
Penting bagi Bunda untuk mengetahui penyebab dari bayi kuning. Bunda dapat menyelamatkan nyawa bayi dengan memahami cara mengatasi ataupun menurunkan penyakit kuning.
Penyakit kuning bisa membahayakan nyawa bayi apabila tidak mendapatkan pertolongan yang tepat. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk memahami penyebab penyakit kuning pada bayi.
Ada beberapa faktor kenapa penyakit kuning muncul pada bayi, sebut saja kekurangan enzim, ketidakcocokan golongan darah atau Rh, atau organ hati yang belum sempurna.
Artikel ini juga menyajikan informasi tentang cara mengatasi atau menurunkan penyakit kuning pada bayi. Mari simak!
Penyebab Bayi Kuning
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bayi kuning yang perlu Bunda ketahui. Berikut ini penjelasannya:

1. Tingginya Kadar Bilirubin dalam Darah Bayi Baru Lahir
Kadar bilirubin dalam darah bayi baru lahir bisa menjadi tinggi karena:
- Hati yang belum sempurna: belum bisa memproses bilirubin secara efisien sehingga jumlahnya menumpuk dalam darah
- Ketidakcocokan golongan darah atau Rh: jika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang tidak cocok, maka antibodi ibu dapat menyerang sel darah merah bayi sehingga menyebabkan peningkatan bilirubin.
- Pendarahan internal: pendarahan yang terjadi di dalam tubuh bayi, seperti di area tengkorak atau perut, dapat mengakibatkan peningkatan kadar bilirubin secara tiba-tiba
- Infeksi: beberapa infeksi seperti sepsis, infeksi virus, atau infeksi saluran kemih dapat meningkatkan produksi bilirubin karena peningkatan pemecahan sel darah merah.
2. Faktor-faktor Lain yang Menjadi Penyebab Bayi Kuning
- Lahir prematur: bayi yang lahir prematur kemungkinan memiliki organ hati yang belum sempurna sehingga kesulitan dalam memproses bilirubin
- Kesulitan menyusu: jika bayi mengalami kesulitan dalam menyusu, maka cakupan gizi ASI kemungkinan tidak terpenuhi untuk mendukung fungsi hati dan menyebabkan penyakit kuning
- Konsumsi obat-obatan tertentu: beberapa obat-obatan, seperti antibiotik yang mengandung sulfa dan obat anti kejang, dapat mempengaruhi pemrosesan bilirubin
- Dehidrasi: asupan cairan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan menumpuknya bilirubin di dalam tubuh
3. Defisiensi Enzim
Defisiensi enzim adalah peristiwa di mana tubuh mengalami kekurangan enzim tertentu. Dalam kasus penyebab bayi kuning, biasanya terjadi defisiensi enzim glukosa-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) dan piruvat kinase.
Jika kekurangan enzim G6PD, maka sel darah merah akan rusak lebih cepat dan menyebabkan penumpukan bilirubin. Sementara itu, defisiensi enzim piruvat kinase membuat sel darah merah tidak dapat berfungsi normal dan lebih rentan mengalami kerusakan.
Baca Juga:
Ciri-Ciri dan Gejala Bayi Kuning
Berikut ini gejala atau ciri-ciri penyakit kuning pada bayi yang wajib Bunda ketahui:
1. Kuning pada Kulit dan Mata
Gejala penyakit kuning yang paling mudah terlihat adalah berubahnya warna kulit dan bagian putih mata menjadi warna kuning. Biasanya, proses menguning ini bermula di kepala dan berlanjut ke bawah ke dada, perut, dan kaki.
Sayangnya, perubahan warna ini sulit diperhatikan pada kulit bayi dengan warna gelap. Pemeriksaan dapat dilakukan pada bagian bawah lidah dan mata bayi yang menguning.
2. Turunnya Nafsu Menyusu
Bayi dengan penyakit kuning mengalami penurunan nafsu untuk menyusu. Penurunan nafsu menyusu mengakibatkan dehidrasi dan menjadi penyebab semakin parahnya penyakit kuning.
3. Tinja Berwarna Terang dan Urine Gelap
Gejala selanjutnya adalah tinja bayi yang berwarna pucat terang dan berkapur. Perubahan ini terjadi karena bilirubin tidak diproses dengan baik oleh hati sehingga tinja tidak berwarna coklat seperti biasanya.
Selain itu, perubahan warna juga terjadi pada urin bayi. Warna urin yang seharusnya kuning jernih akan berubah menjadi warna gelap.
4. Rewel atau Lesu
Bayi yang menderita penyakit kuning akan terlihat lebih lesu atau rewel dibandingkan bayi pada umumnya. Akibatnya, bayi mungkin tidak responsif, terlihat lemah, ataupun sulit bangun untuk menyusu.
5. Menangis dengan Suara Tinggi
Tangisan bernada tinggi dapat mengindikasikan peningkatan kadar bilirubin di otak bayi. Dalam bahasa medis, kondisi ini dikenal sebagai kernikterus.
Meskipun jarang terjadi, kernikterus dapat menyebabkan kerusakan saraf yang parah jika tidak segera ditangani. Oleh sebab itu, disarankan untuk segera menghubungi tenaga kesehatan jika tangisan bayi tiba-tiba berubah atau terdengar melengking.
6. Penyakit Kuning Selama Dua Minggu Tidak Sembuh
Biasanya, penyakit kuning ringan akan sembuh dalam jangka waktu satu hingga dua minggu. Namun, jika selama dua minggu penyakit ini tidak sembuh, segera meminta bantuan medis.
Kondisi penyakit kuning yang tidak kunjung sembuh kemungkinan disebabkan oleh kerusakan hati, defisiensi enzim yang tidak terdiagnosis, atau kondisi kesehatan lainnya.
Baca Juga:
Diagnosis Bayi Kuning
Ada beberapa metode untuk mendiagnosis bayi kuning. Di antaranya adalah:

1. Pemantauan Kadar Bilirubin
Metode pertama untuk mendiagnosis penyakit kuning adalah dengan memantau kadar bilirubin. Tes ini menggunakan alat yang disebut bilirubinometer transkutan.
Penggunaan bilirubinometer transkutan termasuk dalam tes yang non-invasif. Sayangnya, tes ini tidak selalu akurat dan mungkin masih perlu dikonfirmasi dengan menggunakan tes darah.
2. Evaluasi Medis
Tenaga kesehatan akan memeriksa tanda-tanda penyakit kuning dan menilai tingkat keparahannya. Beberapa informasi, seperti riwayat kesehatan bayi, obat yang mungkin diminum bayi ataupun ibu, dan kebiasaan makan mungkin akan ditanyakan.
Informasi yang diminta oleh tenaga kesehatan dapat membantu untuk mengidentifikasi potensi kondisi mendasar yang menjadi penyebab penyakit kuning.
3. Tes Darah
Bila setelah diperiksa kadar bilirubin ternyata menunjukkan hasil yang tinggi, maka tenaga kesehatan akan melakukan tes darah untuk konfirmasi.
Sampel darah akan diambil untuk menentukan jenis dan tingkat keparahan penyakit kuning. Dengan begitu, penanganan yang tepat dapat diambil.
Tes tambahan yang mungkin dilakukan oleh tenaga kesehatan, sebut saja:
- Golongan darah dan faktor Rh: dapat mengidentifikasi ketidaksesuaian golongan darah antara ibu dan bayi yang menyebabkan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir
- Hitung darah lengkap (CBC): dapat memberikan informasi tentang sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit bayi, membantu mengidentifikasi infeksi, anemia, atau masalah terkait darah lainnya
- Tes fungsi hati: membantu menentukan apakah hati bayi berfungsi dengan benar dan memproses bilirubin secara efektif
- Penyaringan infeksi: untuk menguji apakah ada infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menjadi penyebab penyakit kuning
- Tes enzim: untuk mengidentifikasi apakah adanya kekurangan enzim seperti G6PD dan piruvat kinase
Baca Juga:
Pengobatan dan Penatalaksanaan Bayi Kuning
Berikut ini pengobatan dan penanganan medis untuk bayi kuning:
1. Meningkatkan Asupan Cairan
Hidrasi yang cukup dapat membantu tubuh bayi dalam menghilangkan kelebihan bilirubin. Pemenuhan asupan cairan dapat dilakukan dengan cara menyusui atau memberi susu formula lebih sering.
Tubuh bayi yang terhidrasi akan terdorong untuk buang air besar secara teratur. Dengan begitu, kadar bilirubin dalam tubuh dapat menurun.
2. Fototerapi Menggunakan Cahaya Biru atau Putih
Fototerapi merupakan teknik pengobatan untuk bayi yang menderita penyakit kuning dengan cara ditempatkan di bawah cahaya biru atau putih. Cahaya ini membantu memecah bilirubin di kulit, sehingga memudahkan tubuh untuk menghilangkannya.
Metode fototerapi dapat dilakukan di rumah sakit atau bisa juga di rumah dengan menggunakan unit fototerapi portabel.
3. Transfusi Tukar
Jika penyakit kuning yang diderita bayi sudah parah, maka transfusi tukar perlu dilakukan. Tindakan medis ini melibatkan penggantian darah bayi dengan darah donor secara bertahap untuk mengurangi kadar bilirubin dan mencegah komplikasi.
Biasanya, transfusi tukar dilakukan di bawah pengawas medis yang ketat di rumah sakit. Beberapa risiko dari prosedur ini adalah munculnya infeksi, darah membeku, serta reaksi alergi terhadap darah donor.
4. Dukungan dan Bimbingan Menyusui
Jika salah satu penyebab dari munculnya penyakit kuning adalah karena kesulitan dalam menyusui, maka disarankan untuk melakukan konsultasi laktasi pada tenaga kesehatan terkait.
Bimbingan dari tenaga kesehatan dapat membantu Bunda dalam melakukan teknik pelekatan yang tepat, posisi menyusui, dan memastikan suplai ASI yang cukup.
5. Penanganan Medis Kondisi Penyerta
Penangan medis dapat dilakukan bila penyebab penyakit kuning didasari karena kondisi yang sudah dibawa dari lahir, misalnya saja defisiensi enzim ataupun infeksi.
Terapi penggantian enzim dapat membantu mengelola kekurangan enzim. Sementara itu, antibiotik atau obat antivirus dapat diresepkan untuk mengobati infeksi.
Baca Juga:
Pencegahan dan Perawatan Orangtua untuk Bayi Kuning
Ada langkah-langkah pencegahan dan perawatan untuk bayi kuning yang bisa Bunda praktikkan, seperti:
1. Pentingnya Paparan Sinar Matahari untuk Bayi
Paparan sinar matahari ringan secara tidak langsung dapat membantu memecah bilirubin di kulit. Bayi dapat diletakkan di dekat jendela dengan cahaya yang telah disaring dalam jangka waktu sekitar 10-15 menit.
Hindari sinar matahari langsung, karena dapat menyebabkan kulit terbakar atau kepanasan. Ingatlah untuk selalu mengawasi bayi selama paparan sinar matahari dan pastikan kenyamanan bayi.
2. Tanda-tanda Menyusui yang Cukup
- Menyusui 8 hingga 12 kali dalam 24 jam
- Menempel dengan benar dan mempertahankan posisi menyusui yang baik
- Pertambahan berat badan yang konsisten
- Memproduksi setidaknya enam popok basah dan tiga sampai empat kali buang air besar setiap hari setelah minggu pertama
3. Mengenali Perbedaan antara Kadar Kuning yang Normal dan Berbahaya
Memahami perbedaan antara penyakit kuning pada bayi baru lahir dan kasus yang lebih parah dapat membantu orangtua mengidentifikasi kapan harus mencari pertolongan medis.
Untuk penyakit kuning yang tidak bisa sembuh dengan sendirinya, orangtua perlu memantau warna kulit, warna mata, kebiasaan makan, dan perilaku bayi secara keseluruhan. Catatan atau jurnal tentang gejala dan kebiasaan bayi yang ditulis berdasarkan pengamatan orangtua dapat membantu tenaga kesehatan selama pemeriksaan.
4. Kapan Harus Mencari Bantuan Medis untuk Bayi Kuning
- Penyakit kuning muncul dalam 24 jam pertama bayi lahir
- Penyakit kuning yang menyebar dengan cepat
- Bayi tampak lesu atau menangis dengan nada tinggi
- Bayi tidak menyusu dengan baik atau mengalami kenaikan berat badan yang buruk
- Penyakit kuning tidak sembuh setelah 2 minggu
Baca Juga:
Informasi Penting Seputar Penyakit Bayi Kuning
Penyebab bayi kuning dapat terjadi karena tingginya kadar bilirubin dalam tubuh. Hal ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari organ hati yang belum sempurna hingga adanya defisiensi enzim.
Penangan yang tepat dalam mengobati penyakit kuning dapat menyelamatkan nyawa bayi. Maka dari itu, Bunda perlu memahami apa saja langkah-langkah yang perlu diambil ketika sang buah hati menderitan penyakit ini.
Baca Juga:
- NHS, Newborn jaundice, https://www.nhs.uk/conditions/jaundice-newborn/
- Mayo Clinic, Infant jaundice, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/symptoms-causes/syc-20373865
- healthline, Understanding Newborn Jaundice, https://www.healthline.com/health/newborn-jaundice