
Bayi Bunda mengalami sembelit? Jika iya, pahami penyebab dan cara mengatasi bayi susah BAB untuk menghindari masalah kesehatan yang serius.
Kesulitan melakukan buang air besar bisa dijumpai pada bayi. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi bayi susah BAB.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab sembelit, baik dari makanan yang dikonsumsi ataupun penyakit bawaan dari bayi sejak lahir.
Pengobatan sembelit dapat dilakukan di rumah ataupun mendapatkan intervensi medis jika tak kunjung sembuh. Simak uraian lengkapnya dalam artikel ini!
Memahami Bayi Sembelit
Gejala dan penyebab bayi susab BAB wajib Bunda waspadai agar bayi segera mendapatkan penanganan dan pencegahan yang tepat. Berikut ini gejala dan penyebabnya:

A. Tanda dan Gejala Bayi Sembelit
Meskipun tidak selalu jelas, ada beberapa gejala bayi susab BAB yang perlu diwaspadai, di antaranya:
- Buang air besar tidak teratur: frekuensi yang tidak normal saking jarangnya
- Mengejan atau menangis saat buang air besar: bayi mengejan dan menangis karena mengalami konstipasi dan sulit untuk bab
- Feses yang keras dan kering: bentuknya seperti pelet dan mengindikasikan telah terlalu lama menghabiskan waktu di usus besar sehingga kehilangan kelembapan
- Tidak nyaman: bayi yang mengalami konstipasi akan merasa tidak nyaman, rewel, dan perutnya kembung
- Darah dalam tinja: terjadi karena anus bayi mengalami iritasi karena feses yang keras
B. Penyebab Bayi Sembelit
Ada beberapa penyebab kenapa bayi bisa susah BAB, sebut saja:
- Pengenalan makanan padat: transisi dari konsumsi ASI atau susu formula ke makanan padat dapat membuat bayi sembelit
- Dehidrasi: kurangnya asupan cairan pada bayi dapat menyebakan feses yang lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan
- Masalah anatomi: sebagian kecil populasi bayi bisa saja memiliki masalah anatomi, misalnya saja penyakit Hirschsprung, yang dapat menyebabkan sembelit
- Penyakit: kondisi medis atau pengobatan tertentu menyebabkan bayi sulit BAB, misalnya saja penyakit hipotiroidisme dan konsumsi obat pereda nyeri
- Kurangnya aktivitas fisik: aktivitas fisik membantu merangsang pergerakan perut sehingga minimnya aktivitas fisik yang dilakukan bayi dapat menimbulkan risiko terjadinya sembelit
Baca Juga:
Mengatasi Bayi Sembelit
Berikut ini beberapa cara mengatasi bayi susah BAB yang wajib Bunda ketahui:

A. Cara Mengatasi di Rumah
Ada beberapa pengobatan rumahan yang dapat dicoba oleh Bunda untuk membantu meringankan sembelit pada bayi:
1. Pijat Perut
Memijat perut bayi dengan gerakan searah jarum jam dapat membantu merangsang buang air besar dan memberikan kelegaan. Caranya adalah dengan memberikan tekanan lembut menggunakan ujung jari.
Kemudian, buat lingkaran kecil di sekitar area pusar. Lakukan gerakan pijat selamat beberapa menit dan beberapa kali sehari.
2. Mandi Air Hangat
Cara mengatasi bayi susah BAB selanjutnya adalah dengan mandi air hangat. Metode ini dapat membantu mengendurkan otot perut bayi dan membuatnya lebih mudah buang air besar.
Untuk manfaat relaksasi tambahan, Bunda bisa juga menambahkan beberapa tetes minyak lavender ke dalam air mandi. Meskipun begitu, penting untuk berkonsultasi dahulu pada dokter untuk penggunaan minyak lavender.
3. Latihan Kaki
Menggerakkan kaki bayi dengan lembut dalam gerakan bersepeda dapat membantu merangsang buang air besar dan meredakan sembelit.
Bayi perlu dibaringkan lalu pegang pergelangan kakinya. Kemudian, gerakkan kakinya dalam gerakan memutar dengan lembut. Lakukan latihan ini selama beberapa menit dan beberapa kali dalam sehari.
4. Hidrasi
Pemberian asupan cairan yang cukup dapat meringankan gejala sembelit pada bayi. Bunda dapat meningkatkan frekuensi sesi menyusui atau memberikan air minum tambahan pada bayi yang mengonsumsi susu formula.
5. Perubahan Pola Makan
Bila bayi telah dikenalkan pada makanan padat, sebaiknya memberikan makanan yang memiliki kandungan buah dan sayuran berserat tinggi. Sebut saja plum, pir, kacang polong, sereal gandum, dan sebagainya.
B. Intervensi Medis
Bila pengobatan secara rumahan tidak membuahkan hasil, segera konsultasi dengan dokter anak. Beberapa obat yang mungkin direkomendasikan adalah:
1. Obat Pencahar
Dalam beberapa kasus khusus, obat pencahar mungkin akan diresepkan oleh dokter anak. Misalnya saja supositoria gliserin atau laktulosa.
Cara kerja obat pencahar adalah dengan menarik air ke dalam usus, melunakkan feses, dan mendorong pergerakan usus. Selama mengonsumsi jenis obat ini, pastikan untuk selalu mengikuti instruksi dokter.
2. Pelunak Feses
Cara mengatasi bayi susah BAB selanjutnya dengan intervensi medis adalah mengonsumsi obat pelunak feses. Sesuai dengan namanya, jenis obat ini membantu melunakkan feses sehinggi memudahkannya untuk keluar. Konsumsi obat wajib di bawah pengawasan dokter.
3. Susu Formula Khusus
Dokter anak mungkin akan menyarankan untuk mencoba susu formula lain jika susu formula yang dikonsumsi bayi sekarang membuatnya sembelit. Pastikan bahwa susu formula memiliki kandungan protein terhidrolisis yang memang dirancang agar lebih mudah dicerna.
Baca Juga:
Langkah Pencegahan
Mengambil tindakan-tindakan pencegahan dapat menghindarkan bayi dari sembelit. Di antaranya adalah:
1. Dorong Buang Air Besar Secara Teratur
Dorong buang air besar secara teratur dengan memasukkan pijat perut lembut dan latihan kaki ke dalam rutinitas harian bayi. Menetapkan jadwal pijat dan olahraga yang konsisten dapat membantu melatih tubuh bayi untuk kelancaran buang air besar.
2. Makanan Kaya Serat untuk Bayi
Secara bertahap perkenalkan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya serat ke dalam makanan bayi yang baru mengonsumsi makanan padat. Beberapa pilihan kaya serat termasuk bubur pir, plum, kacang polong, oatmeal, dan sereal gandum.
Sebaiknya, perkenalan makanan baru dilakukan satu per satu untuk memantau apakah ada reaksi alergi atau tidak. Ketika bayi tumbuh dan dapat menangani lebih banyak makanan bertekstur, berikan potongan buah dan sayuran yang lembut, seperti wortel matang atau alpukat matang, untuk meningkatkan asupan seratnya.
3. Makanan yang Harus Dihindari Saat Menyusui
Ada beberapa makanan tertentu yang harus dihindari oleh ibu menyusui karena dapat meningkatkan risiko munculnya sembelit pada bayi. Batasi dan hindari konsumsi makanan yang dapat menimbulkan konstipasi, seperti produk susu yang berlebihan, nasi putih, dan pisang.
4. Olahraga Teratur dan Aktivitas Fisik
Dorong bayi untuk melakukan aktivitas fisik untuk bergerak dan meregangkan tubuh. Aktivitas ini dapat meningkatkan gerakan usus yang sehat sehingga mengurangi risiko terjadinya sembelit.
Dukung terus perkembangan fisik bayi melalui aktivitasi sesuai usianya, seperti merangkak, berjalan, dan memanjat.
5. Hindari Memberi Makanan yang Berlebih
Memberi makan berlebihan dapat menyebabkan sembelit pada bayi karena sistem pencernaan mungkin kesulitan memproses makanan dalam jumlah besar. Sehingga, Bunda sebaiknya memberi makan dalam porsi kecil tapi dalam frekuensi yang lebih sering.
Baca Juga:
Mengenali Kapan Harus Mencari Bantuan Medis
Cara mengatasi bayi susah BAB dapat dilakukan di rumah, tapi Bunda perlu segera menghubungi tenaga medis apabila sembelitnya makin parah. Berikut ini tanda-tandanya:

1. Sembelit yang Berkepanjangan
Jika bayi tidak buang air besar selama beberapa hari atau jika sembelitnya terus berlanjut selama lebih dari seminggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Konstipasi yang tidak kunjung sembuh dapat mengindikasikan masalah medis mendasar yang memerlukan penilaian dan perawatan profesional, seperti gangguan pencernaan atau penyakit Hirschsprung.
2. Tanda-tanda Rasa Sakit atau Tidak Nyaman
Bunda perlu segera mencari bantuan medis ketika bayi menunjukkan tanda kesakitan atau tidak nyaman saat buang air besar. Rasa sakit yang diderita bisa saja menandakan adanya masalah kesehatan yang serius, seperti penyumbatan usus, fisura anus, dan peradangan pada saluran pencernaan.
3. Kentut Tanpa Buang Air Besar
Gejala selanjutnya adalah bayi yang kentut terus tetapi tidak buang air besar. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.
4. Feses Keras Padahal Sering Kentut
Jika bayi sering kentut tetapi tetap mengeluarkan feses yang keras, kering, atau seperti pelet, penting untuk mencari pertolongan medis. Hal ini bisa menandankan adanya sembelit kronis atau masalah kesehatan, seperti dehidrasi atau sistem pencernaan yang bergerak lambat.
5. Darah dalam Feses
Munculnya darah dalam feses bayi menjadi tanda untuk orangtua segera meminta bantuan medis. Darah dalam feses bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang serius.
Baca Juga:
Peran Diet Ibu dalam Gerakan Usus Bayi
Pola makan seorang ibu dapat berdampak langsung pada pergerakan usus bayinya, terutama saat menyusui. Berikut ini alasan bagaimana pola diet dan makanan apa yang dapat memengaruhi kelancaran buang air besar bayi:
1. Bagaimana Pola Diet Ibu Memengaruhi Bayi
Saat ibu menyusui, bayinya mendapat nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Pola makan yang seimbang dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan semua nutrisi penting yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat.
Namun, di satu sisi, makanan tertentu dalam makanan ibu dapat menyebabkan bayinya konstipasi atau memperburuk masalah konstipasi yang sudah ada.
2. Makanan untuk Mendorong BAB Teratur pada Bayi
- Buah-buahan: pir, beri, apel yang mengandung serat tinggi
- Sayuran: bayam, kangkung, kacang polong, brokoli, dan wortel
- Biji-bijian utuh: roti gandum, pasta gandum, beras merah
- Kacang-kacangan: kacang almond, biji chia (chia seed), biji rami
3. Makanan yang Harus Dihindari
- Produk susuk yang berlebihan
- Nasi putih yang terlalu banyak
- Pisang
4. Pemilihan Susu Formula untuk Kesehatan Pencernaan
Bagi ibu yang memberikan susu formula pada bayinya, memilih susu formula yang tepat dapat membuat perbedaan pada pergerakan usus bayinya. Beberapa susu formula mengandung prebiotik atau probiotik tambahan yang dapat meningkatkan mikrobioma usus yang sehat dan membantu mencegah sembelit.
Selain itu, formula protein terhidrolisis mungkin lebih mudah bagi sistem pencernaan bayi untuk dipecah dan diproses sehingga mengurangi risiko susah BAB.
Baca Juga:
Pahami Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Sembelit
Sembelit pada bayi bukan sebuah masalah yang bisa dipandang sebelah mata. Selain membuat tidak nyaman, gangguan pencernaan ini juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.
Meskipun begitu, Bunda dapat melakukan pengobatan sembelit di rumah. Namun, jika gejalanya tidak kunjung sembuh dan justru makin parah, sebaiknya segera meminta bantuan medis.
Baca Juga:
- MayoClinic, Infant and toddler health, https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
- Nationwide Children, Constipation: Infant, https://www.nationwidechildrens.org/conditions/constipation-infant
- Pregnancy Birth Baby, Constipation in babies, https://www.pregnancybirthbaby.org.au/constipation-in-babies