
ASI atau susu formula berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi usia 2 bulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah cara menyusui, takaran, dan jadwal pemberian.
ASI atau air susu ibu masih menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan bayi usia 2 bulan. Asupan nutrisi tersebut berguna untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Untuk enam bulan pertama sebenarnya dianjurkan hanya memberikan ASI pada bayi. Akan tetapi jika memiliki kondisi tertentu, maka boleh memerikan susu formula pada si kecil sebagai alternatifnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Bunda juga perlu memperhatikan cara menyusui, takaran yang tepat sesuai kebutuhan si kecil, serta jadwal pemberian susu untuk memenuhi nutrisi si kecil.
Kebutuhan ASI Bayi Usia 2 Bulan
Pada usia 2 bulan, ASI masih menjadi sumber nutrisi utama untuk bayi. Dan sebaiknya memang tetap dilanjutkan sampai nanti berusia 6 bulan.
A. Manfaat ASI
Beberapa manfaat dari air susu ibu atau ASI adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Nutrisi dan Gizi
ASI menyediakan sumber nutrisi lengkap untuk bayi. Kandungan antara protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral pun seimbang untuk mendukung pertumbuhan bayi.
Komposisi ASI dapat berubah seiring waktu untuk memenuhi kebutuhan bayi yang terus berkembang. Kolostrum, susu pertama yang diproduksi setelah lahir, padat nutrisi dan kaya akan antibodi.
2. Memperkuat Kekebalan Tubuh
ASI mengandung antibodi, enzim, dan faktor kekebalan yang melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Bayi yang disusui langsung cenderung memiliki risiko infeksi pernapasan, infeksi telinga, dan masalah pencernaan yang lebih rendah.
Selain itu, menyusui memiliki manfaat kesehatan jangka panjang. Termasuk di antaranya adalah penurunan risiko obesitas, diabetes, dan kondisi autoimun tertentu.
3. Memperkuat Ikatan Emosional
Menyusui meningkatkan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi. Kontak skin to skin selama sesi menyusui menumbuhkan rasa aman, nyaman, dan keterikatan.
B. Frekuensi dan Jumlah Pemberian ASI
Bunda perlu memahami frekuensi dan jumlah pemberian ASI pada usia 2 bulan. Hal tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mendukung tumbuh kembangnya.
1. Pemberian ASI Berdasarkan Permintaan
Untuk bayi berusia 2 bulan, pemberian makan masih sesuai permintaan atau saat bayi menunjukkan tanda-tanda lapar.
Hal tersebut berguna untuk memastikan bahwa bayi menerima jumlah ASI yang tepat sesuai kebutuhan. Pada usia ini, bayi biasanya menyusu 8 hingga 12 kali dalam periode 24 jam.
2. Interval dan Durasi Pemberian Rata-Rata
Kebutuhan ASI pada usia ini sudah meningkat dari sebelumnya. Si kecil dapat menghabiskan 120-150 ml setiap kali menyusu.
Pada usia dua bulan, bayi sudah memiliki jadwal menyusu yang lebih dapat diprediksi. Biasanya, ia akan menyusu setiap 3 hingga 4 jam.
Setiap sesi makan dapat berlangsung antara 10 dan 30 menit. Tentu saja, bisa bervariasi tergantung kebutuhan bayi.
C. Pasokan ASI dan Menjaga Produksi ASI
Berikut ini adalah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi suplai ASI dan tips untuk meningkatkan produksinya.
1. Faktor yang Mempengaruhi Suplai ASI
Beberapa faktor dapat memengaruhi suplai ASI ibu adalah:
- Stres
- Nutrisi yang kurang memadai
- Kurang tidur
- Memiliki kondisi medis tertentu
2. Tips untuk Meningkatkan Produksi ASI
Untuk mempertahankan atau meningkatkan suplai ASI, yang dapat Bunda lakukan adalah:
- Harus sering menyusui
- Memastikan pelekatan dan posisi bayi sudah tepat
- Tetap terhidrasi dengan baik
- Makan makanan seimbang
- Istirahat yang cukup
- Memompa di antara waktu menyusui untuk menstimulasi produksi ASI
3. Dukungan Bagi Ibu Menyusui
Menyusui dapat menjadi pengalaman yang menantang, terutama bagi ibu baru. Apabila memang mengalami kesulitan, Bunda bisa melakukan konsultasi dengan profesional kesehatan.
Baca Juga:
Kebutuhan dan Takaran Susu Formula untuk Bayi Usia 2 Bulan
Pada usia ini, ASI masih menjadi sumber nutrisi utama untuk bayi. Namun apabila ada kondisi tertentu yang membuat ibu tidak bisa menyusui, maka pemberian susu formula bisa dijadikan alternatif.
A. Jenis-Jenis Susu Formula Bayi
Ada berbagai jenis susu formula yang tersedia di pasaran untuk mengakomodasi kebutuhan nutrisi bayi sesuai dengan usianya. Maka dari itu, tidak ada salahnya memahami jenis-jenis susu formula sebelum memilih opsi terbaik untuk si kecil.
1. Jenis-Jenis Susu Formula
Sebagian besar susu formula dibuat dari susu sapi yang telah dimodifikasi menyerupai komposisi gizi ASI. Susu formula ini memberikan alternatif yang cocok untuk bayi yang tidak dapat disusui atau membutuhkan nutrisi tambahan.
2. Susu Formula Berbahan Dasar Kedelai
Susu formula berbasis kedelai adalah pilihan untuk bayi dengan intoleransi laktosa. Nah sebelum memberikan susu jenis ini pada si kecil, Bunda sebaiknya waspada.
Alasannya adalah karena si kecil bisa jadi memiliki alergi atau sensitif terhadap kedelai.
3. Susu Formula Protein Terhidrolisis
Untuk bayi yang alergi atau sensitif terhadap protein susu sapi, susu formula protein terhidrolisis bisa dijadikan alternatif. Hal tersebut karena protein pada susu ini sudah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna.
4. Susu Formula Khusus
Sesuai dengan namanya, susu jenis ini memang khusus dirancang untuk bayi dengan kondisi medis tertentu. Misalnya saja karena gangguan metabolisme, refluks, malabsorpsi, atau lahir prematur.
Pemberian susu ini tidak boleh sembarangan. Umumnya, hanya boleh digunakan di bawah bimbingan profesional perawatan kesehatan.
B. Memilih Susu Formula yang Tepat
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih susu formula yang tepat untuk si kecil.
1. Berkonsultasi dengan Dokter Anak
Sebelum memilih susu formula, lebih baik Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat. Biasanya, disesuaikan dengan kebutuhan, alergi, dan sensitivitas si kecil.
2. Memahami Kebutuhan Gizi Bayi
Ketika memilih susu formula, baiknya Bunda sudah memastikan bahwa susu tersebut memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Carilah susu formula yang diperkaya dengan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin, dan mineral.
3. Alergi dan Sensitivitas
Bunda sebaiknya waspada jika menemukan tanda-tanda berikut setelah memberikan susu formula pada si kecil. Bisa jadi, ia alergi terhadap kandungan dalam susu tersebut.
Adapun tanda-tandanya adalah:
- Muntah
- Diare
- Ruam kulit
- Bengkak pada wajah
- Perut kembung
- Napas berbunyi
C. Frekuensi dan Jumlah Pemberian Susu Formula
Frekuensi dan jumlah pemberian susu yang tepat sangat penting untuk memastikan bayi berusia 2 bulan mendapat nutrisi yang cukup.
1. Jadwal Pemberian yang Direkomendasikan
Untuk bayi berusia 2 bulan yang mengonsumsi susu formula, jadwal pemberian makan biasanya berkisar antara 7 hingga 9 kali dalam periode 24 jam.
Meski demikian, pola makan dapat bervariasi. Maka dari itu, pahami isyarat lapar yang diberikan oleh buah hati Bunda.
2. Menentukan Takaran Susu Formula yang Tepat
Bayi berusia 2 bulan rata-rata mengonsumsi sekitar 120-150 ml susu formula setiap kali menyusu. Jumlah tersebut dapat bervariasi tergantung pada ukuran, nafsu makan, dan tingkat pertumbuhan bayi.
3. Menyiapkan dan Menyimpan Susu Formula dengan Aman
Persiapan pembuatan susu formula yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan si kecil. Selalu ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan dengan menggunakan takaran yang benar dari susu formula dan air.
Jika dalam 2 jam susu yang dibuat tidak dihabiskan, sebaiknya segera dibuang. Selain itu, pastikan Bunda menyimpan susu formula dengan aman.
Baca Juga:
Mengkombinasikan Pemberian ASI dan Susu Formula
Dikarenakan kondisi tertentu, orang tua mungkin harus menggabungkan pemberian ASI dan susu formula. Penjelasan selengkapnya dapat disimak berikut ini

A. Alasan untuk Mengkombinasikan ASI dan Susu Formula
Ada berbagai alasan mengapa beberapa orang tua memilih untuk menggabungkan pemberian ASI dan susu formula. Di antaranya:
- Suplai air susu ibu atau ASI yang tidak mencukupi
- Memiliki kondisi medis tertentu
- Kembali bekerja
B. Cara Kombinasi yang Sukses
Mengkombinasikan pemberian ASI dan susu formula memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga suplai ASI yang cukup dan memastikan kesehatan bayi.
1. Usahakan untuk Menyusui Terlebih Dahulu
Membangun landasan menyusui yang kuat sangatlah penting sebelum memperkenalkan susu formula. Hal tersebut akan membantu memastikan pelekatan yang baik, suplai ASI yang tepat, dan meminimalkan kebingungan puting.
Idealnya, berikan ASI eksklusif selama beberapa minggu atau bulan pertama. Akan tetapi, tetap bisa menyesuaikan pada situasi dan kebutuhan.
2. Pengenalan Formula Secara Bertahap
Bunda dapat memperkenalkan susu formula pada si kecil secara bertahap. Dimulai dengan satu kali minum per hari dan pantau responnya.
Hal tersebut dilakukan supaya sistem pencernaan bayi dapat menyesuaikan. Seiring berjalannya waktu, Bunda dapat menambah jumlah pemberian susu formula sesuai kebutuhan atau seperti yang direkomendasikan oleh dokter.
3. Pemberian ASI dan Susu Formula Secara Bergantian
Ketika menggunakan metode kombinasi ASI dan susu formula, sebaiknya Bunda atur jadwal pemberian secara bergantian. Misalnya saja, menyusui di pagi dan sore hari dan memberikan susu formula di siang hari.
4. Pemompaan untuk Menjaga Suplai ASI
Memompa dapat menjadi kegiatan penting untuk menjaga suplai susu saat pemberian kombinasi. Pompa sesuai dengan jadwal menyusui atau di antara waktu menyusui. Gunanya adalah untuk tetap menstimulasi produksi ASI.
Pemompaan secara teratur juga memastikan bahwa Bunda memiliki persediaan ASI saat tidak dapat menyusui secara langsung.
C. Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter anak sangat penting untuk memastikan bayi tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dokter akan memantau kenaikan berat badan, pertumbuhan, dan kesehatan bayi secara keseluruhan dan memberikan panduan tentang penyesuaian pemberian susu jika diperlukan.
1. Bagan Pertumbuhan dan Tonggak Pencapaian
Pantau tumbuh bayi menggunakan grafik pertumbuhan dan tonggak perkembangan. Biasanya meliputi pengukuran berat, tinggi, dan lingkar kepala.
Parameter tersebut dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi pada perkembangan si kecil. Pendeteksian dini memungkinkan si kecil segera mendapatkan perawatan sehingga masalah bisa segera diatasi.
2. Memahami Perbedaan Individu
Setiap bayi itu unik. Pertumbuhan serta perkembangan bisa saja berbeda satu dengan lainnya.
Membandingkan buah hati Bunda dengan orang lain hanya akan memicu masalah yang tidak perlu. Maka dari itu, fokus saja pada kemajuan si kecil.
3. Beradaptasi dengan Perubahan Kebutuhan
Saat bayi tumbuh, kebutuhan makannya mungkin berubah. Bersiaplah untuk menyesuaikan rutinitas pemberian ASI si kecil.
Konsultasikan dengan dokter untuk rekomendasi tentang transisi ke tahap pemberian makan yang baru, seperti memperkenalkan makanan padat atau menyapih dari payudara atau botol.
Baca Juga:
Pertimbangan Tambahan
Ketika merawat bayi usia 2 bulan, ada baiknya untuk mengetahui faktor tambahan yang dapat memengaruhi kebutuhan susu dan perilaku makannya.

A. Pertumbuhan Pesat dan Peningkatan Kebutuhan Susu
Bayi yang baru lahir mengalami percepatan pertumbuhan yang dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan makannya. Selama periode ini, ia mungkin tampak lebih lapar dari biasanya sehingga lebih sering menyusu, baik ASI atau susu formula.
1. Mengenali Percepatan Pertumbuhan
Percepatan pertumbuhan atau growth spurt biasanya terjadi pada usia sekitar 2, 4, dan 6 minggu, serta usia 3 dan 6 bulan. Meskipun demikian, waktunya bisa saja bervariasi.
Selama percepatan pertumbuhan, bayi mungkin menunjukkan peningkatan rasa lapar, rewel, dan tidak mau ditinggal. Periode ini biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
2. Menyesuaikan Rutinitas Pemberian Makan
Selama percepatan pertumbuhan, bersiaplah untuk menyesuaikan rutinitas makan Bunda untuk memenuhi kebutuhan bayi yang meningkat. Berikan ASI tambahan atau tingkatkan jumlah susu formula per menyusui sesuai kebutuhan.
B. Tanda-Tanda Lapar dan Pemberian yang Responsif
Belajar mengenali isyarat makan bayi sangat penting untuk pemberian makan yang responsif. Hal tersebut dapat memastikan bahwa si kecil menerima jumlah nutrisi yang tepat.
1. Ciri-Ciri Bayi Lapar
- Rooting memutar kepala dan membuka mulut
- Menghisap tangan atau jari
- Memutar kepala ke arah payudara atau botol
- Membuat suara kecil atau rengekan
- Menangis
2. Ciri-Ciri Bayi Kenyang
- Berpaling dari payudara atau botol
- Menyusu perlahan
- Melepaskan puting
- Tertidur
C. Mengatasi Tantangan yang Sering Dialami
Adapun beberapa cara yang bisa Bunda lakukan saat menghadapi masalah menyusui adalah:
1. Kesulitan Menyusui
Pelekatan yang tepat sangat penting pada kegiatan menyusui. Apabila bayi kesulitan melakukannya, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dengan demikian, penyebab sebenarnya dapat diketahui. Contohnya kemungkinan terjadi tongue-tie atau lip-tie sehingga masalah tersebut cepat diatasi.
2. Refluks dan Muntah
Beberapa bayi mungkin mengalami refluks atau gumoh setelah menyusu. Untuk meminimalkan masalah ini, Bunda bisa menyusui bayi dalam posisi tegak, sering disendawakan, dan hindari menyusui berlebihan.
3. Kolik dan Kembung
Kolik dan kembung dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi. Untuk mengatasinya, Bunda bisa menenangkan si kecil dengan menggoyangkannya lembut atau mandi air hangat.
Baca Juga:
Pentingnya Memenuhi Kebutuhan ASI atau Susu Formula untuk Bayi Usia 2 Bulan
Itulah tadi ulasan mengenai kebutuhan asi dan susu formula bayi lahir hingga 1 bulan yang bisa disimak pada artikel di atas. Semoga bisa bermanfaat ya, Bunda.
Nutrisi yang tepat sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 2 bulan agar berjalan optimal. Ketika tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif karena kondisi tertentu, susu formula pun bisa dijadikan alternatif.
Untuk memastikan kebutuhan si kecil tercukup, sebaiknya jangan abaikan tanda-tanda bayi yang lapar. Selain itu, jangan lupa untuk rutin memeriksakan ke dokter guna memantau pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
Baca Juga:
- KidsHealth, Feeding Your 1- to 3-Month-Old, https://kidshealth.org/en/parents/feed13m.html#:~:text=During%20your%20baby's%20first%203,at%20least%204%20months%20old
- verywellfamily, Newborn and Baby Feeding Schedules, https://www.verywellfamily.com/how-much-should-a-newborn-eat-when-they-re-0-3-months-5186148
- C&G babyclub, Feeding your baby at 0 - 3 months, https://www.cgbabyclub.co.uk/baby/months/0-3-months/0-3-months-feeding-your-baby.html