
Pada perkembangan bayi 9 bulan, biasanya sudah bisa apa saja? Salah satunya bisa berdiri sambil berpegangan dan harusnya tetap diberi stimulasi. Berat bayi normalnya berkisar 7,3 kg–9,5 kg tergantung jenis kelamin.
Bayi usia 9 bulan sudah bisa apa saja? Perkembangannya tentu saja meningkat dari periode sebelumnya.
Salah satunya adalah sudah bisa berdiri sambil berpegangan. Selain itu, juga dapat berceloteh dengan kata-kata yang sedikit lebih panjang.
Untuk berat badan bayi usia 9 bulan, kira-kira berkisar antara 7,3 kg hingga 9,1 kg. Nah, selain tumbuh kembang bayi, Bunda juga bisa menyimak informasi mengenai tips untuk merawat si kecil lewat artikel berikut.
Bayi 9 Bulan Bisa Apa dan Perkembangan Fisiknya
Informasi mengenai perkembangan bayi 9 bulan bisa Bunda simak berikut ini.
1. Parameter Pertumbuhan Normal
Setiap bayi itu unik dan pola pertumbuhan yang berbeda-beda. Meski demikian, parameter tertentu dapat membantu orang tua memantau perkembangan fisik si buah hati.
- Berat
Pada usia 9 bulan, berat badan bayi tentu saja berlipat ganda dari berat lahirnya. Bayi perempuan biasanya memiliki berat antara 7,3-9,1 kg. Sementara itu, anak laki-laki berkisar antara 7,7-9,5 kg.
- Tinggi
Selanjutnya, tinggi bayi perempuan berusia 9 bulan berkisar 69-74 cm. Sedangkan bayi laki-laki, bisa lebih tinggi dengan rata-rata 71-76 cm.
- Lingkar kepala
Lingkar kepala juga penting untuk dipantau karena menunjukkan pertumbuhan otak. Lingkar kepala bayi perempuan berkisar antara 43-45 cm dan anak laki-laki sekitar 43,5-45,7 cm.
2. Perkembangan Keterampilan Motorik
Bayi berusia sembilan bulan menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam keterampilan motoriknya. Tumbuh kembang utamanya meliputi:
- Keterampilan Motorik Kasar
Pada tahap ini, si kecil mulai mengembangkan keterampilan motorik kasar seperti menarik diri, merangkak, dan meluncur sambil berpegangan pada furnitur. Ia mungkin juga mulai berdiri tanpa bantuan, meski sebentar, dan mengambil langkah tentatif pertama mereka.
- Keterampilan Motorik Halus
Keterampilan motorik halus juga semakin berkembang pada periode ini. Contohnya menggenggam benda dengan penjepit, memindahkan barang di antara tangan, dan menggunakan jari untuk mengambil benda kecil atau makan sendiri.
3. Cara Stimulasi untuk Meningkatkan Perkembangan Fisik Bayi 9 Bulan
Untuk mendorong perkembangan fisik, orang tua dapat mengarahkan si kecil melakukan berbagai aktivitas seperti:
- Menstimulasi untuk merangkak: menempatkan mainan atau benda di luar jangkauan untuk memotivasi bayi bergerak ke arahnya.
- Membantu si kecil berdiri dan berjalan: pegang tangan si kecil dan dengan lembut dukung usahanya untuk berdiri dan berjalan, tingkatkan kepercayaan diri dan keseimbangannya.
- Sediakan mainan yang sesuai usia: berikan mainan yang menstimulasi genggaman, seperti balok dan bola lunak untuk meningkatkan keterampilan motorik halus.
- Melakukan permainan interaktif: terlibat dalam aktivitas seperti menggelindingkan bola bolak-balik atau bermain cilukba yang membantu meningkatkan perkembangan keterampilan motorik kasar dan halus.
4. Tanda-Tanda Masalah yang Harus Diperhatikan
Setiap bayi memang berkembang sesuai timeline masing-masing. Akan tetapi, ada tanda-tanda tertentu yang mungkin menunjukkan potensi masalah dengan perkembangan fisiknya:
- Kesulitan bergerak atau menahan beban pada tungkai
- Tidak mengalami kemajuan dalam keterampilan motorik
- Penggunaan anggota tubuh yang tidak seimbang
- Gagal untuk memenuhi parameter pertumbuhan
Baca Juga:
Perkembangan Sensorik
Kemampuan sensorik merupakan keterampilan yang dimiliki oleh bayi untuk menggunakan panca indranya. Adapun perkembangan sensorik yang terjadi pada bayi usia 9 bulan adalah:

1. Perkembangan Sensorik Normal
Pada usia 9 bulan, perkembangan sensorik bayi terus meningkat dan mempengaruhi interaksinya dengan dunia di sekitarnya.
- Penglihatan
Penglihatan anak usia 9 bulan hampir setajam orang dewasa. Ia dapat membedakan antara warna dan nuansa yang berbeda dan melacak objek bergerak dengan lebih mudah. Persepsi kedalaman mereka meningkat, memungkinkan mereka menilai jarak dengan lebih baik.
- Pendengaran
Bayi pada usia ini memiliki kemampuan pendengaran yang berkembang dengan baik. Ia dapat melokalkan suara dan merespons nama atau suara yang mereka kenal.
Si kecil pun dapat menikmati mendengarkan musik dan mengeksplorasi suara yang dibuat oleh mainan dan benda.
- Pengecapan dan Penciuman
Pada periode ini, indra perasa dan penciuman juga mulai tajam. Saat mulai makan makanan padat, ia dapat mendeteksi dan membedakan berbagai rasa dan aroma.
Waktu ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan beragam makanan sehat untuk memperluas selera makannya.
- Perabaan
Sentuhan tetap menjadi masukan sensorik yang penting untuk bayi berusia 9 bulan. Ia menikmati menjelajahi tekstur dan suhu yang berbeda yang nanti membantunya belajar lebih tentang lingkungan.
2. Cara Stimulasi untuk Meningkatkan Perkembangan Sensorik Bayi 9 Bulan
Untuk mendukung perkembangan sensorik, orang tua dapat terlibat dalam berbagai aktivitas stimulasi seperti:
- Stimulasi visual: memberikan mainan dan objek berwarna-warni dengan pola kontras untuk mendorong eksplorasi visual.
- Stimulasi pendengaran: memperkenalkan bayi pada berbagai suara, termasuk musik, nyanyian, dan pembicaraan
- Eksplorasi rasa: memperkenalkan beragam makanan sehat yang sesuai dengan usia dengan rasa dan tekstur yang berbeda.
- Permainan sensorik: memberikan kesempatan bagi si kecil untuk menyentuh dan memanipulasi objek dengan berbagai tekstur, bentuk, dan suhu.
3. Tanda-Tanda Masalah yang Harus Diwaspadai
Bunda sebaiknya mewaspadai masalah potensial yang mungkin terjadi pada perkembangan sensoriknya, seperti:
- Masalah penglihatan: hal ini dapat terjadi jika secara konsisten mengalami kesulitan untuk fokus pada objek, gagal melacak objek yang bergerak, atau tidak merespons isyarat visual
- Kesulitan mendengar: apabila tidak bereaksi terhadap suara keras, menanggapi namanya, atau tidak terkejut dengan suara yang tiba-tiba
- Reaksi rasa atau bau yang tidak biasa: jika terus-menerus tidak menyukai rasa atau bau tertentu.
- Masalah dengan sentuhan: saat si kecil menghindari sentuhan tekstur tertentu atau sering menarik diri dari interaksi
Baca Juga:
Perkembangan Kognitif
Berikut ini adalah perkembangan kognitif dan bahasa pada bayi berusia 9 bulan.

1. Perkembangan Kognitif Normal
Saat bayi tumbuh, keterampilan kognitifnya tentu saja akan berkembang. Hal ini memungkinkan mereka untuk memproses dan memahami lingkungan mereka dengan lebih baik.
- Kemampuan Bahasa
Pada usia 9 bulan, bayi mulai mengoceh lebih banyak dan dapat menggabungkan suara dan meniru pola bicara. Ia dapat memahami kata-kata dasar seperti “tidak” dan mengenali nama mereka.
Selain itu, si kecil mungkin juga sudah bisa menanggapi perintah sederhana dan senang terlibat dalam vokalisasi bolak-balik dengan orang yang mengasuhnya.
- Keterampilan memecahkan masalah
Pada periode ini, buah hati Bunda juga sudah menunjukkan kemampuan memecahkan masalah. Ia mungkin mencoba mencari cara untuk mencapai benda yang diinginkan.
Si kecil juga mulai memahami konsep kepermanenan objek. Ia mengenali bahwa objek tetap ada meskipun tersembunyi dari pandangan.
- Memori dan pembelajaran
Bayi dapat mengingat wajah, mainan, dan rutinitas yang sudah dikenalnya. Ia mungkin juga menunjukkan preferensi untuk barang atau orang tertentu yang menunjukkan bahwa mereka dapat mengingat pengalaman sebelumnya.
2. Ciri-Ciri Bayi Cerdas
Meskipun kecerdasan bervariasi, beberapa tanda mungkin menunjukkan bahwa bayi Bunda sangat cerdas adalah:
- Dapat mempelajari kemampuan baru lebih cepat daripada teman sebayanya
- Menunjukkan rasa ingin tahu dan minat yang tinggi dalam menjelajahi lingkungannya
- Bisa dengan cepat menemukan solusi untuk tantangan atau teka-teki
3. Stimulasi untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif
Untuk mendorong perkembangan kognitif, orang tua dapat melakukan aktivitas yang menantang dan menstimulasi pertumbuhan kognitifnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Sering-seringlah mengajak si kecil berbicara
- Membacakan buku-buku yang sesuai dengan usianya
- Terlibat dalam aktivitas bermain yang menstimulasi si kecil memecahkan masalah, seperti teka-teki sederhana atau mainan pemilah bentuk
- Menyanyi dan melafalkan sajak karena membantu mengembangkan kemampuan memori dan bahasa
- Ajak si kecil ke berbagai tempat seperti taman, museum, atau kelompok bermain untuk meningkatkan pengalaman belajarnya
4. Tanda-Tanda Masalah yang Harus Diwaspadai
Bunda sebaiknya waspada jika menemukan potensi masalah perkembangan kognitif pada si kecil berikut ini:
- Tidak mengoceh atau kesulitan merespons saat namanya dipanggil
- Tampak tidak tertarik dengan lingkungannya atau tidak mau melakukan eksplorasi
- Kesulitan memanipulasi objek atau tidak menunjukkan kemajuan dalam kemampuan memecahkan masalah
Baca Juga:
Perkembangan Sosial dan Emosional
Bayi berusia sembilan bulan menunjukkan perkembangan sosial dan emosional sebagai berikut:

1. Perkembangan Sosial dan Emosional Normal
Ketika berusia sembilan bulan, si kecil akan mengalami pertumbuhan sosial dan emosional yang signifikan untuk membentuk dasar untuk hubungan dan interaksi di masa depan.
- Ekspresi emosional
Buah hati Bunda dapat mengekspresikan berbagai macam emosi, termasuk gembira, marah, takut, dan sedih. Ia dapat mengkomunikasikan perasaannya melalui ekspresi wajah, vokalisasi, dan bahasa tubuh.
Misalnya saja dengan berteriak-teriak, menangis, tertawa, dan lain-lain.
- Interaksi sosial
Pada tahap ini, si kecil biasanya lebih sosial dan senang berinteraksi dengan orang yang mengasuhnya dan orang-orang yang akrab. Ia mungkin melambaikan tangan, bertepuk tangan, atau memainkan permainan seperti cilukba.
Ia mungkin juga bisa merasa cemas saat ada orang masih muncul. Hal ini karena bayi menjadi lebih sadar akan wajah yang tidak dikenalnya.
- Keterikatan
Bayi pada tahap ini membentuk keterikatan yang kuat dengan orang yang mengasuhnya. Ia mencari kenyamanan, kepastian, dan keamanan dari orang yang dipercayai.
Kondisi tersebut membantunya mengembangkan ikatan emosional yang sehat.
2. Cara Stimulasi untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi 9 Bulan
Untuk mendorong pertumbuhan sosial dan emosional, orang tua dapat melakukan berbagai aktivitas dengan si kecil. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Pencerminan emosional: refleksikan emosi bayi melalui ekspresi wajah dan vokalisasi yang membantunya memahami dan mengidentifikasi perasaan.
- Dorong interaksi sosial: perkenalkan bayi ke kelompok bermain yang sesuai usia atau atur teman bermain dengan bayi lain supaya lebih bisa bersosialisasi.
- Berikan kasih sayang: memberikan banyak pelukan, dan kontak fisik untuk memelihara rasa aman dan ikatan.
- Ajarkan empati: mengajarkan perilaku empati dengan menanggapi emosi bayi dengan pengertian dan kenyamanan.
3. Tanda-Tanda Masalah yang Harus Diwaspadai dalam Perkembangan Emosional dan Sosial
Waspadai potensi masalah perkembangan sosial dan emosional jika Bunda menemukan ciri-ciri berikut ini.
- Tidak menunjukkan rentang emosi atau kesulitan mengkomunikasikan perasaannya
- Tampak tidak terikat dengan orang yang mengasuhnya atau menolak kasih sayang dan kontak fisik
- Kecemasan yang berlebihan terhadap orang asing yang terjadi secara terus-menerus
- Tidak terlalu berminat untuk berinteraksi dengan orang lain atau tidak terlibat dalam aktivitas sosial yang sesuai dengan usianya.
Baca Juga:
Perawatan dan Keamanan
Beberapa tips mengenai perawatan bayi berusia 9 bulan dapat Bunda baca selengkapnya berikut ini.

1. Merawat Bayi Usia 9 Bulan
Saat bayi Anda tumbuh dan berkembang, kebutuhan dan rutinitasnya berkembang. Berikut adalah beberapa aspek perawatan penting untuk anak berusia 9 bulan:
- Memberi Makan dan Nutrisi
Pada usia 9 bulan, bayi sudah tidak hanya minum ASI atau susu formula saja tetapi sudah mulai MPASI. Untuk itu, berikan berbagai pilihan sehat, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein.
Pada usia ini, tekstur makanan yang direkomendasikan adalah cincang halus atau kasar. Sementara itu, untuk takaran makanannya adalah 7 sendok.
- Tidur dan istirahat
Pada usia ini, si kecil biasanya membutuhkan 12-14 jam tidur per hari, termasuk tidur siang. Atur jadwal tidur dan rutinitas waktu tidur yang konsisten untuk meningkatkan kebiasaan tidur yang sehat.
- Menjaga Kebersihan
Mandi teratur, penggantian popok, dan perawatan mulut yang tepat sangat penting untuk kebersihan si kecil. Jaga kebersihan lingkungan dan pastikan mainan mereka aman dan bersih.
- Vaksinasi dan kesehatan
Ikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan dokter. Selain itu, hadiri pemeriksaan rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda.
2. Langkah-Langkah Keamanan yang Harus Diambil
Saat bayi menjadi lebih aktif bergerak, sangat penting bagi Bunda untuk memastikan keamanannya. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang aman untuk si kecil melakukan eksplorasi.
- Pasang gerbang pengaman
- Tutup stop kontak listrik
- Amankan furnitur
- Singkirkan benda-benda kecil yang memicu bahaya tersedak
- Tetap awasi selama si kecil bermain
3. Apa yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi Berusia 9 Bulan?
- Menggunakan HP sebagai pengalih perhatian: batasi waktu layar bayi Anda, karena paparan yang berlebihan dapat menghambat perkembangan kognitif dan sosialnya.
- Terlalu banyak mainan: stimulasi berlebihan bisa membuat si kecil merasa kewalahan
- Memaksa mencapai tonggak perkembangan tertentu: jangan mendorong bayi untuk mencapai tonggak tertentu sebelum benar-benar siap, karena setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri.
- Membandingkan dengan bayi lain: hindari membandingkan perkembangan si kecil dengan orang lain.
Baca Juga:
Pentingnya Memahami Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan
Merawat bayi berusia 9 bulan membutuhkan pemahaman tentang tonggak perkembangan sehingga orang tua dapat mengakomodasi kebutuhannya yang terus berkembang. Dengan memantau pertumbuhan fisik, sensorik, kognitif, sosial, dan emosional, Bunda dapat mendukung pertumbuhan si kecil dan segera mengatasi masalah yang bisa saja terjadi.
Bunda juga harus selalu ingat bahwa si kecil itu unik dan berkembang sesuai dengan kecepatannya sendiri. Membandingkannya dengan bayi lain hanya akan menyebabkan stres dan ekspektasi yang tidak realistis.
Alih-alih, fokuslah pada pencapaian individu si kecil dan rayakan tumbuh kembangnya. Konsultasikan dengan dokter jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan si kecil. Dengan cinta, kesabaran, dan bimbingan, Bunda dapat menetapkan fondasi untuk anak yang sehat, bahagia, dan berkembang.
Baca Juga:
- pregnancybirth&baby, Your baby’s growth and development – first 12 months, https://www.pregnancybirthbaby.org.au/baby-development
- what to expect, First Year Tools & Resources, https://www.whattoexpect.com/first-year/
- healthy children.org, Baby, https://www.healthychildren.org/english/ages-stages/baby/pages/default.aspx