
Mainan bayi dapat digunakan untuk menstimulasi dan mendukung tumbuh kembang si kecil. Temukan rekomendasi mainan bayi yang sesuai dengan usia si kecil agar membantu perkembangannya semakin optimal.
Bunda, saat memilih mainan untuk si kecil sebaiknya disesuaikan dengan usianya. Hal tersebut karena mainan untuk bayi yang baru lahir, usia 3 bulan ke atas, dan balita tentu saja berbeda.
Mainan fungsinya tidak hanya menghibur si kecil, tetapi juga merangsang pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial-emosional. Dengan memberikan mainan yang sesuai usia, bayi menerima stimulasi yang tepat dan tetap aman selama waktu bermain.
Nah lewat artikel berikut, Bunda akan menemukan rekomendasi mainan bayi berdasarkan usia dan perkembangan, jenis mainan dan manfaatnya, serta panduan memilih mainan yang tepat. Daripada penasaran, mending langsung dicek saja, yuk!
Mainan Berdasarkan Usia dan Perkembangan
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi mainan bayi berdasarkan usia dan perkembangannya. Pemilihan mainan yang tepat akan membantu perkembangannya menjadi lebih optimal.
A. Mainan untuk Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir atau mulai 0-3 bulan mendapatkan manfaat dari mainan yang melibatkan panca indra. Untuk itu, Bunda dapat memilih mainan berkontras tinggi berwarna hitam putih, mainan yang bergerak, dan mainan kerincingan lembut yang dapat membantu merangsang penglihatan dan pendengarannya.
Mainan tersebut mendorong bayi untuk fokus, melacak gerakan, dan mengembangkan indra pendengaran. Selain itu, bisa juga diperkenalkan dengan soft mirror untuk mendorong bayi mengenali refleksi mereka, meningkatkan kesadaran diri, dan perkembangan visual.
B. Mainan untuk Bayi Usia 3-6 Bulan
Pada periode ini, si kecil sudah menjadi lebih tertarik untuk mengeksplorasi lingkungannya. Karenanya, Bunda bisa memberikan mainan tumbuh gigi yang bertekstur, balok lembut, atau buku kain dengan warna dan pola cerah.
Mainan-mainan tersebut dapat membantunya mengembangkan keterampilan motorik halus, berkenalan dengan tekstur baru, dan meningkatkan keterampilan bahasa awal melalui paparan gambar dan teks sederhana.
Matras bermain dan gym dengan mainan gantung mendorong bayi untuk menjangkau dan menggenggam. Dengan demikian, dapat meningkatkan koordinasi dan kekuatan tangan-mata si kecil.
C. Mainan untuk Bayi Usia 6-12 Bulan
Bayi yang lebih besar atau memasuki usia 6-12 bulan mulai mengembangkan keterampilan motorik yang lebih banyak dan menikmati permainan yang lebih interaktif. Pusat aktivitas, mainan susun, dan mainan dorong atau tarik memberikan kesempatan bagi bayi untuk melatih keterampilan menggenggam, merangkak, dan berjalan.
Mainan musik dan teka-teki sederhana menstimulasi pemecahan masalah, mendengarkan, dan perkembangan kognitif dini. Selain itu, permainan pura-pura atau pretend play, seperti boneka binatang, membantu bayi mengembangkan imajinasi dan kecerdasan emosionalnya.
D. Mainan Balita Usia 1-3 Tahun
Ketika berusia 1-3 tahun, permainan untuk balita menjadi lebih imajinatif dan sosial. Blok bangunan, penyortir bentuk, dan mainan pura-pura seperti peralatan dapur, boneka, atau kendaraan mainan merangsang kreativitas, kesadaran spasial, dan interaksi sosial.
Perlengkapan seni yang sesuai dengan usia dan board games sederhana membantu mengembangkan keterampilan motorik halus, pengambilan giliran, dan kerja sama.
Balita juga mendapat manfaat dari mainan yang mempromosikan aktivitas fisik. Contohnya seperti sepeda roda tiga atau sepeda keseimbangan yang membantu mengembangkan keterampilan motorik kasar, koordinasi, dan kepercayaan dirinya.
Nah, yang perlu diingat adalah bahwa perkembangan setiap anak itu unik. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi masing-masing saat memilih mainan.
Selain itu, orang tua juga harus menyadari minat sang buah hati. Karena dengan tertarik pada jenis mainan tertentu, dapat menumbuhkan kecintaan si kecil untuk belajar dan melakukan eksplorasi.
Baca Juga:
Jenis Mainan Bayi dan Manfaatnya
Permainan untuk bayi ada banyak macamnya. Nah berikut ini ada beberapa jenis rekomendasi mainan bayi beserta manfaatnya.

A. Mainan Lembut
Mainan lembut cenderung lebih aman dimainkan oleh si kecil. Contohnya seperti boneka binatang atau balok lunak. Benda-benda tersebut membantu mengembangkan indra peraba dan keterampilan motorik halus bayi saat mereka menggenggam, meremas, dan memanipulasi mainan ini.
Mainan tersebut juga dapat berfungsi sebagai pengenalan awal untuk permainan pura-pura yang menumbuhkan imajinasi, kreativitas, dan perkembangan emosional. Buku kain dan mainan aktivitas kain memberikan stimulasi tambahan dengan berbagai tekstur, pola, dan suara untuk dieksplorasi oleh bayi.
B. Mainan Sensorik
Mainan sensorik yang dirancang untuk merangsang indra bayi meliputi barang-barang seperti bola bertekstur, alat musik, dan mainan dengan warna dan pola yang kontras. Mainan ini membantu bayi mengembangkan indra peraba, penglihatan, dan pendengarannya.
Permainan sensorik juga dapat meningkatkan koordinasi tangan-mata, keterampilan motorik, dan perkembangan kognitif saat bayi mengeksplorasi berbagai tekstur, suara, dan rangsangan visual. Contoh mainan sensorik termasuk alas bermain air, bola sensorik dengan tonjolan-tonjolan, dan mainan yang menyala atau menghasilkan suara yang berbeda.
C. Mainan Edukasi
Berbagai macam produk seperti puzzle, penyortir bentuk, blok bangunan merupakan contoh mainan edukasi. Mainan ini membantu mengembangkan keterampilan kognitif anak, kemampuan memecahkan masalah, dan kesadaran spasial.
Mainan tersebut pun ikut mendorong perkembangan bahasa awal, keterampilan berhitung, dan pemahaman tentang sebab dan akibat. Saat si kecil tumbuh, mainan edukasi dapat membantu mengembangkan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk kesiapan sekolah.
D. Mainan yang Mendorong Si Kecil untuk Aktif
Permainan ini dapat membuat bayi dan balita untuk bergerak, mendorong perkembangan keterampilan motorik kasar, keseimbangan, serta koordinasi. Contohnya seperti mainan dorong dan tarik, terowongan merangkak, dan mainan tunggangan.
Mainan tersebut tidak hanya meningkatkan kemampuan fisik tetapi si kecil saja lho, Bunda. Akan tetapi, juga membantu mengembangkan rasa kemandirian, kepercayaan diri, dan eksplorasi.
E. Mainan Berpura-Pura
Mainan pura-pura, seperti mainan dapur-dapuran, boneka, dan kendaraan mainan, mendorong kreativitas dan perkembangan sosial-emosional si kecil. Permainan tersebut membantu anak-anak belajar tentang dunia di sekitarnya.
Selain itu, juga ikut mengembangkan empati dan melatih keterampilan memecahkan masalah dalam lingkungan yang imajinatif dan aman. Saat anak terlibat dalam skenario bermain peran, ia belajar keterampilan sosial yang berharga seperti berbagi, kerjasama, dan komunikasi.
Baca Juga:
Memilih Mainan Bayi yang Tepat
Mainan memang dapat menstimulasi perkembangan si kecil. Akan tetapi, Bunda juga perlu memilih mainan yang sesuai dengan usia bayi supaya dapat mendukung perkembangan lebih optimal.
Berikut ini ada beberapa tips untuk memilih mainan bayi yang tepat:
A. Pertimbangan Keamanan
Ketika memilih mainan bayi, keamanan harus menjadi prioritas utama. Untuk itu, carilah mainan yang sesuai dengan usia dan bebas dari bahaya tersedak, ujung yang tajam, dan bagian-bagian kecil.
Selalu periksa mainan apakah ada bagian yang longgar atau adanya potensi kerusakan sebelum memberikannya kepada anak. Tentu saja, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, pastikan mainan dibuat dari bahan tidak beracun dan patuhi peraturan keselamatan. Periksa label sertifikasi untuk memastikan bahwa mainan memenuhi pedoman keselamatan.
B. Memenuhi Kebutuhan Perkembangan
Bunda sebaiknya memilih mainan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan anak. Mainan yang sesuai usia menawarkan tingkat tantangan dan stimulasi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan dan pembelajaran.
Selain itu, pertimbangkan juga minat dan preferensi anak untuk memastikan ia tetap terlibat dan termotivasi selama waktu bermain. Tak hanya itu saja, Bunda sebaiknya juga memberikan mainan yang mendorong keterampilan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial-emosional secara seimbang.
C. Daya Tahan dan Kualitas
Berinvestasilah pada mainan yang tahan lama dan terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Alasannya adalah karena lebih tahan lama digunakan dan tetap aman untuk dimainkan.
Meskipun mainan ini mungkin lebih mahal di awal, akan tetapi dapat menghemat uang dalam jangka panjang dengan mengurangi kebutuhan akan penggantian.
D. Fleksibilitas dan Kemampuan Beradaptasi
Tips lainnya adalah memilih mainan fleksibel tumbuh bersama si kecil. Berikan stimulasi dan tantangan berkelanjutan saat buah hati mengembangkan keterampilan baru.
Mainan tersebut bisa dimainkan dengan beberapa cara sehingga si kecil tetap terlibat dan tertarik dari waktu ke waktu. Contohnya termasuk blok bangunan, perlengkapan seni, dan alat musik.
E. Keterlibatan Orang Tua dan Waktu Bermain
Orang tua memainkan peran penting dalam perkembangan anak dengan berpartisipasi aktif dalam waktu bermain. Pilih mainan yang mempromosikan interaksi, seperti teka-teki, blok bangunan, dan permainan papan.
Terlibat aktif dengan anak selama bermain dapat memupuk ikatan, komunikasi, dan perkembangan sosial-emosional. Dorong kreativitasnya dengan menyediakan berbagai mainan dan aktivitas.
Selain itu, bersikap jeli dan tanggap terhadap isyarat dan minat anak. Sesuaikan waktu bermain untuk memenuhi kebutuhan dan preferensinya.
Baca Juga:
Manfaat Bermain dengan Mainan Sesuai Usia
Berikut ini adalah beberapa manfaat jika Bunda memberikan mainan yang tepat sesuai usia dan perkembangan si kecil.

A. Perkembangan Kognitif
Mainan yang sesuai usia membantu mendorong perkembangan kognitif dengan menstimulasi keterampilan pemecahan masalah, memori, dan konsentrasi. Puzzle, penyortir bentuk, dan blok bangunan menantang kemampuan berpikir dan penalaran anak, mempromosikan pemahaman tentang sebab dan akibat, pola, dan kesadaran spasial.
Mainan edukatif, seperti permainan alfabet dan angka, mengembangkan keterampilan literasi dan berhitung lebih lanjut. Dengan demikian, dapat memberikan landasan yang kuat untuk kesuksesan akademik di masa depan.
B. Pengembangan Keterampilan Motorik
Mainan yang mendorong gerakan dan koordinasi membantu mengembangkan keterampilan motorik kasar anak. Contohnya seperti mainan dorong dan tarik, mainan tunggangan, dan bola,
Sementara itu, keterampilan motorik halus ditingkatkan melalui mainan yang membutuhkan gerakan tangan yang tepat. Misalnya adalah puzzle, perlengkapan seni, dan mainan susun.
Keterampilan motorik kasar dan halus sangat penting untuk tugas sehari-hari dan pembelajaran di masa depan. Dengan demikian, memungkinkan anak memanipulasi objek, menulis, dan melakukan aktivitas lain yang membutuhkan ketangkasan fisik.
C. Perkembangan Sensorik
Mainan yang melibatkan indra peraba, penglihatan, suara, dan penciuman membantu mengembangkan kemampuan pemrosesan sensorik si kecil. Mainan sensorik, seperti bola bertekstur, alat musik, dan mainan yang menyala, dapat memberikan stimulasi untuk otak anak yang sedang tumbuh, meningkatkan persepsi mereka tentang dunia di sekitar mereka.
Paparan terhadap berbagai pengalaman indrawi ini juga berkontribusi pada kemampuan anak untuk mengatur diri sendiri dan mengelola emosinya. Dengan demikian, ia dapat belajar mengarahkan sensasi dan stimulasi yang berbeda.
D. Perkembangan Bahasa
Keterampilan bahasa si kecil dapat distimulasi dengan menggunakan mainan yang mendorong interaksi dan komunikasi, seperti boneka, action figure, dan buku cerita.
Ketika buah hati terlibat dalam permainan pura-pura atau permainan kooperatif, ia berlatih mendengarkan, berbicara, dan memahami kosakata, tata bahasa, dan isyarat sosial. Mainan yang menggabungkan huruf, kata, atau suara juga mendukung keterampilan membaca dan menulis sejak dini.
E. Perkembangan Sosial dan Emosional
Bermain dengan mainan yang sesuai usia membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, seperti empati, berbagi, dan komunikasi. Mainan pura-pura, seperti boneka, figur aksi, dan peralatan dapur, memungkinkan anak-anak mengeksplorasi berbagai peran dan skenario, menumbuhkan pemahaman mereka tentang hubungan dan emosi.
Permainan kooperatif dengan board games atau aktivitas kelompok membantu mengajarkan pengambilan giliran, kerja sama, dan penyelesaian konflik. Pengalaman-pengalaman ini berkontribusi pada kepercayaan diri, ketahanan, dan kecerdasan emosional anak.
Dengan menawarkan mainan sesuai usia yang memenuhi kebutuhan perkembangan anak, orang tua dapat mendukung pertumbuhan dan pembelajaran anak di berbagai bidang.
Menyediakan berbagai mainan yang melibatkan keterampilan kognitif, motorik, sensorik, bahasa, dan sosial-emosional memastikan fondasi yang menyeluruh untuk kesuksesan dan perkembangan di masa depan.
Baca Juga:
Pertimbangan Keamanan dan Pencegahan
Sebelum memberikan mainan pada anak, Bunda tentu saja sudah mempertimbangkan dengan matang. Namun, tidak ada salahnya untuk tetap waspada.

A. Bahaya Tersedak
Untuk mencegah si kecil tersedak, hindari mainan dengan bagian kecil, potongan lepas, atau bagian yang mudah putus. Periksa mainan secara teratur apakah ada kerusakan atau keausan, dan buang semua mainan yang menimbulkan risiko tersedak.
Hati-hati dengan mainan yang mengandung baterai kecil karena bisa berbahaya jika tertelan. Pastikan untuk menjauhkan mainan saudara yang lebih tua dari jangkauan anak-anak yang lebih kecil. Alasannya adalah karena mainan tersebut mungkin tidak sesuai dengan usia dan dapat menimbulkan bahaya tersedak.
B. Tepi Tajam dan Bagian Kecil
Periksa mainan apakah memiliki tepi tajam, titik, atau tonjolan yang dapat menyebabkan cedera. Pastikan semua bagian terpasang dengan aman dan mainan terbuat dari bahan yang tahan lama dan berkualitas tinggi.
Periksa mainan secara teratur dan singkirkan mainan yang rusak dari area bermain si kecil. Carilah mainan dengan ujung dan sudut membulat untuk meminimalkan risiko cedera saat bermain.
C. Bahan Beracun
Pertimbangan lainnya adalah dengan memilih mainan yang terbuat dari bahan tidak beracun. Contohnya seperti plastik bebas BPA, kayu alami, dan kain organik.
Cari label sertifikasi yang menunjukkan bahwa mainan memenuhi standar keamanan dan telah diuji untuk zat berbahaya. Hindari pula mainan dengan bau yang kuat karena mungkin mengandung senyawa organik yang mudah menguap atau bahan kimia berbahaya lainnya.
Bunda juga sebaiknya berhati-hati ketika memilihkan mainan yang dicat untuk si kecil. Hal tersebut karena beberapa cat mungkin mengandung timbal atau zat beracun lainnya.
D. Pedoman untuk Tummy Time
Waktu perut atau tummy time sangatlah penting bagi bayi karena membantu mengembangkan kekuatan dan keterampilan motorik. Namun, orang tua harus mengawasi waktu tengkurap dan mengikuti pedoman untuk memastikan keamanannya.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melakukan tummy time? Menurut American Academy of Pediatrics, sebenarnya tidak ada batasan usia yang tepat untuk melakukannya.
Namun, kegiatan tersebut dapat dilakukan mulai umur 2 minggu dengan durasi singkat. Dan, dapat dilakukan 3 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
Tempatkan bayi di permukaan yang keras dan rata, dan singkirkan tempat tidur atau mainan yang longgar yang dapat menimbulkan risiko mati lemas. Mulailah dengan interval waktu tengkurap yang singkat, secara bertahap tingkatkan durasinya saat bayi menjadi lebih kuat dan lebih nyaman.
Selalu pantau pernapasan dan kenyamanan si kecil selama melakukan tummy time. Jangan pernah meninggalkannya tanpa pengawasan.
E. Mainan yang Sesuai Usia
Saat memilih mainan, memang sebaiknya yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan buah hati. Mainan yang sesuai usia menawarkan tingkat tantangan dan stimulasi yang tepat tanpa menimbulkan risiko yang tidak semestinya.
Baca dan ikuti rekomendasi usia dan peringatan keselamatan dari produsen untuk memastikan pengalaman bermain yang aman dan menyenangkan.
Ketahuilah bahwa mainan yang aman untuk satu kelompok usia belum tentu cocok untuk kelompok usia lainnya, jadi selalu pilih mainan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan khusus anak Bunda.
F. Pengawasan dan Keterlibatan
Selalu awasi si kecil saat bermain, terutama saat mengenalkan mainan atau aktivitas baru. Kehadiran Bunda tidak hanya memastikan keamanan tetapi juga mendorong ikatan, komunikasi, dan pembelajaran.
Terlibat secara aktif dengan anak selama bermain, menawarkan bimbingan, dukungan, dan dorongan sesuai kebutuhan. Bersiaplah untuk mengintervensi jika mainan atau aktivitas menjadi tidak aman atau jika si kecil menjadi frustrasi atau kesal.
G. Penyimpanan dan Pemeliharaan yang Tepat
Simpan mainan di tempat yang bersih, kering, dan teratur untuk meminimalkan bahaya dan memperpanjang umurnya. Bersihkan dan sanitasi mainan secara teratur, ikuti petunjuk produsen untuk perawatan dan pemeliharaan yang tepat.
Dengan mempertimbangkan dan mengetahui tindakan pencegahan ini, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mengasuh untuk waktu bermain si kecil.
Dengan memilih mainan yang sesuai usia, memastikan keamanannya, dan secara aktif terlibat dalam permainan, orang tua dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak sambil meminimalkan potensi risiko.
Baca Juga:
Pilihlah Mainan Bayi yang Memiliki Rekomendasi Sesuai Usia dan Perkembangan
Demikianlah ulasan lengkap mengenai mainan bayi yang dapat disimak lewat artikel di atas. Bagaimana? Semoga dapat memberikan manfaat setelah Bunda membacanya.
Seperti yang telah dijelaskan, memilih mainan untuk bayi memang sebaiknya disesuaikan dengan usia. Tidak hanya untuk mendukung perkembangan menjadi lebih optimal, tetapi juga akan lebih aman.
Saat bermain, sebaiknya orang tua tetap mengawasi si kecil. Nah, akan lebih baik lagi jika Bunda atau Ayah bisa terlibat aktif bermain dengannya.
Baca Juga:
- Parents, Age-by-Age Guide to Toys, https://www.parents.com/fun/toys/kid-toys/toys-for-all-ages/
- naeyc, Good Toys for Young Children by Age and Stage, https://www.naeyc.org/resources/topics/play/toys
- familyeducation, Age Appropriate Toys A Parent's Guide to Choosing Age-Appropriate Baby Toys, https://www.familyeducation.com/babies/baby-products/choosing-age-appropriate-toys-your-baby