
Pelajari cara merawat tali pusat bayi dengan benar untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi atau komplikasi, dan memahami praktik budaya dan agama yang terkait dengan perawatan tali pusat. Pastikan kesehatan dan kesejahteraan bayi dengan pedoman berbasis bukti dan saran ahli.
Tali pusat berfungsi sebagai jalur kehidupan bagi bayi yang baru lahir dan memberikan nutrisi penting, oksigen, serta menghilangkan produk limbah.
Setelah bayi lahir, tali pusat dipotong, sehingga menyisakan tunggul kecil. Mengetahui cara merawat dan mengatasi masalah pada tunggul tali pusat yang tepat sangat penting untuk kesehatan bayi, karena dapat membantu mencegah infeksi dan komplikasi lainnya. Simak informasi lengkapnya di artikel ini!
Cara Merawat Tali Pusat Bayi
Berikut adalah beberapa cara merawat tali pusar bayi baru lahir yang baik dan benar:
1. Pemotongan dan Pembentukan Tunggul Tali Pusat
Segera setelah lahir, petugas kesehatan akan menjepit tali pusat di dua tempat dan memotongnya di antara klem. Tunggul yang tersisa panjangnya sekitar 1-2 inci.
Seiring waktu, tunggul akan mengering dan berubah menjadi hitam atau coklat, akhirnya rontok dalam waktu 1-3 minggu. Sangat penting untuk memantau penampilan dan perkembangan tunggul selama penyembuhan, mencari tanda-tanda infeksi atau komplikasi.
2. Cuci Tangan Sebelum Memegang Tunggul
Menjaga kebersihan area tunggul sangat penting untuk mencegah infeksi. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh tunggul atau mengganti popok bayi. Langkah sederhana ini dapat secara signifikan mengurangi risiko masuknya bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
3. Bersihkan Tunggul dengan Air Jika Kotor, Jangan Gunakan Alkohol
Jika tunggul tampak kotor atau ada kotoran, bersihkan dengan lembut menggunakan air menggunakan kain lembut atau kain kasa. Hindari penggunaan alkohol, hidrogen peroksida, atau bahan kimia keras lainnya, karena dapat menunda proses penyembuhan dengan mengeringkan area secara berlebihan. Keringkan tunggul dengan kain bersih atau kain kasa setelah dibersihkan.
4. Keringkan Tunggul dengan Kain Lembut atau Kipas Sampai Kering
Menjaga tunggul tetap kering sangat penting untuk penyembuhan yang tepat. Setelah dibersihkan, pastikan tunggul benar-benar kering. Bunda dapat menggunakan kain lembut atau mengipasinya dengan selembar kertas bersih agar lebih cepat kering. Paparan udara meningkatkan pengeringan dan penyembuhan.
5. Hindari Merendam Tunggul dalam Air Saat Memandikan Bayi
Sampai tunggulnya rontok dan area tersebut sembuh, mandikan bayi dengan spons. Hindari merendam tunggul dalam air selama mandi, karena dapat menyebabkan tunggul menjadi basah dan menunda penyembuhan. Saat tunggul terlepas dan area tersebut benar-benar sembuh, Bunda dapat mulai memandikan bayi secara teratur.
6. Gunakan Antiseptik dan Air Bersih yang Mengalir Saat Menyentuh Tunggul Setelah Kabelnya Terlepas
Setelah kabelnya lepas, penting untuk menjaga kebersihan area tersebut untuk mencegah infeksi. Bersihkan area dengan larutan antiseptik dan air bersih yang mengalir. Ini akan membantu menghilangkan bakteri dan meningkatkan penyembuhan jaringan yang tersisa.
7. Oleskan ASI atau Chlorhexidine 4% Sekali Sehari Sampai Tali Pusat Terlepas
Beberapa penelitian menyarankan mengoleskan ASI atau larutan chlorhexidine 4% ke tunggul dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah infeksi. ASI mengandung antibodi dan komponen lain yang dapat membantu melindungi dari bakteri, sedangkan chlorhexidine adalah disinfektan yang dapat membunuh bakteri saat bersentuhan.
Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi khusus tentang penerapan salah satu zat tersebut pada tunggul.
8. Dandani Bayi dengan Pakaian Longgar untuk Menghindari Tekanan Pada Tali Pusat
Mendandani bayi dengan pakaian longgar dan popok dapat membantu mencegah iritasi dan tekanan pada tunggul. Lipat popok di bawah tunggul agar tetap terkena udara dan hindari menggosoknya. Pilihlah pakaian yang tidak memiliki ikat pinggang ketat atau elastis yang dapat menekan tunggul.
9. Hindari menarik atau memutar kabelnya
Jangan pernah menarik atau memuntir tunggul tali pusat. Melakukannya dapat menyebabkan rasa sakit dan pendarahan, dan dapat menunda proses penyembuhan. Biarkan tunggul rontok secara alami. Jika Bunda melihat tunggulnya terlepas sebagian, jangan mencoba mencabutnya sendiri; biarkan jatuh sendiri atau konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan panduan.
Baca Juga:
Tanda-Tanda Infeksi atau Komplikasi Pada Tali Pusat Bayi
Tanda-tanda infeksi atau komplikasi pada tali pusat bayi antara lain:
1. Pendarahan atau Keluarnya Cairan
Adalah normal untuk melihat sedikit darah atau keluarnya cairan saat tunggul sembuh, terutama saat hampir lepas. Namun, perdarahan yang terus menerus dan berat atau keluarnya cairan dalam jumlah banyak, terutama jika berbau busuk dapat mengindikasikan infeksi atau komplikasi lain.
Dalam kasus seperti itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.
2. Kemerahan atau Bengkak di Sekitar Tali Pusat
Kemerahan ringan dan pembengkakan khas di sekitar tunggul saat mengering dan sembuh. Namun, jika kemerahan dan pembengkakan terus berlanjut atau memburuk seiring berjalannya waktu, bisa menjadi tanda infeksi.
Memantau area dengan cermat itu penting, dan jika Bunda khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan saran.
3. Bau Busuk atau Nanah
Bau busuk atau nanah yang berasal dari tunggul tali pusat bisa menjadi tanda infeksi. Jika melihat salah satu dari gejala ini, segera dapatkan bantuan medis. Penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan antibiotik atau merekomendasikan perawatan lain, seperti mengoleskan larutan antiseptik, untuk mengatasi infeksi secara efektif.
4. Kapan Mencari Pertolongan Medis dan Bagaimana Mencegahnya
Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa pendarahan dari tunggul adalah normal selama proses penyembuhan. Namun, jika pendarahannya berat, terus menerus, atau jika tunggul tampak terlepas sebagian dan mengeluarkan darah, penting untuk mencari pertolongan medis.
Untuk mencegah pendarahan yang berlebihan, hindari menarik atau memelintir tali pusat, dan pastikan popok dan pakaian tidak bergesekan dengan tunggul. Selain itu, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk panduan tentang cara menangani tunggul selama penggantian popok dan mandi, serta rekomendasi apa pun tentang penggunaan zat seperti ASI atau klorheksidin untuk mempercepat penyembuhan.
6. Granuloma Umbilikalis
Granuloma umbilikalis adalah benjolan kecil, lembap, dan merah yang dapat terbentuk di pusar setelah tali lepas. Hal tersebut adalah kondisi yang relatif umum dan biasanya tidak berbahaya, tetapi terkadang dapat menyebabkan infeksi.
Jika Bunda melihat benjolan merah terus-menerus setelah talinya terlepas, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan. Mereka mungkin merekomendasikan pengobatan dengan obat topikal, perak nitrat, atau, dalam kasus yang jarang terjadi, prosedur bedah kecil untuk mengangkat granuloma.
Baca Juga:
Tips Mencegah Komplikasi Pada Tali Pusar Bayi
Ada beberapa tips untuk mencegah komplikasi pada tali pusat bayi. Berikut beberapa contohnya;
1. Kebersihan dan Perawatan Tali Pusat yang Benar
Menjaga tunggul tali pusat tetap bersih dan kering adalah landasan utama untuk mencegah komplikasi. Selalu cuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah memegang tunggul, menggunakan sabun dan air hangat minimal 20 detik.
Jika tunggul menjadi kotor, bersihkan dengan lembut menggunakan kain lembut atau kapas yang dibasahi air bersih, hindari alkohol atau bahan kimia keras lainnya yang dapat menunda penyembuhan. Selain itu, pastikan tunggul kering dengan mengipasi atau menepuknya dengan lembut menggunakan kain bersih dan kering.
2. Mencuci Tangan dengan Benar Sebelum Menangani Kabelnya
Kebersihan tangan merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi, terutama saat merawat tali pusat bayi. Dorong anggota keluarga dan pengasuh lainnya untuk mempraktikkan teknik mencuci tangan yang benar, termasuk menggosok dengan sabun dan air hangat setidaknya selama 20 detik, fokus pada semua area tangan, dan mengeringkan dengan handuk bersih atau mengeringkannya dengan udara.
3. Hindari Pakaian Ketat atau Popok
Pakaian ketat atau popok dapat mengiritasi tunggul tali pusat dan memperlambat proses penyembuhan. Untuk mencegah hal ini, pakaikan bayi pakaian longgar dan nyaman yang memungkinkan udara bersirkulasi di sekitar tunggul. Saat mengganti popok, lipat tepi depan di bawah tunggul untuk mencegah gesekan dan memberikan aliran udara yang cukup.
4. Jaga Agar Area Berventilasi Baik
Sirkulasi udara yang baik membantu mengeringkan tunggul tali pusat dan mempercepat penyembuhan. Hindari menutupi tunggul dengan penutup popok plastik, dan pilih kain yang bisa bernapas seperti katun untuk pakaian bayi. Menjaga tunggul terkena udara juga dapat membantu proses penyembuhan.
5. Pentingnya Pemeriksaan dan Pemantauan Prenatal Secara Teratur
Menghadiri pemeriksaan prenatal secara teratur sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan bayi. Penyedia layanan kesehatan dapat mengidentifikasi potensi masalah pada tali pusat, seperti prolaps tali pusat atau tali nuchal, melalui pemeriksaan rutin dan ultrasonografi. Deteksi dan intervensi dini membantu mencegah komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
6. Kesadaran Akan Gerakan Janin
Memantau pergerakan bayi selama kehamilan dapat memberikan wawasan berharga tentang kesejahteraannya. Jika melihat penurunan gerakan janin yang signifikan atau pola tidak biasa lainnya, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan. Mereka mungkin merekomendasikan pemantauan atau pengujian tambahan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan bayi.
7. Dorong Perawatan yang Tepat di Antara Pengasuh
Jika memiliki banyak pengasuh untuk bayi, pastikan mereka semua mendapat informasi yang baik tentang perawatan tali pusat yang tepat. Didik mereka tentang pentingnya kebersihan tangan, menjaga tunggul tetap bersih dan kering, dan menghindari pakaian ketat atau popok. Hal itu memastikan perawatan yang konsisten dan meminimalkan risiko komplikasi.
8. Jangan Takut untuk Meminta Bantuan
Jika tidak yakin tentang aspek apa pun dalam merawat tunggul tali pusat bayi, jangan ragu untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan atau perawat anak untuk mendapatkan panduan. Mereka dapat memberikan tips dan instruksi yang berguna untuk membantu Bunda merawat tunggul secara efektif dan percaya diri.
Baca Juga:
Terlilit Tali Pusat dan Komplikasi Terkait
Keterikatan tali pusat terjadi ketika tali pusat melilit leher bayi atau bagian tubuh lainnya, dengan tali nuchal khusus melibatkan leher. Beberapa faktor dapat menyebabkan tali pusat terlilit.
1. Penyebab Belitan Tali Pusat
- Gerakan janin yang berlebihan: bayi yang aktif dapat menyebabkan tali pusat berputar dan melingkari tubuhnya.
- Tali pusat yang panjang: tali yang lebih panjang memiliki peluang lebih tinggi untuk terjerat.
- Kelainan pada plasenta atau cairan ketuban: plasenta kecil atau besar yang tidak biasa atau jumlah cairan ketuban yang tidak normal dapat menciptakan kondisi yang menyebabkan belitan tali pusat.
2. Risiko dan Komplikasi Belitan Tali Pusat
Meskipun banyak kasus belitan tali pusat tidak berbahaya, kasus yang parah dapat menyebabkan komplikasi. seperti:
- Berkurangnya aliran darah: tali pusat yang terkompresi dengan kuat dapat membatasi aliran darah antara bayi dan plasenta, membuat bayi kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan gawat janin atau hambatan pertumbuhan.
- Prolaps tali pusat: belitan meningkatkan risiko prolaps tali pusat, di mana tali pusat terlepas melalui serviks di depan bayi selama persalinan. Ini dapat menekan tali pusat, mengurangi aliran darah ke bayi.
- Komplikasi kelahiran: tali pusat dapat menyebabkan masalah selama persalinan dan persalinan, seperti persalinan lama, pola detak jantung janin yang tidak normal, atau kebutuhan untuk persalinan dengan bantuan atau operasi caesar darurat
- Dalam kasus yang jarang terjadi, tali pusat terlilit yang parah dapat menyebabkan kematian janin atau lahir mati.
3. Deteksi dan Pemantauan Belitan Tali Pusat
Pemeriksaan pranatal dan ultrasonografi rutin dapat membantu mendeteksi potensi belitan tali pusat. Jika kabel nuchal atau keterikatan lainnya teridentifikasi, penyedia layanan kesehatan akan memantau kehamilan dengan cermat dan mungkin merekomendasikan pengujian tambahan, seperti tes non-stres atau profil biofisik, untuk menilai kesejahteraan bayi.
4. Penatalaksanaan dan Intervensi Belitan Tali Pusat
Jika keterikatan tali pusat terdeteksi selama kehamilan, penyedia layanan kesehatan akan memantau situasinya dan mengembangkan rencana untuk memastikan keselamatan Bunda dan si kecil, seperti:
- Pemeriksaan dan pemantauan yang sering: untuk membantu melacak pertumbuhan dan kesejahteraan bayi, memastikan setiap komplikasi diidentifikasi dan ditangani dengan segera.
- Pemantauan janin non-invasif: selama persalinan, penyedia layanan kesehatan akan memantau dengan cermat detak jantung bayi untuk mendeteksi tanda-tanda kesusahan.
- Persalinan dengan bantuan atau operasi caesar darurat: jika komplikasi muncul karena keterikatan, tim layanan kesehatan mungkin perlu melakukan persalinan dengan bantuan (menggunakan forceps atau ekstraksi vakum) atau operasi caesar darurat untuk memastikan keselamatan bayi.
5. Perawatan dan Tindak Lanjut Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, penyedia layanan kesehatan akan menilai kesehatan dan kesejahteraan bayi secara keseluruhan, memberikan perhatian khusus pada setiap potensi efek belitan tali pusat. Hal itu mungkin termasuk pemantauan tanda-tanda kesusahan, penyakit kuning, atau komplikasi lainnya. Sangat penting untuk menghadiri pemeriksaan rutin dan mengikuti rekomendasi penyedia layanan kesehatan untuk perawatan pasca melahirkan.
Baca Juga:
Perawatan Tali Pusar Menurut Keyakinan Agama
Perawatan tali pusar bayi dapat berbeda-beda menurut keyakinan agama. Namun, secara umum, perawatan tali pusar bayi menurut keyakinan agama, meliputi:
1. Amalan Setelah Tali Putus dalam Islam
Dalam tradisi Islam, praktik-praktik tertentu dianjurkan setelah bayi lahir, yang tidak terkait langsung dengan tunggul tali pusat atau perawatannya:
Tahnik
Amalan ini melibatkan pelunakan kurma atau sepotong kecil buah manis dan mengoleskannya pada langit-langit mulut bayi. Biasanya dilakukan segera setelah lahir, lebih disukai oleh seseorang yang saleh atau berpengetahuan dalam ajaran Islam. Tahnik dipercaya membawa berkah dan keberuntungan bagi bayi yang baru lahir.
Aqiqah
Upacara ini biasanya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Itu melibatkan pengorbanan hewan, seperti domba atau kambing, dan pembagian dagingnya di antara keluarga, teman, dan yang membutuhkan. Aqiqah dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah dan mencari berkah bagi anak yang baru lahir.
2. Menyimpan Tali Pusar dalam Islam
Tidak ada ajaran atau pedoman Islam khusus mengenai penyimpanan tunggul tali pusat setelah lepas. Hal tersebut umumnya merupakan keputusan pribadi, dan orang tua dapat memilih untuk menyimpan tunggul jika mereka mau. Beberapa mungkin melihatnya sebagai kenang-kenangan sentimental, sementara yang lain mungkin memilih untuk membuangnya.
Jika orang tua memutuskan untuk menyimpan tunggul, mereka harus memastikannya tetap bersih dan kering untuk mencegah infeksi. Penting untuk mengikuti peraturan atau kebiasaan setempat terkait pembuangan bahan biologis.
3. Keyakinan Budaya dan Mitos Seputar Perawatan Tali Pusat
Berbagai kepercayaan dan mitos budaya mengelilingi perawatan tali pusat di berbagai komunitas di seluruh dunia. Beberapa keyakinan tersebut antara lain:
Mengubur tunggul tali pusat
Dalam beberapa budaya, merupakan kebiasaan untuk mengubur tunggul tali pusat di lokasi tertentu, seperti halaman belakang keluarga atau tempat yang memiliki kepentingan pribadi. Praktik ini diyakini melambangkan hubungan bayi dengan leluhur atau tanah airnya.
Dalam beberapa kasus, hal itu juga dianggap memengaruhi kepribadian, profesi, atau hubungan masa depan anak.
Menjaga tunggul tali pusat sebagai jimat keberuntungan
Beberapa orang percaya bahwa menjaga tunggul tali pusat dapat membawa keberuntungan, melindungi anak dari bahaya, atau memastikan kesuksesan hidup mereka. Orang tua dapat memilih untuk menyimpan tunggul dalam wadah khusus, memasukkannya ke dalam perhiasan, atau membawanya sebagai jimat. Praktek ini berakar pada takhayul dan tidak didasarkan pada bukti ilmiah.
Menerapkan pengobatan tradisional
Pada komunitas tertentu, pengobatan atau bahan tradisional dapat diterapkan pada tunggul tali pusat untuk mempercepat penyembuhan atau mencegah infeksi. Hal itu mungkin termasuk sediaan herbal, abu, atau minyak.
Sangat penting untuk mengikuti pedoman berbasis bukti untuk perawatan tali pusat dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan pengobatan rumahan apa pun. Beberapa pengobatan tradisional dapat menyebabkan iritasi, infeksi, atau komplikasi lainnya.
4. Peran Keyakinan Agama dalam Perawatan Tali Pusat
Keyakinan agama dapat memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan praktik orang tua terkait perawatan tali pusat. Penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk menyadari dan menghormati latar belakang budaya dan agama pasien.
Penyedia harus mendidik orang tua tentang praktik berbasis bukti untuk perawatan tali pusat sambil tetap peka terhadap kepercayaan dan kebiasaan mereka. Dalam kasus di mana praktik budaya dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan bayi, penyedia layanan harus bekerja dengan keluarga untuk menemukan alternatif yang menghormati keyakinan mereka sembari memastikan keselamatan bayi baru lahir.
Baca Juga:
Pentingnya Perawatan yang Tepat untuk Tali Pusar Bayi
Merawat tunggul tali pusat bayi yang baru lahir sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraannya. Perawatan tali pusat yang tepat dapat membantu mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan, dan meminimalkan risiko komplikasi.
Orang tua harus mengikuti pedoman berbasis bukti dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk saran merawat tunggul tali pusat bayi mereka.
Mengabaikan tunggul tali pusat atau gagal mengikuti pedoman perawatan yang tepat dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti infeksi, pendarahan, atau penyembuhan yang tertunda.
Baca Juga:
- March of Dimes, Umbilical cord conditions, https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/umbilical-cord-conditions
- Wikipedia, Umbilical cord, https://en.wikipedia.org/wiki/Umbilical_cord
- Mayo Clinic, Umbilical cord care: Do's and don'ts for parents, https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/umbilical-cord/art-20048250