• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

RuangBunda

Tips Praktis untuk Bunda

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Nama
  • Rangkaian Nama
  • Kehamilan
  • Kelahiran
  • Bayi
  • Anak
  • Inspirasi
» Bayi

Penyebab & Cara Mengatasi Bayi Sembelit: Susah / Tidak BAB

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Bayi Susah BAB

Bayi Bunda mengalami sembelit? Jika iya, pahami penyebab dan cara mengatasi bayi susah BAB untuk menghindari masalah kesehatan yang serius.

Kesulitan melakukan buang air besar bisa dijumpai pada bayi. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi bayi susah BAB.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab sembelit, baik dari makanan yang dikonsumsi ataupun penyakit bawaan dari bayi sejak lahir.

Pengobatan sembelit dapat dilakukan di rumah ataupun mendapatkan intervensi medis jika tak kunjung sembuh. Simak uraian lengkapnya dalam artikel ini!

Memahami Bayi Sembelit

Gejala dan penyebab bayi susab BAB wajib Bunda waspadai agar bayi segera mendapatkan penanganan dan pencegahan yang tepat. Berikut ini gejala dan penyebabnya:

Bayi Susah BAB

A. Tanda dan Gejala Bayi Sembelit

Meskipun tidak selalu jelas, ada beberapa gejala bayi susab BAB yang perlu diwaspadai, di antaranya:

  • Buang air besar tidak teratur: frekuensi yang tidak normal saking jarangnya
  • Mengejan atau menangis saat buang air besar: bayi mengejan dan menangis karena mengalami konstipasi dan sulit untuk bab
  • Feses yang keras dan kering: bentuknya seperti pelet dan mengindikasikan telah terlalu lama menghabiskan waktu di usus besar sehingga kehilangan kelembapan
  • Tidak nyaman: bayi yang mengalami konstipasi akan merasa tidak nyaman, rewel, dan perutnya kembung
  • Darah dalam tinja: terjadi karena anus bayi mengalami iritasi karena feses yang keras

B. Penyebab Bayi Sembelit

Ada beberapa penyebab kenapa bayi bisa susah BAB, sebut saja:

  • Pengenalan makanan padat: transisi dari konsumsi ASI atau susu formula ke makanan padat dapat membuat bayi sembelit
  • Dehidrasi: kurangnya asupan cairan pada bayi dapat menyebakan feses yang lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan
  • Masalah anatomi: sebagian kecil populasi bayi bisa saja memiliki masalah anatomi, misalnya saja penyakit Hirschsprung, yang dapat menyebabkan sembelit
  • Penyakit: kondisi medis atau pengobatan tertentu menyebabkan bayi sulit BAB, misalnya saja penyakit hipotiroidisme dan konsumsi obat pereda nyeri
  • Kurangnya aktivitas fisik: aktivitas fisik membantu merangsang pergerakan perut sehingga minimnya aktivitas fisik yang dilakukan bayi dapat menimbulkan risiko terjadinya sembelit

Baca Juga:

  • 1 Ukuran & Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi
  • 2 Umur Berapa Bayi Tengkurap dan Cara Melatihnya
  • 3 Penyebab, Ciri, & Cara Mengatasi Kepala Peyang pada Bayi
  • Mengatasi Bayi Sembelit

    Berikut ini beberapa cara mengatasi bayi susah BAB yang wajib Bunda ketahui:

    Bayi Susah BAB

    A. Cara Mengatasi di Rumah

    Ada beberapa pengobatan rumahan yang dapat dicoba oleh Bunda untuk membantu meringankan sembelit pada bayi:

    1. Pijat Perut

    Memijat perut bayi dengan gerakan searah jarum jam dapat membantu merangsang buang air besar dan memberikan kelegaan. Caranya adalah dengan memberikan tekanan lembut menggunakan ujung jari.

    Kemudian, buat lingkaran kecil di sekitar area pusar. Lakukan gerakan pijat selamat beberapa menit dan beberapa kali sehari.

    2. Mandi Air Hangat

    Cara mengatasi bayi susah BAB selanjutnya adalah dengan mandi air hangat. Metode ini dapat membantu mengendurkan otot perut bayi dan membuatnya lebih mudah buang air besar.

    Untuk manfaat relaksasi tambahan, Bunda bisa juga menambahkan beberapa tetes minyak lavender ke dalam air mandi. Meskipun begitu, penting untuk berkonsultasi dahulu pada dokter untuk penggunaan minyak lavender.

    3. Latihan Kaki

    Menggerakkan kaki bayi dengan lembut dalam gerakan bersepeda dapat membantu merangsang buang air besar dan meredakan sembelit.

    Bayi perlu dibaringkan lalu pegang pergelangan kakinya. Kemudian, gerakkan kakinya dalam gerakan memutar dengan lembut. Lakukan latihan ini selama beberapa menit dan beberapa kali dalam sehari.

    4. Hidrasi

    Pemberian asupan cairan yang cukup dapat meringankan gejala sembelit pada bayi. Bunda dapat meningkatkan frekuensi sesi menyusui atau memberikan air minum tambahan pada bayi yang mengonsumsi susu formula.

    5. Perubahan Pola Makan

    Bila bayi telah dikenalkan pada makanan padat, sebaiknya memberikan makanan yang memiliki kandungan buah dan sayuran berserat tinggi. Sebut saja plum, pir, kacang polong, sereal gandum, dan sebagainya.

    B. Intervensi Medis

    Bila pengobatan secara rumahan tidak membuahkan hasil, segera konsultasi dengan dokter anak. Beberapa obat yang mungkin direkomendasikan adalah:

    1. Obat Pencahar

    Dalam beberapa kasus khusus, obat pencahar mungkin akan diresepkan oleh dokter anak. Misalnya saja supositoria gliserin atau laktulosa. 

    Cara kerja obat pencahar adalah dengan menarik air ke dalam usus, melunakkan feses, dan mendorong pergerakan usus. Selama mengonsumsi jenis obat ini, pastikan untuk selalu mengikuti instruksi dokter.

    2. Pelunak Feses

    Cara mengatasi bayi susah BAB selanjutnya dengan intervensi medis adalah mengonsumsi obat pelunak feses. Sesuai dengan namanya, jenis obat ini membantu melunakkan feses sehinggi memudahkannya untuk keluar. Konsumsi obat wajib di bawah pengawasan dokter.

    3. Susu Formula Khusus

    Dokter anak mungkin akan menyarankan untuk mencoba susu formula lain jika susu formula yang dikonsumsi bayi sekarang membuatnya sembelit. Pastikan bahwa susu formula memiliki kandungan protein terhidrolisis yang memang dirancang agar lebih mudah dicerna.

    Baca Juga:

  • 1 Bentuk Kepala Bayi Normal & Tidak Normal
  • 2 Penyebab, Ciri, & Cara Mengatasi Batuk pada Bayi
  • 3 Tekstur, Bau, & Warna BAB Bayi yang Normal Maupun Perlu Diwaspadai
  • Langkah Pencegahan

    Mengambil tindakan-tindakan pencegahan dapat menghindarkan bayi dari sembelit. Di antaranya adalah:

    1. Dorong Buang Air Besar Secara Teratur

    Dorong buang air besar secara teratur dengan memasukkan pijat perut lembut dan latihan kaki ke dalam rutinitas harian bayi. Menetapkan jadwal pijat dan olahraga yang konsisten dapat membantu melatih tubuh bayi untuk kelancaran buang air besar.

    2. Makanan Kaya Serat untuk Bayi

    Secara bertahap perkenalkan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya serat ke dalam makanan bayi yang baru mengonsumsi makanan padat. Beberapa pilihan kaya serat termasuk bubur pir, plum, kacang polong, oatmeal, dan sereal gandum.

    Sebaiknya, perkenalan makanan baru dilakukan satu per satu untuk memantau apakah ada reaksi alergi atau tidak. Ketika bayi tumbuh dan dapat menangani lebih banyak makanan bertekstur, berikan potongan buah dan sayuran yang lembut, seperti wortel matang atau alpukat matang, untuk meningkatkan asupan seratnya.

    3. Makanan yang Harus Dihindari Saat Menyusui

    Ada beberapa makanan tertentu yang harus dihindari oleh ibu menyusui karena dapat meningkatkan risiko munculnya sembelit pada bayi. Batasi dan hindari konsumsi makanan yang dapat menimbulkan konstipasi, seperti produk susu yang berlebihan, nasi putih, dan pisang.

    4. Olahraga Teratur dan Aktivitas Fisik

    Dorong bayi untuk melakukan aktivitas fisik untuk bergerak dan meregangkan tubuh. Aktivitas ini dapat meningkatkan gerakan usus yang sehat sehingga mengurangi risiko terjadinya sembelit.

    Dukung terus perkembangan fisik bayi melalui aktivitasi sesuai usianya, seperti merangkak, berjalan, dan memanjat.

    5. Hindari Memberi Makanan yang Berlebih

    Memberi makan berlebihan dapat menyebabkan sembelit pada bayi karena sistem pencernaan mungkin kesulitan memproses makanan dalam jumlah besar. Sehingga, Bunda sebaiknya memberi makan dalam porsi kecil tapi dalam frekuensi yang lebih sering.

    Baca Juga:

  • 1 Penyebab & Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi
  • 2 Ciri-Ciri Bayi Cerdas & Cara Stimulasi
  • 3 Penyebab & Cara Mengatasi Flu atau Pilek pada Bayi
  • Mengenali Kapan Harus Mencari Bantuan Medis

    Cara mengatasi bayi susah BAB dapat dilakukan di rumah, tapi Bunda perlu segera menghubungi tenaga medis apabila sembelitnya makin parah. Berikut ini tanda-tandanya:

    Bayi Susah BAB

    1. Sembelit yang Berkepanjangan

    Jika bayi tidak buang air besar selama beberapa hari atau jika sembelitnya terus berlanjut selama lebih dari seminggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

    Konstipasi yang tidak kunjung sembuh dapat mengindikasikan masalah medis mendasar yang memerlukan penilaian dan perawatan profesional, seperti gangguan pencernaan atau penyakit Hirschsprung.

    2. Tanda-tanda Rasa Sakit atau Tidak Nyaman

    Bunda perlu segera mencari bantuan medis ketika bayi menunjukkan tanda kesakitan atau tidak nyaman saat buang air besar. Rasa sakit yang diderita bisa saja menandakan adanya masalah kesehatan yang serius, seperti penyumbatan usus, fisura anus, dan peradangan pada saluran pencernaan.

    3. Kentut Tanpa Buang Air Besar

    Gejala selanjutnya adalah bayi yang kentut terus tetapi tidak buang air besar. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.

    4. Feses Keras Padahal Sering Kentut

    Jika bayi sering kentut tetapi tetap mengeluarkan feses yang keras, kering, atau seperti pelet, penting untuk mencari pertolongan medis. Hal ini bisa menandankan adanya sembelit kronis atau masalah kesehatan, seperti dehidrasi atau sistem pencernaan yang bergerak lambat.

    5. Darah dalam Feses

    Munculnya darah dalam feses bayi menjadi tanda untuk orangtua segera meminta bantuan medis. Darah dalam feses bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang serius.

    Baca Juga:

  • 1 Penyebab, Ciri, & Cara Menurunkan Bayi Panas atau Demam
  • 2 Tali Pusat Bayi: Cara Merawat & Mengatasi Masalah yang Sering Terjadi
  • 3 Rekomendasi Mainan Bayi Berdasar Jenis & Umur Bayi
  • Peran Diet Ibu dalam Gerakan Usus Bayi

    Pola makan seorang ibu dapat berdampak langsung pada pergerakan usus bayinya, terutama saat menyusui. Berikut ini alasan bagaimana pola diet dan makanan apa yang dapat memengaruhi kelancaran buang air besar bayi:

    1. Bagaimana Pola Diet Ibu Memengaruhi Bayi

    Saat ibu menyusui, bayinya mendapat nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Pola makan yang seimbang dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan semua nutrisi penting yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat.

    Namun, di satu sisi, makanan tertentu dalam makanan ibu dapat menyebabkan bayinya konstipasi atau memperburuk masalah konstipasi yang sudah ada.

    2. Makanan untuk Mendorong BAB Teratur pada Bayi

    • Buah-buahan: pir, beri, apel yang mengandung serat tinggi
    • Sayuran: bayam, kangkung, kacang polong, brokoli, dan wortel
    • Biji-bijian utuh: roti gandum, pasta gandum, beras merah
    • Kacang-kacangan: kacang almond, biji chia (chia seed), biji rami

    3. Makanan yang Harus Dihindari

    • Produk susuk yang berlebihan
    • Nasi putih yang terlalu banyak
    • Pisang

    4. Pemilihan Susu Formula untuk Kesehatan Pencernaan

    Bagi ibu yang memberikan susu formula pada bayinya, memilih susu formula yang tepat dapat membuat perbedaan pada pergerakan usus bayinya. Beberapa susu formula mengandung prebiotik atau probiotik tambahan yang dapat meningkatkan mikrobioma usus yang sehat dan membantu mencegah sembelit.

    Selain itu, formula protein terhidrolisis mungkin lebih mudah bagi sistem pencernaan bayi untuk dipecah dan diproses sehingga mengurangi risiko susah BAB.

    Baca Juga:

  • 1 Penyebab & Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi
  • 2 Cara & Posisi Menyusui Bayi yang Benar
  • 3 Penyebab, Ciri, & Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
  • Pahami Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Sembelit

    Sembelit pada bayi bukan sebuah masalah yang bisa dipandang sebelah mata. Selain membuat tidak nyaman, gangguan pencernaan ini juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.

    Meskipun begitu, Bunda dapat melakukan pengobatan sembelit di rumah. Namun, jika gejalanya tidak kunjung sembuh dan justru makin parah, sebaiknya segera meminta bantuan medis.

    Baca Juga:

  • 1 Bayi Prematur: Ciri, Penyebab, Cara Merawat, & Keistimewaannya
  • 2 Bayi Sering Cegukan: Penyebab & Cara Menghilangkan
  • 3 Bayi Batuk Berdahak: Cara Mengatasi & Mengeluarkan Dahak
  • Referensi:
    1. MayoClinic, Infant and toddler health, https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
    2. Nationwide Children, Constipation: Infant, https://www.nationwidechildrens.org/conditions/constipation-infant
    3. Pregnancy Birth Baby, Constipation in babies, https://www.pregnancybirthbaby.org.au/constipation-in-babies
    ← Tekstur, Bau, & Warna BAB Bayi yang Normal Maupun Perlu Diwaspadai
    Penyebab, Ciri, & Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi →

    TIM DALAM ARTIKEL INI

    Penulis
    Aulia Dian

    Penulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa.

    Sidebar Utama

    Pilihan Editor

  • 1 Ukuran & Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi
  • 2 Umur Berapa Bayi Tengkurap dan Cara Melatihnya
  • 3 Penyebab, Ciri, & Cara Mengatasi Kepala Peyang pada Bayi
  • 4 Bentuk Kepala Bayi Normal & Tidak Normal
  • 5 Penyebab, Ciri, & Cara Mengatasi Batuk pada Bayi
  • 6 Tekstur, Bau, & Warna BAB Bayi yang Normal Maupun Perlu Diwaspadai
  • 7 Penyebab & Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi
  • 8 Ciri-Ciri Bayi Cerdas & Cara Stimulasi
    • Tentang Kami
    • Hubungi Kami
    • Persyaratan Penggunaan
    • Kebijakan Privasi

    Copyright © 2023 RuangBunda.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.