
Ketika si kecil sudah berusia 6 bulan, Bunda berarti harus mulai belajar cara membuat bubur bayi sehat yang kaya akan gizi seimbang dan mengandung vitamin.
Makanan bayi buatan sendiri memang membutuhkan waktu, tapi hasilnya sangat memuaskan karena Bunda dapat mengontrol bahan-bahannya.
Hal itu memastikan si kecil mendapatkan yang terbaik. Tanpa pengawet, tanpa aditif, hanya nutrisi murni dan sehat..
Simak cara membuat bubur bayi sehat beserta resepnya. Simak artikel ini untuk infonya.
Nutrisi Utama untuk Makanan Bayi Buatan Sendiri
Memberi nutrisi pada si kecil lebih dari sekedar mengisi perutnya. Ini tentang menyediakan campuran nutrisi yang tepat - kombinasi yang mendukung pertumbuhan, mendorong pembelajaran, dan memastikan kesehatan yang optimal. Jadi, apa nutrisi utama ini?
A. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh. Mereka sangat penting untuk perkembangan otak dan pertumbuhan fisik bayi Bunda. Jenis karbohidrat yang terdapat dalam nasi, oatmeal, umbi-umbian, dan mie sangat berguna.
1. Nasi
Beras, terutama beras merah, dipenuhi dengan nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, dan magnesium. Sebagai pengenalan makanan padat, bubur nasi adalah pilihan yang baik, memberikan energi dan nutrisi yang berharga.
2. Oatmeal
Oatmeal, sejenis gandum, adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik. Ini memberikan energi yang berkelanjutan, membantu menjaga tingkat energi bayi Bunda sepanjang hari. Oatmeal kaya akan serat, mendukung pencernaan, dan juga mengandung banyak zat besi, seng, dan vitamin B.
3. Sayuran Umbi
Sayuran umbi-umbian seperti kentang, wortel, dan ubi jalar kaya akan karbohidrat kompleks, memberikan energi yang berkelanjutan. Mereka juga kaya serat, membantu menjaga sistem pencernaan yang sehat. Selain itu, sayuran ini penuh dengan beta-karoten, antioksidan kuat yang tubuh ubah menjadi vitamin A.
4. Mie
Mie gandum penuh dengan energi dan serat yang baik. Mereka juga cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan tekstur yang berbeda, berkontribusi pada perkembangan sensorik bayi Bunda.
B. Protein Hewani
Protein sangat penting untuk pertumbuhan bayi Bunda, karena membantu pembentukan sel baru dan perbaikan sel yang ada. Sumber hewani seperti ikan, ayam, dan telur menyediakan protein lengkap, mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan bayi Bunda.
1. Ikan
Ikan, terutama ikan berminyak seperti salmon, kaya akan asam lemak Omega-3, penting untuk perkembangan otak dan mata.
Ikan ini juga salah satu dari sedikit sumber vitamin D alami, penting untuk kesehatan tulang dan fungsi kekebalan tubuh.
2. Ayam
Ayam adalah sumber protein tanpa lemak dan mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk zat besi, seng, dan vitamin B. Nutrisi ini berperan penting dalam produksi energi, fungsi kekebalan tubuh, dan perkembangan otak.
3. Telur
Telur kaya nutrisi, menyediakan protein berkualitas tinggi dan berbagai vitamin dan mineral.
Makanan ini mengandung kolin, nutrisi penting untuk perkembangan otak, dan merupakan salah satu dari sedikit sumber makanan vitamin D.
C. Protein Tumbuhan
Protein dari sumber tumbuhan seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan adalah nutrisi yang berharga dan juga membantu memperkaya diet bayi Bunda.
1. Tempe
Tempe, suatu produk dari fermentasi kedelai, bukan hanya kaya protein tetapi juga probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan. Selain itu, tempe juga adalah sumber baik zat besi, kalsium, dan magnesium.
2. Tahu
Tahu, produk kedelai lainnya, adalah sumber protein yang fleksibel dan mudah dicerna. Selain itu, tahu juga kaya zat besi dan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Bunda.
Kacang-Kacangan
Legum seperti lentil, buncis, dan kacang hitam adalah sumber yang sangat baik dari protein nabati. Kacang-kacangan juga kaya serat dan memberikan berbagai nutrisi penting, termasuk zat besi, kalsium, dan folat.
D. Vitamin dan Serat
Buah dan sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan sera yang juga membantu memperkenalkan berbagai rasa dan tekstur kepada bayi, sekaligus mempromosikan kebiasaan makan sehat sejak dini.
1. Buah
Buah-buahan seperti pisang, apel, dan alpukat adalah sumber yang baik dari vitamin, khususnya vitamin C yang membantu penyerapan zat besi.
Selain itu, mereka juga kaya akan serat dan gula alami, memberikan energi dalam bentuk yang mudah dicerna oleh bayi.
2. Sayuran
Sayuran merupakan sumber nutrisi yang luar biasa. Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan brokoli kaya akan vitamin A, C, dan K, serta zat besi.
Sayuran berwarna oranye seperti wortel dan ubi jalar penuh dengan beta-karoten, yang tubuh ubah menjadi vitamin A.
Setiap suapan makanan bayi buatan sendiri yang Bunda berikan kepada bayi Bunda mengandung nutrisi penting ini.
Baca Juga:
Resep Makanan Bayi Buatan Sendiri
Memberi makan bayi dengan makanan buatan sendiri tidak harus menjadi suatu proses yang rumit. Berikut ini beberapa resep yang sederhana dan bergizi untuk dicoba.
A. Bubur Kacang Polong (Green Pea Porridge)
Resep ini memperkenalkan bayi Bunda pada manfaat kacang hijau, suatu sumber yang baik dari protein nabati dan serat.
Bahan-bahan;
- 50 gram kacang hijau
- 100 ml ASI atau susu formula
- 20g beras
Instruksi;
- Bersihkan beras dan rendamlah dalam air selama sekitar 30 menit.
- Bersihkan kacang hijau dan kukus sampai lunak.
- Saring nasi dan masak dalam panci dengan kacang hijau yang telah dikukus dan 200 ml air.
- Aduk terus menerus untuk mencegah nasi menempel dan masak hingga nasi menjadi sangat lembek dan lembut.
- Biarkan dingin, lalu haluskan campuran tersebut dengan ASI atau susu formula hingga mendapatkan konsistensi yang halus.
B. Bubur Bayi Tofu Daging Sapi dan Brokoli (Tofu, Beef, Broccoli Porridge)
Resep ini menyediakan makanan lengkap dengan protein dari tahu dan daging sapi, serta vitamin dari brokoli.
Bahan-bahan;
- 50g tahu
- 50g daging sapi
- 50g brokoli
- 20g beras
Instruksi;
- Bersihkan beras dan rendamlah dalam air selama sekitar 30 menit.
- Kukus tahu, daging sapi, dan brokoli hingga lunak.
- Saring nasi dan masak dalam panci dengan 200ml air hingga sangat lembut dan lembek.
- Tambahkan tahu, daging sapi, dan brokoli yang telah dikukus ke dalam nasi.
- Haluskan campuran tersebut hingga mendapatkan konsistensi yang halus.
C. Bubur Beras Merah (Red Rice Porridge)
Nasi merah penuh dengan serat dan vitamin B, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk bubur bayi.
Bahan-bahan;
- 30 gram beras merah
- 100 ml ASI atau susu formula
Instruksi;
- Bersihkan beras merah dan rendamlah dalam air selama sekitar 1 jam.
- Saring beras dan masak dalam panci dengan 200ml air hingga sangat lembut dan lembek.
- Biarkan dingin, lalu haluskan beras dengan ASI atau susu formula hingga halus.
D. Bubur Buah dan Sayur
Perkenalkan berbagai buah dan sayuran kepada bayi Bunda dengan bubur yang bergizi ini.
Bahan-bahan;
- 20g beras
- 50g buah favorit bayi Bunda (misalnya, apel, pisang)
- 50g sayuran favorit bayi Bunda (misalnya, wortel, kacang polong)
Instruksi;
- Bersihkan beras dan rendamlah dalam air selama sekitar 30 menit.
- Kukus buah dan sayuran hingga lunak.
- Saring nasi dan masak dalam panci dengan 200ml air hingga sangat lembut dan lembek.
- Tambahkan buah dan sayuran yang telah dikukus ke dalam nasi.
- Haluskan campuran tersebut hingga mendapatkan konsistensi yang halus.
E. Bubur Ubi Jalar Kuning (Sweet Potato Porridge)
Ubi jalar adalah sumber beta-karoten yang bagus, yang diubah tubuh menjadi vitamin A.
Bahan-bahan;
- 100 gram ubi jalar kuning
- 100 ml ASI atau susu formula
Instruksi;
- Kupas dan potong ubi jalar menjadi potongan-potongan kecil.
- Kukus potongan ubi jalar sampai lunak.
- Haluskan ubi jalar yang telah dikukus dengan ASI atau susu formula hingga halus.
F. Bubur Kentang dan Hati Ayam (Potato and Chicken Liver Porridge)
Resep ini menyediakan campuran protein, vitamin, dan mineral yang baik.
Bahan-bahan;
- 50g kentang
- 30g hati ayam
- 20g beras
Instruksi;
- Bilas beras dan rendam dalam air selama sekitar 30 menit.
- Kukus kentang dan hati ayam sampai empuk.
- Tiriskan nasi dan masak dalam panci dengan 200ml air sampai sangat lembut dan lembek.
- Tambahkan kentang kukus dan hati ayam ke dalam nasi.
- Haluskan campuran hingga konsistensi halus.
Baca Juga:
Tips Menyiapkan Makanan Bayi Buatan Sendiri
Makanan bayi buatan rumah bukan hanya tentang bahan yang Bunda gunakan, tetapi juga tentang bagaimana Bunda menyiapkannya. Berikut adalah beberapa tips penting untuk diingat.
A. Menggunakan Bahan Segar
Bahan-bahan segar adalah dasar dari makanan bayi yang bergizi. Mereka mempertahankan lebih banyak nutrisi daripada makanan kaleng atau olahan, dan bebas dari tambahan gula, garam, dan pengawet. Jika memungkinkan, pilihlah buah-buahan, sayuran, dan protein segar untuk resep makanan bayi Bunda.
B. Membersihkan dan Memasak Bahan dengan Benar
Sebelum memasak, bersihkan semua buah, sayuran, dan protein secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran atau bakteri. Sebagian besar buah dan sayuran harus dikupas, terutama jika tidak organik. Memasak bahan dengan benar juga penting. Mengukus adalah salah satu metode terbaik karena mempertahankan sebagian besar nutrisi. Hindari memasak terlalu lama, karena ini dapat menyebabkan hilangnya nutrisi.
C. Menghindari Garam dan Gula
Bayi di bawah satu tahun tidak boleh mengonsumsi garam atau gula tambahan. Ginjal mereka tidak dapat memproses garam dalam jumlah besar, dan gula dapat menyebabkan kerusakan gigi dan kebiasaan makan yang tidak sehat. Sebagai gantinya, gunakan bahan alami seperti buah dan sayuran untuk menambah rasa pada makanan bayi Bunda.
D. Tekstur dan Konsistensi Pangan
Saat bayi Bunda tumbuh, mereka perlu beralih dari bubur halus ke tekstur yang lebih tebal. Mulailah dengan pure yang tipis dan halus, kemudian secara bertahap masukkan pure yang lebih kental, makanan yang dihaluskan, dan akhirnya potongan kecil yang lembut. Perkembangan ini akan membantu bayi Bunda belajar mengunyah dan menangani tekstur makanan yang berbeda.
E. Menyimpan dan Memanaskan Kembali Makanan
Penyimpanan dan pemanasan ulang makanan bayi yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan nutrisinya. Berikut adalah beberapa petunjuk kunci:
Porsi: Bagilah makanan bayi ke dalam wadah kecil untuk satu porsi. Ini mencegah kontaminasi dari beberapa porsi dan membuatnya lebih mudah untuk dicairkan dan dipanaskan kembali.
Pendinginan: Biarkan makanan menjadi dingin sepenuhnya sebelum disimpan. Ini membantu mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
Pembekuan: Makanan bayi buatan sendiri dapat dibekukan hingga 3 bulan. Selalu beri label wadah dengan tanggal persiapan.
Mencairkan: Mencairkan makanan bayi beku di lemari es semalaman, atau dengan menggunakan fungsi defrost microwave Bunda.
Memanaskan Ulang: Selalu panaskan kembali makanan bayi yang telah dicairkan sampai benar-benar panas, lalu biarkan dingin hingga mencapai suhu yang aman sebelum memberi makan bayi Bunda. Aduk makanan dengan baik untuk memastikan pemerataan panas.
Baca Juga:
Makanan Pertama dan Jadwal Pemberian Makan Bayi
Memperkenalkan makanan padat adalah tonggak sejarah yang menarik bagi Bunda dan bayi Bunda. Inilah yang perlu Bunda ketahui tentang makanan pertama dan jadwal makan.
A. Memperkenalkan Makanan Padat pada Enam Bulan
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan mulai memperkenalkan makanan padat sekitar usia enam bulan. Pada usia ini, perkembangan bayi sudah siap untuk mulai bereksperimen dengan rasa dan tekstur di luar ASI atau susu formula.
B. Meningkatkan Asupan Makanan Secara Bertahap
Mulailah dengan makanan dalam jumlah kecil, sekitar satu hingga dua sendok teh sekaligus.
Tingkatkan jumlahnya secara bertahap saat bayi Bunda menunjukkan minat dan tumbuh lebih nyaman dengan makan makanan padat. Sekitar sembilan bulan, sebagian besar bayi siap untuk makan tiga kali sehari, bersama dengan ASI atau susu formula biasa.
C. Frekuensi Pemberian Makan untuk Berbagai Umur
Pada usia enam bulan, usahakan untuk makan satu kali sehari. Pada usia tujuh hingga delapan bulan, sebagian besar bayi sudah siap untuk makan dua kali sehari. Pada sembilan hingga sebelas bulan, usahakan untuk makan tiga kali sehari, bersama dengan satu atau dua kudapan. Ingat, setiap bayi berbeda, dan ini hanyalah pedoman.
D. Menyajikan Ragam Cemilan Sehat
Seiring bayi semakin terbiasa dengan makanan padat, Bunda dapat mulai mengenalkan cemilan sehat di antara waktu makan.
Pilihlah variasi camilan yang bernutrisi seperti buah-buahan yang telah dihaluskan, sayuran yang telah dikukus, atau keju lembut yang telah dipotong kecil-kecil. Hindari pemberian camilan yang terlalu manis atau asin, karena hal ini bisa menimbulkan kebiasaan makan yang tidak baik.
VI. Pertimbangan Penting dalam Penyajian Makanan Bayi
Ketika mempersiapkan makanan bayi buatan rumah, ada beberapa pertimbangan penting yang harus diingat untuk memastikan kesehatan dan keamanan bayi.
A. Penggunaan Bahan Organik
Jika memungkinkan, gunakanlah bahan-bahan organik dalam makanan bayi Bunda. Makanan organik ditanam tanpa penggunaan pestisida dan pupuk sintetis, menjadikannya pilihan yang lebih aman. Jika penggunaan organik tidak memungkinkan, pastikan untuk mencuci produk non-organik dengan baik dan menyeluruh.
B. Menyeimbangkan Nutrisi dalam Makanan Bayi
Keseimbangan adalah kunci dalam menyiapkan makanan bayi. Pastikan bayi mendapatkan kombinasi yang baik dari karbohidrat, protein, dan lemak sehat dalam dietnya. Selain itu, jangan abaikan vitamin dan mineral—buah dan sayuran adalah sumber yang sangat baik.
C. Menghindari Makanan yang Berpotensi Menyebabkan Alergi
Beberapa makanan lebih cenderung menyebabkan alergi dibandingkan dengan yang lain. Ini termasuk susu sapi, telur, kacang tanah, kacang pohon, kedelai, gandum, ikan, dan kerang. Berhati-hatilah saat memperkenalkan makanan-makanan ini, dan lakukan satu per satu sehingga Bunda dapat mengamati adanya reaksi alergi yang mungkin muncul.
D. Menambahkan Bumbu dan Perasa dengan Aman
Meski penting untuk memperkenalkan bayi Bunda pada berbagai rasa, beberapa bumbu dan perasa harus dihindari.
Garam dan gula, misalnya, tidak disarankan untuk bayi di bawah satu tahun. Beberapa rempah-rempah mungkin juga terlalu kuat untuk bayi Bunda yang masih memiliki indera pengecap yang sangat sensitif.
Baca Juga:
Perhatikan Setiap Perkembangan Si Kecil
Membuat makanan bayi buatan rumah adalah kegiatan yang bermanfaat dan dapat memberikan banyak keuntungan bagi kesehatan dan perkembangan bayi Bunda
Ini adalah cara yang bagus untuk memperkenalkan si kecil pada berbagai rasa dan tekstur, sambil memastikan mereka mendapatkan diet yang seimbang dan penuh dengan nutrisi penting.
Ingatlah, setiap bayi itu unik, dan tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua bayi dalam hal pemberian makan.
Percaya pada insting Bunda, dengarkan sinyal dari bayi Bunda, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi jika Bunda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.
Baca Juga:
- The Children Nutritionist, What to do if your baby is refusing to eat!, https://thenourishedchild.com/baby-refuses-to-eat/
- The Nourished Child, 5 REASONS YOUR BABY REFUSES TO EAT, https://childrensnutrition.co.uk/full-blog/babyrefusingtoeat/
- Solid Starts, Baby Won't Touch Food?, https://solidstarts.com/troubleshooting/