesehatan ibu.

    Kunjungan ini sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah atau komplikasi sejak dini dan memastikan kehamilan yang sehat. Mematuhi jadwal kunjungan prenatal yang direkomendasikan dapat membantu mengidentifikasi risiko, mendiskusikan kekhawatiran, dan memberikan informasi penting kepada ibu hamil.

    B. Tanda dan Gejala Masalah Kesehatan, Komplikasi, atau Keguguran yang Berpotensi

    Waspada dan segera hubungi dokter kandungan jika mengalami salah satu dari gejala berikut:

    • Sakit perut yang parah atau terus-menerus
    • Pendarahan atau bercak vagina
    • Pembengkakan yang tiba-tiba atau parah di wajah, tangan, atau kaki
    • Sakit kepala parah atau perubahan penglihatan
    • Gerakan janin berkurang
    • Muntah atau diare yang terus-menerus
    • Demam tinggi atau menggigil
    • Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
    • Sesak napas atau nyeri dada

    Selain iut, waspadai juga komplikasi lain yang dapat terjadi selama masa kehamilan ini seperti anemia, diabetes gestasional, dan preeklampsia.

    C. Mengatasi Gejala dan Ketidaknyamanan yang Terkait dengan Kehamilan

    Kehamilan dapat menyebabkan berbagai gejala dan ketidaknyamanan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi masalah umum yang terjadi seperti:

    • Mual: makan lebih sedikit, lebih sering, hindari makanan pedas atau berminyak, dan coba suplemen jahe atau vitamin B6.
    • Heartburn: makan makanan kecil, hindari berbaring segera setelah makan, dan pertimbangkan antasida setelah berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.
    • Sembelit: tingkatkan asupan serat, minum banyak air, dan lakukan aktivitas fisik secara teratur.
    • Nyeri punggung: latih postur tubuh yang baik, kenakan sepatu yang mendukung, dan cobalah yoga atau pijat prenatal.
    • Kram kaki: regangkan otot betis Anda, tetap terhidrasi, dan kenakan alas kaki yang mendukung.
    • Varises: tinggikan kaki saat duduk, hindari berdiri dalam waktu lama, dan kenakan stoking kompresi.

    D. Pilihan Pakaian dan Alas Kaki yang Tepat

    Saat tubuh berubah selama kehamilan, memilih pakaian dan alas kaki yang nyaman menjadi pertimbangan yang sangat penting. Pilih baju hamil dengan ikat pinggang yang bisa diregangkan dan kain yang breathable. Hindari pakaian ketat atau aksesoris yang dapat menyempitkan aliran darah.

    Selain itu, sebaiknya memilih sepatu yang nyaman dan mendukung dengan hak rendah atau tanpa hak. Alasannya adalah untuk mengakomodasi perubahan ukuran dan keseimbangan kaki.

    E. Posisi Tidur yang Aman

    Saat perut membesar, menemukan posisi tidur yang nyaman bisa jadi menantang. Tidur miring ke kiri, yang dikenal dengan posisi “SOS” (tidur miring), dapat meningkatkan sirkulasi ke jantung, baik untuk ibu maupun bayi. Menggunakan bantal sebagai penopang, terutama di antara lutut, dapat membantu meningkatkan kenyamanan.

    F. Pertimbangan Perjalanan

    Konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum merencanakan perjalanan apa pun selama kehamilan. Saat bepergian, sering-seringlah beristirahat untuk meregangkan tubuh dan berjalan-jalan.

    Kenakan sabuk pengaman dengan benar, dengan sabuk pangkuan diposisikan rendah di pinggul dan sabuk bahu melintang di dada. Pertimbangkan untuk membawa salinan catatan prenatal dan daftar penyedia layanan kesehatan setempat jika terjadi keadaan darurat.

    Untuk perjalanan udara, periksa kebijakan maskapai terkait kehamilan, dan pilih kursi lorong untuk mobilitas yang lebih mudah.

    G. Persiapan untuk Melahirkan dan Menjadi Orang Tua

    Calon orang tua harus mulai mempersiapkan persalinan dan menjadi orang tua selama kehamilan. Ini mungkin termasuk:

    • Menghadiri kelas prenatal untuk belajar tentang persalinan, menyusui, dan perawatan bayi.
    • Membuat rencana kelahiran yang menguraikan preferensi untuk persalinan dan melahirkan, seperti opsi manajemen nyeri dan intervensi yang diinginkan.
    • Menyiapkan kamar bayi dengan barang-barang penting seperti tempat tidur bayi, meja ganti, dan pakaian bayi.
    • Memilih dokter anak dengan meneliti penyedia dan menjadwalkan konsultasi prenatal.
    • Mendiskusikan pilihan cuti orang tua dengan pemberi kerja dan membuat pengaturan yang diperlukan untuk pekerjaan atau dukungan keluarga.
    • Mempelajari peralatan keselamatan bayi, seperti kursi mobil, dan memasangnya dengan benar.
    • Membangun jaringan dukungan dengan terhubung dengan teman, keluarga, dan orang tua lain yang mengharapkan untuk berbagi pengalaman dan sumber daya.
    • Meneliti opsi pengasuhan anak, jika diperlukan, dan menyiapkan daftar calon pengasuh atau pusat penitipan anak.
    • Menetapkan anggaran untuk pengeluaran terkait bayi dan membuat persiapan keuangan untuk kedatangan anggota keluarga baru.
    • Mendiskusikan dan menyelaraskan filosofi dan strategi pengasuhan dengan pasangan untuk memastikan pendekatan yang kohesif dalam membesarkan anak.

    Baca Juga:

  • 1 Kehamilan 30 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 2 Kehamilan 24 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 3 Kehamilan 28 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • Jaga Kesehatan dan Jangan Terlalu Lelah

    Usia 27 minggu kehamilan menandakan bahwa Bunda hampri memasuki trimester ketiga. Si kecil sudah bisa bernapas, mendengar, dan memberikan respon.

    Saat janin berkembang, Bunda akan mengalami transformasi fisik dan emosional. Maka, Bunda perlu melakukan kebiasaan sehat untuk mengatasi potensi komplikasi. 

    Perbanyak istirahat dan kurangi pekerjaan-pekerjaan berat. Semoga Bunda senantiasa  sehat!

    Baca Juga:

  • 1 Kehamilan 23 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 2 Kehamilan 22 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 3 Kehamilan 26 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • Referensi:
    1. NHS, week by week pregnancy, https://www.nhs.uk/pregnancy/week-by-week/
    2. Baby Center, Pregnancy Week by Week, https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week
    3. What to Expect, Your Pregnancy Week-by-Week, https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/
    ← Kehamilan 6 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
    Kehamilan 26 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda →

    TIM DALAM ARTIKEL INI

    Penulis
    Rinta Nariza

    Editor
    Aulia Dian

    Penulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa.

    Sidebar Utama

    Pilihan Editor

  • 1 Kehamilan 6 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 2 Kehamilan 7 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, & Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 3 Kehamilan 5 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 4 Kehamilan 4 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, & Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 5 Kehamilan 3 Bulan: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 6 Kehamilan 33 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 7 Kehamilan 32 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri, dan Gejala yang Dirasakan Bunda
  • 8 Kehamilan 31 Minggu: Perkembangan Janin, Ciri & Gejala yang Dirasakan Bunda
    • Tentang Kami
    • Hubungi Kami
    • Persyaratan Penggunaan
    • Kebijakan Privasi

    Copyright © 2023 RuangBunda.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.